Eksotika Danau Ternate
A
A
A
BAGI para pencinta wisata bahari, tidak ada salahnya melirik Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Kota Ternate. Wilayah yang berada di kaki Gunung Gamalama ini menawarkan sejumlah lokasi wisata yang begitu eksotis dan memanjakan mata.
Untuk mencapai Kota Ternate, bisa menggunakan rute laut atau udara. Jika menggunakan pesawat, pemandangan indah yang memanjakan mata, sudah bisa terlihat saat akan mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Babullah Ternate. Khusus bagi traveler yang ingin menggunakan jalur udara dari Jakarta, bisa menggunakan pesawat via Makassar, serta Makassar lanjut ke Ternate.
Dari atas pesawat, kita bisa menyaksikan Danau Tolire yang terlihat seperti kolam dengan air berwarna hijau, dikelilingi hutan lebat. Selain itu, birunya laut yang dibatasi garis berwarna hijau—berasal dari pepohonan—juga menjadi pemandangan yang memaksa mata kita untuk menyaksikan keindahan tersebut. Gugusan beberapa pulau juga tersebar di sekitar bandara.
Selain itu, jika beruntung, maka bisa melihat kawah Gunung Gamalama yang merupakan salah satu gunung berapi. Namun, tak perlu khawatir, sebab pergerakan magma yang aktif dari perut Gamalama selalu dipantau tim ahli di bidang vulkanologi. Danau Tolire dan Danau Ngade, kedua danau ini hampir mirip, namun pemandangan yang ditawarkan memiliki perbedaan.
Adapun ukuran Danau Tolire lebih besar daripada Danau Ngade. Danau Tolire merupakan danau yang cukup terkenal dan letaknya tidak terlalu jauh dari Bandara Sultan Babullah. Saat memasuki kawasan ini, kita sudah disambut pepohonan rimbun. Suasana sejuk akan terasa sehingga membuat para wisatawan merasa lebih nyaman.
Saat tiba di daerah tepi danau, ada beberapa gazebo yang sudah dibangun sebagai tempat beristirahat atau sekedar duduk-duduk menikmati pemandangan danau, Gunung Gamalama, laut yang berwarna biru, serta Pulau Hiri. Selain itu, terdapat penjual batu— bisa digunakan untuk melempar ke arah danau.
Konon, sekuat apa pun batu yang dilempar ke danau ini, tidak bisa jauh ke tengah danau, melainkan hanya di pinggiran danau. Hal itu lantaran gravitasi yang terlalu kuat. Hal itulah yang menjadi salah satu hiburan dan rasa penasaran pengunjung untuk mencoba melemparkan batu ke tengah danau.
Untuk bisa menikmati pemandangan antara laut dan Pulau Hiri, maka berjalanlah ke tepi danau yang agak tinggi, dengan membelakangi Gunung Gamalama, maka kita akan menyaksikan Danau Tolire dan laut biru dibatasi pepohonan. Tampak Pulau Hiri yang dikelilingi laut serta gumpalan awan di puncaknya.
Setelah puas memanjakan mata di Danau Tolire, kita bisa berpindah ke selatan kota, tepatnya di Kelurahan Ngade, letak Danau Ngade berada. Nah yang ingin tahu seperti apa wilayah Ngade, lihatlah uang lembaran Rp1.000, di situ wilayah Ngade tergambar. Di Ngade, kita bisa bersantai sambil memancing.
“Di dalam Danau Ngade, ada warung yang bisa kita pakai untuk memancing ikan dan langsung dimasakkan. Jadi, bisa sekaligus dinikmati sambil bersantai di daerah sekitar danau,” kata Ay, salah seorang anggota Komunitas Enjoy Ternate, kepada KORAN SINDO .
Menurut dia, Danau Ngade memang sudah sering diabadikan dalam foto- foto para wisatawan atau pendatang lantaran pemandangan yang ditawarkan memang sangat indah, layaknya sebuah lukisan. Untuk bisa mendapatkan foto yang maksimal, dia menyebutkan, harus naik ke dataran yang lebih tinggi, seperti di Danau Tolire.
Dari atas ketinggian, kita bisa menikmati Danau Ngade yang nyaris bersambung dengan laut. Namun, dibatasi jalan dan pepohonan. Laut biru juga terlihat mengelilingi Pulau Maitara yang di belakangnya terdapat Pulau Tidore.
Suasana sejuk juga tetap terasa sehingga akan membuat betah para pengunjung, menyaksikan keindahan alam kota berjuluk Majang (bagus) tersebut. Menurut Zandry, salah seorang karyawan Garuda Indonesia cabang Ternate, pihaknya juga sering kali merekomendasikan Danau Ngade dan Tolire sebagai lokasi wisata idaman.
