AnimasiManis, Upaya Peningkatan Kesadaran terhadap Diabetes
A
A
A
JAKARTA - World Health Organization (WHO) menyatakan penyakit diabetes merupakan wabah dunia. Diabetes juga dinilai sebagai satu-satunya penyakit non infeksi dengan jumlah penderita sangat banyak dan tidak menurun.
Sementara, Indonesia menempati posisi ke-5 untuk jumlah pasien diabetes terbanyak di dunia. Keadaan ini pun diperparah dengan kesadaran masyarakat akan penyakit diabetes yang masih tergolong rendah.
Untuk itu, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit diabetes, Sanofi Group Indonesia bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menggelar AnimasiManis. Ini merupakan program edukasi dan komunikasi berupa kompetisi film animasi pendek mengenai diabetes melalui platform digital.
"Fakta bahwa mayoritas pasien masih belum terdiagnosa. Karena itu, Diperlukan edukasi kepada masyarakat awam guna meningkatkan kesadaran akan penyakit diabetes dan mencegah komplikasi yang ditimbulkan dengan cara yang kreatif, secara menarik dan mudah dimengerti," papar Presiden Direktur Sanofi Group Indonesia Benoit Martineau saat acara Upaya Peningkatan Kesadaran Akan Diabetes Melalui Animasi di Grand Indonesia, Senin (24/8/2015).
Dalam kesempatan yang sama, animator dan digital expert, Wahyu Aditya menilai animasi merupakan salah satu cara inovatif dan kreatif untuk menyampaikan sebuah pesan dengan mudah. "Menyampaikan pesan atau edukasi, akan lebih mudah bila dilakukan melalui cara visual, yang mudah dicerna dan lebih menarik," ujar dia.
Prof Dr Agung Pranoto, dr, MSc, SpPD-KEMD, FINASIM menuturkan, satu dari lima pasien tidak sadar kena diabetes. Maka diperlukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Kenapa pasien nggak sadar? Karena sebagian tidak timbul gejala, kalau sudah ada gejala sudah tinggi gulanya dan sudah komplikasi. Kalau sudah begitu, biaya pengobatan tidak sedikit. Maka dari itu, penting adanya kampanye agar tidak membebani," tutur Agung.
Program animasi yang berdurasi sekitar lima menit ini telah dimulai sejak 1 Juni 2015 dengan menyedot 107 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Rencananya, film animasi para pemenang akan diputarkan di puskesmas dan rumah sakit daerah.
"Film-film animasi yang menang ini akan kami putarkan di rumah sakit dan puskesmas kota maupun daerah guna menambah pengetahuan masyarakat mengenai penyakit diabetes dan bagaimana cara pencegahannya," pungkas Benoit.
Sementara, Indonesia menempati posisi ke-5 untuk jumlah pasien diabetes terbanyak di dunia. Keadaan ini pun diperparah dengan kesadaran masyarakat akan penyakit diabetes yang masih tergolong rendah.
Untuk itu, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit diabetes, Sanofi Group Indonesia bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menggelar AnimasiManis. Ini merupakan program edukasi dan komunikasi berupa kompetisi film animasi pendek mengenai diabetes melalui platform digital.
"Fakta bahwa mayoritas pasien masih belum terdiagnosa. Karena itu, Diperlukan edukasi kepada masyarakat awam guna meningkatkan kesadaran akan penyakit diabetes dan mencegah komplikasi yang ditimbulkan dengan cara yang kreatif, secara menarik dan mudah dimengerti," papar Presiden Direktur Sanofi Group Indonesia Benoit Martineau saat acara Upaya Peningkatan Kesadaran Akan Diabetes Melalui Animasi di Grand Indonesia, Senin (24/8/2015).
Dalam kesempatan yang sama, animator dan digital expert, Wahyu Aditya menilai animasi merupakan salah satu cara inovatif dan kreatif untuk menyampaikan sebuah pesan dengan mudah. "Menyampaikan pesan atau edukasi, akan lebih mudah bila dilakukan melalui cara visual, yang mudah dicerna dan lebih menarik," ujar dia.
Prof Dr Agung Pranoto, dr, MSc, SpPD-KEMD, FINASIM menuturkan, satu dari lima pasien tidak sadar kena diabetes. Maka diperlukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Kenapa pasien nggak sadar? Karena sebagian tidak timbul gejala, kalau sudah ada gejala sudah tinggi gulanya dan sudah komplikasi. Kalau sudah begitu, biaya pengobatan tidak sedikit. Maka dari itu, penting adanya kampanye agar tidak membebani," tutur Agung.
Program animasi yang berdurasi sekitar lima menit ini telah dimulai sejak 1 Juni 2015 dengan menyedot 107 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Rencananya, film animasi para pemenang akan diputarkan di puskesmas dan rumah sakit daerah.
"Film-film animasi yang menang ini akan kami putarkan di rumah sakit dan puskesmas kota maupun daerah guna menambah pengetahuan masyarakat mengenai penyakit diabetes dan bagaimana cara pencegahannya," pungkas Benoit.
(alv)