Penyebaran DBD di Jepang oleh Nyamuk Aedes Albopictus

Selasa, 04 Agustus 2015 - 06:05 WIB
Penyebaran DBD di Jepang oleh Nyamuk Aedes Albopictus
Penyebaran DBD di Jepang oleh Nyamuk Aedes Albopictus
A A A
JEPANG - Berdasarkan hasil pembahasan, Technical Advisory Group Asia Pasific Strategy On Emerging Infectious Diseases (TAG APSED) pada 21-23 Juli lalu di Manila, demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan penting di kawasan Asia.

Tidak hanya itu, pembahasan tersebut juga mengungkapkan bahwa di Jepang, DBD tidak disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti seperti di Indonesia.

"Disana nyamuknya adalah Aedes albopictus. Di Jepang jenis nyamuk ini disebut Tiger Mosquito," papar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K), MARS, DTM&H, DTCE, di Jakarta.

Sementara itu di Singapura, empat jenis virus dengue tetap ditemukan bersirkulasi. Hal ini menyebabkan DBD menjadi masalah kesehatan penting di negri singa itu. "Bahkan ada yang menyebut DBD di Singapura sebagai hyperendemic," kata dia.

Tjandra menjelaskan, data di seluruh dunia menunjukkan adanya peningkatan kasus baru DBD sebanyak 30 kali dalam 50 tahun terakhir. Jumlah kasus DBD dunia diperkirakan 390 juta setiap tahunnya, di lebih dari 100 negara.

"Setiap tahun sekitar setengah juta orang di dunia‎ juga mengalami DBD berat, seringkali diikuti dengan shock dan perdarahan," jelasnya.

Bahkan, 40% penduduk dunia dilaporkan juga ada dalam risiko terserang DBD‎. Di negara Asia, angka ini tentu lebih tinggi lagi. "Di Asia, penyakit DBD menghabiskan anggaran sekitar dua miliar dolar Amerika Serikat, ini di luar biaya pencegahan," pungkasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6759 seconds (0.1#10.140)