Selain kedua danau ini, lokasi wisata yang harus dikunjungi adalah, Pantai Sulamadaha. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari bandara. Pantai ini memiliki pasir hitam, juga karang berwarna putih. Pantai ini menjadi salah satu wisata andalan untuk penikmat renang, diving ataupun snorkling . Lautnya yang berwarna hijau, biru, dan putih itu menawarkan wisata yang menakjubkan.
Pasalnya, di bagian Teluk Sulamadaha yang biasa disebut hol , dikelilingi pepohonan sehingga meski sinar matahari sangat terik pada siang hari, suasana sejuk tetap terasa. Sebagian juga menikmati keindahan Sulamadaha dengan menggunakan speed boat atau perahu yang disewa.
Keindahan lain yang bisa disaksikan, yakni lokasi Wisata Batu Angus (hangus). Disebut Batu Angus, lantaran batu- batu yang ada di lokasi ini merupakan batu dari perut Gunung Gamalama saat terjadi letusan hebat ratusan tahun lalu. Lokasi ini juga dianggap sebagai lokasi wisata sejarah.
Terletak tepat di bibir pantai, maka tempat ini bisa menjadi lokasi yang menarik bagi pencinta wisata bahari. Kita sisa menyaksikan kondisi batu serta menyaksikan pantai dengan jajaran pulau yang berada di seberang. “Di sini memang banyak wisatawan yang datang, untuk berfoto, atau sekadar duduk di gazebo, sambil menikmati angin pantai,” ujar wisatawan asal Belanda Sheil.
Dia mengaku baru pertama kali datang ke tempat ini, setelah melihat foto-foto dari salah seorang rekannya. Apalagi, kata dia, Batu Angus ini seperti berwisata sekaligus mempelajari fosil dari perut gunung berapi. Jadi, memang tidak sia-sia untuk mendatangi kawasan tersebut. Wilayah ini memang penuh bebatuan, tapi tetap sejuk karena banyak pepohonan di kawasan tersebut.
Lokasi ainnya yang bisa didatangi adalah berbagai benteng, salah satunya Benteng Toloko. Lokasinya yang terletak agak tinggi, membuat kita bisa menikmati hampir seluruh Kota Ternate, baik rumah-rumah penduduk yang berjejer maupun gugusan pulau yang berada di sekitar kota tersebut.
Rahmi djafar
Untuk mencapai Kota Ternate, bisa menggunakan rute laut atau udara. Jika menggunakan pesawat, pemandangan indah yang memanjakan mata, sudah bisa terlihat saat akan mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Babullah Ternate. Khusus bagi traveler yang ingin menggunakan jalur udara dari Jakarta, bisa menggunakan pesawat via Makassar, serta Makassar lanjut ke Ternate.
Dari atas pesawat, kita bisa menyaksikan Danau Tolire yang terlihat seperti kolam dengan air berwarna hijau, dikelilingi hutan lebat. Selain itu, birunya laut yang dibatasi garis berwarna hijau—berasal dari pepohonan—juga menjadi pemandangan yang memaksa mata kita untuk menyaksikan keindahan tersebut. Gugusan beberapa pulau juga tersebar di sekitar bandara.
Selain itu, jika beruntung, maka bisa melihat kawah Gunung Gamalama yang merupakan salah satu gunung berapi. Namun, tak perlu khawatir, sebab pergerakan magma yang aktif dari perut Gamalama selalu dipantau tim ahli di bidang vulkanologi. Danau Tolire dan Danau Ngade, kedua danau ini hampir mirip, namun pemandangan yang ditawarkan memiliki perbedaan.
Adapun ukuran Danau Tolire lebih besar daripada Danau Ngade. Danau Tolire merupakan danau yang cukup terkenal dan letaknya tidak terlalu jauh dari Bandara Sultan Babullah. Saat memasuki kawasan ini, kita sudah disambut pepohonan rimbun. Suasana sejuk akan terasa sehingga membuat para wisatawan merasa lebih nyaman.
Saat tiba di daerah tepi danau, ada beberapa gazebo yang sudah dibangun sebagai tempat beristirahat atau sekedar duduk-duduk menikmati pemandangan danau, Gunung Gamalama, laut yang berwarna biru, serta Pulau Hiri. Selain itu, terdapat penjual batu— bisa digunakan untuk melempar ke arah danau.
Konon, sekuat apa pun batu yang dilempar ke danau ini, tidak bisa jauh ke tengah danau, melainkan hanya di pinggiran danau. Hal itu lantaran gravitasi yang terlalu kuat. Hal itulah yang menjadi salah satu hiburan dan rasa penasaran pengunjung untuk mencoba melemparkan batu ke tengah danau.
