Curi Perhatian dengan Aksesori Rambut

Hiasan rambut tak hanya menjadi pelengkap penampilan. Bahkan, aksesori ini bisa tampil menonjol dalam peragaan busana.

Dolce & Gabbana termasuk yang sering menggunakan berbagai aksesori rambut berupa bando dan headphonedalam berbagai peragaan koleksi busananya. Aksesori rambut mereka juga selalu identik dengan renda, bunga, dan warna-warna emas yang menonjolkan kesan feminin sekaligus mewah.

“Dalam musim terakhir, ikat kepala telah menikmati sedikit kebangkitannya berkat Dolce & Gabbana, yang terus-menerus mengimbangi tatanan permata dengan pakaian dari label asal Italia tersebut bersama bando yang sama gemerlapnya,” tulis Alice Newbold, kolumnis mode di laman Telegraph.

Baru-baru ini, di peragaan busana Dolce & Gabbana Alta Moda ‘16, aksesori rambut bertema “Haute Heads” tampak menghiasi rambut para model di panggung catwalk. Aksesori rambut tersebut terlihat unik karena bernuansa botani dengan daun semanggi hijau yang lebat, serta rangkaian bunga yang tampak mekar.

Guldo Palau, seorang penata rambut, menggunakan Redken Guts 10 untuk mempertahankan gaya rambut simpul Sisilia di rambut para model. Beauty editor Style.com,Amber Kallor, berbagi informasi mengenai aksesori rambut unik yang dikenakan para model di peragaan busana Dolce & Gabbana dari tahun ke tahun.

Salah satunya aksesori rambut di Fall ’09. Aksesori rambut di peragaan busana tersebut terlihat unik karena menggunakan salah satu sarung tangan kulit berwarna mencolok yang diikat dengan repurpose di kepala.

Sementara itu, di peragaan busana Spring ’09, Dolce & Gabbana menampilkan aksesori rambut bertema “Luxe Leftovers”. Aksesori rambut ini berupa hodgepodgeatau kombinasi dari berbagai material seperti potongan-potongan kain, renda serta pernak-pernik bernuansa emas.

Aksesori rambut yang sangat glamor juga ditunjukkan di peragaan busana Fall ’10 bertajuk “Beats and Bathing Beauties”. “Aksesori tersebut terbuat dari headphoneyang dihiasi pernak-pernik floralberbentuk daun dan bunga berwarna emas,” ujar Amber.

Dwi Nur Ratnaningsih