Manfaat Kandungan Gizi dalam Tempe
A
A
A
JAKARTA - Di balik harganya yang murah, tempe merupakan makanan yang bergizi. Makanan hasil fermentasi kedelai ini kaya gizi dan mengandung sejumlah protein penting, seperti nabati dan asam amino. Selain itu, makanan asli Indonesia ini juga mengandung berbagai jenis mineral yang tentunya bermanfaat bagi tubuh.
"Tempe juga mengandung berbagai jenis Vitamin B, mineral, besi, tembaga dan Zinc. Juga glutamic acid, aspartic acid, leucine, arginine, proline, serine, alanine, valine, lysine, phenylalanine, isoleucine, threonine, gycine dan tyrosine yang baik untuk kesehatan," papar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Rabu (5/8/2015).
Menurut Tjandra, tempe relatif mudah didapat di berbagai daerah. Dengan demikian, tempe dapat menjadi salah satu asupan gizi penting masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) yang dikerjakan Balitbangkes pada 2014 dan laporannya diselesaikan pada 2015 menunjukkan, konsumsi kacang dan polong serta produknya sebagai protein nabati di Indonesia adalah 56,7 gram per hari. Angka ini jauh lebih tinggi dari negara tetangga, seperti Thailand dan Filipina, yang hanya mengonsumsi 8—9 gram per hari.
"Tempe adalah bagian dari budaya khas Indonesia, dan secara hukum internasional kita perlu melindunginya dalam konsep GRTKF (genetic resources traditional knowledge and folklore)," ujar dia.
GRTKF merupakan konsep yang dibicarakan di dunia diplomasi internasional, walau belum sepenuhnya disetujui semua negara, terutama oleh negara maju. "Konsep GRTKF ini menunjukkan perlindungan pada suatu negara yang punya bahan genetik atau pengetahuan tradisional maupun dongeng budaya yang semuanya harus dilindungi hukum internasional," tutur dia.
Belum lama ini Pergizi Pangan Indonesia bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Forum Tempe Indonesia juga membuat sebuah petisi untuk memasukkan tempe sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Petisi tersebut hingga kini telah mendapat dukungan 20.000 orang lebih.
Baca Juga: Tempe Diusulkan Masuk Warisan Budaya Dunia
"Tempe juga mengandung berbagai jenis Vitamin B, mineral, besi, tembaga dan Zinc. Juga glutamic acid, aspartic acid, leucine, arginine, proline, serine, alanine, valine, lysine, phenylalanine, isoleucine, threonine, gycine dan tyrosine yang baik untuk kesehatan," papar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Rabu (5/8/2015).
Menurut Tjandra, tempe relatif mudah didapat di berbagai daerah. Dengan demikian, tempe dapat menjadi salah satu asupan gizi penting masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) yang dikerjakan Balitbangkes pada 2014 dan laporannya diselesaikan pada 2015 menunjukkan, konsumsi kacang dan polong serta produknya sebagai protein nabati di Indonesia adalah 56,7 gram per hari. Angka ini jauh lebih tinggi dari negara tetangga, seperti Thailand dan Filipina, yang hanya mengonsumsi 8—9 gram per hari.
"Tempe adalah bagian dari budaya khas Indonesia, dan secara hukum internasional kita perlu melindunginya dalam konsep GRTKF (genetic resources traditional knowledge and folklore)," ujar dia.
GRTKF merupakan konsep yang dibicarakan di dunia diplomasi internasional, walau belum sepenuhnya disetujui semua negara, terutama oleh negara maju. "Konsep GRTKF ini menunjukkan perlindungan pada suatu negara yang punya bahan genetik atau pengetahuan tradisional maupun dongeng budaya yang semuanya harus dilindungi hukum internasional," tutur dia.
Belum lama ini Pergizi Pangan Indonesia bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Forum Tempe Indonesia juga membuat sebuah petisi untuk memasukkan tempe sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Petisi tersebut hingga kini telah mendapat dukungan 20.000 orang lebih.
Baca Juga: Tempe Diusulkan Masuk Warisan Budaya Dunia
(alv)