Untuk bisa menikmati pemandangan antara laut dan Pulau Hiri, maka berjalanlah ke tepi danau yang agak tinggi, dengan membelakangi Gunung Gamalama, maka kita akan menyaksikan Danau Tolire dan laut biru dibatasi pepohonan. Tampak Pulau Hiri yang dikelilingi laut serta gumpalan awan di puncaknya.
Setelah puas memanjakan mata di Danau Tolire, kita bisa berpindah ke selatan kota, tepatnya di Kelurahan Ngade, letak Danau Ngade berada. Nah yang ingin tahu seperti apa wilayah Ngade, lihatlah uang lembaran Rp1.000, di situ wilayah Ngade tergambar. Di Ngade, kita bisa bersantai sambil memancing.
“Di dalam Danau Ngade, ada warung yang bisa kita pakai untuk memancing ikan dan langsung dimasakkan. Jadi, bisa sekaligus dinikmati sambil bersantai di daerah sekitar danau,” kata Ay, salah seorang anggota Komunitas Enjoy Ternate, kepada KORAN SINDO .
Menurut dia, Danau Ngade memang sudah sering diabadikan dalam foto- foto para wisatawan atau pendatang lantaran pemandangan yang ditawarkan memang sangat indah, layaknya sebuah lukisan. Untuk bisa mendapatkan foto yang maksimal, dia menyebutkan, harus naik ke dataran yang lebih tinggi, seperti di Danau Tolire.
Dari atas ketinggian, kita bisa menikmati Danau Ngade yang nyaris bersambung dengan laut. Namun, dibatasi jalan dan pepohonan. Laut biru juga terlihat mengelilingi Pulau Maitara yang di belakangnya terdapat Pulau Tidore.
Suasana sejuk juga tetap terasa sehingga akan membuat betah para pengunjung, menyaksikan keindahan alam kota berjuluk Majang (bagus) tersebut. Menurut Zandry, salah seorang karyawan Garuda Indonesia cabang Ternate, pihaknya juga sering kali merekomendasikan Danau Ngade dan Tolire sebagai lokasi wisata idaman.
Selain kedua danau ini, lokasi wisata yang harus dikunjungi adalah, Pantai Sulamadaha. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari bandara. Pantai ini memiliki pasir hitam, juga karang berwarna putih. Pantai ini menjadi salah satu wisata andalan untuk penikmat renang, diving ataupun snorkling . Lautnya yang berwarna hijau, biru, dan putih itu menawarkan wisata yang menakjubkan.
Pasalnya, di bagian Teluk Sulamadaha yang biasa disebut hol , dikelilingi pepohonan sehingga meski sinar matahari sangat terik pada siang hari, suasana sejuk tetap terasa. Sebagian juga menikmati keindahan Sulamadaha dengan menggunakan speed boat atau perahu yang disewa.
Keindahan lain yang bisa disaksikan, yakni lokasi Wisata Batu Angus (hangus). Disebut Batu Angus, lantaran batu- batu yang ada di lokasi ini merupakan batu dari perut Gunung Gamalama saat terjadi letusan hebat ratusan tahun lalu. Lokasi ini juga dianggap sebagai lokasi wisata sejarah.
Terletak tepat di bibir pantai, maka tempat ini bisa menjadi lokasi yang menarik bagi pencinta wisata bahari. Kita sisa menyaksikan kondisi batu serta menyaksikan pantai dengan jajaran pulau yang berada di seberang. “Di sini memang banyak wisatawan yang datang, untuk berfoto, atau sekadar duduk di gazebo, sambil menikmati angin pantai,” ujar wisatawan asal Belanda Sheil.
Dia mengaku baru pertama kali datang ke tempat ini, setelah melihat foto-foto dari salah seorang rekannya. Apalagi, kata dia, Batu Angus ini seperti berwisata sekaligus mempelajari fosil dari perut gunung berapi. Jadi, memang tidak sia-sia untuk mendatangi kawasan tersebut. Wilayah ini memang penuh bebatuan, tapi tetap sejuk karena banyak pepohonan di kawasan tersebut.
Lokasi ainnya yang bisa didatangi adalah berbagai benteng, salah satunya Benteng Toloko. Lokasinya yang terletak agak tinggi, membuat kita bisa menikmati hampir seluruh Kota Ternate, baik rumah-rumah penduduk yang berjejer maupun gugusan pulau yang berada di sekitar kota tersebut.
Rahmi djafar
(ftr)