JFW 2016 Perluas Kolaborasi
A
A
A
Pergelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2016 pada Oktober mendatang akan banyak kolaborasi dari segi koleksi busana, inspirasi panggung, tata rias dan rambut, serta perawatan pakaian. Ajang fashion terbesar di Asia Tenggara tersebut berkomitmen untuk menghadirkan persembahan yang mampu menjadi arahan mode di Indonesia untuk tahun depan.
Director JFW Lenni Tedja menyampaikan ingin memberikan tampilan yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Kami mau menciptakan mahakarya yang benar-benar menunjukkan kebanggaan terhadap industri fashion di dalam negeri melalui kerja sama dengan beberapa pihak,” ujarnya usai konferensi pers JFW 2016 di Magnum Cafe, Kamis (27/8).
Selain menggandeng ratusan desainer Tanah Air untuk menampilkan koleksi terbaiknya, berbagai institusi mancanegara juga diikutsertakan sebagai bentuk kesempatan memberikan inspirasi baru bagi dunia fashion Indonesia. Sejumlah mitra itu, antara lain British Council, Australia-Indonesia Centre (AIC) dan Melbourne Fashion Week, Department of International Trade Promotion (DITP) Thailand, Japan Fashion Week Organization, dan Korean Culture Centre.
Adapun proyek kemitraan yang dijalankan berupa lokakarya, seminar, kompetisi, dan mengirimkan sejumlah desainer Indonesia untuk berpartisipasi di ajang fashion week skala dunia. Beberapa di antaranya pelaksanaan Indonesia Fashion Forward (IFF) sebagai bagian dari JFW yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif dan British Council guna mengembangkan kapasitas desainer muda.
“Sebagai persiapan menembus pasar internasional, tahun ini juga diadakan Australia-Indonesia Fashion Designer Award yang akan mendapatkan kesempatan untuk memasuki pasar Australia,” ucap Lenny. Serta diberikan kesempatan untuk tampil di runway Virgin Australia Melbourne Fashion Festival 2015 .
Sementara pihak pemerintah Thailand akan mengirimkan karya dari negerinya sebagaimana 8Eri dan Norma Hauri selaku desainer dalam negeri juga telah menampilkan karyanya pada 11-15 Maret lalu di Bangkok International Fashion Fair (BIFF). Begitu pula dengan desainer asal Jepang yang akan memastikan ambil bagian di runway pada pekan mode ini.
Selain itu, JFW turut mengajak partisipasi dari Wardah, L’Oreal Professionnel, Magnum, Dulux, Berrybenka, 5asec, Mazda, dan Matahari Dept Store dalam menyempurnakan konsepnya. Dengan saling menyelaraskan, masing-masing label tersebut memiliki porsi yang mampu memberi dampak pada gaung ajang internasional ini. Public Relations & Event Manager Berrybenka Maria Windita mengatakan, dari pihaknya akan menyumbangkan referensi karya fashion lokal.
“Sebanyak 90% dalam platform bisnis online kami itu desainer Indonesia, hal ini mampu memberikan rekomendasi gaya serta tren yang sedang dan akan ramai dikenakan,” tuturnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Mazda, dalam kompetisi Mazda Young & Vibrant Designers yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, pemenang berbakat yang telah terpilih akan menawarkan hal baru dalam hasil karyanya. Sebagai pelengkap pergelaran ini, Dulux pun turut memberi inspirasi terkait warna dan tren yang juga akan diaplikasikan pada runway di JFW.
Rabia edra
Director JFW Lenni Tedja menyampaikan ingin memberikan tampilan yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Kami mau menciptakan mahakarya yang benar-benar menunjukkan kebanggaan terhadap industri fashion di dalam negeri melalui kerja sama dengan beberapa pihak,” ujarnya usai konferensi pers JFW 2016 di Magnum Cafe, Kamis (27/8).
Selain menggandeng ratusan desainer Tanah Air untuk menampilkan koleksi terbaiknya, berbagai institusi mancanegara juga diikutsertakan sebagai bentuk kesempatan memberikan inspirasi baru bagi dunia fashion Indonesia. Sejumlah mitra itu, antara lain British Council, Australia-Indonesia Centre (AIC) dan Melbourne Fashion Week, Department of International Trade Promotion (DITP) Thailand, Japan Fashion Week Organization, dan Korean Culture Centre.
Adapun proyek kemitraan yang dijalankan berupa lokakarya, seminar, kompetisi, dan mengirimkan sejumlah desainer Indonesia untuk berpartisipasi di ajang fashion week skala dunia. Beberapa di antaranya pelaksanaan Indonesia Fashion Forward (IFF) sebagai bagian dari JFW yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif dan British Council guna mengembangkan kapasitas desainer muda.
“Sebagai persiapan menembus pasar internasional, tahun ini juga diadakan Australia-Indonesia Fashion Designer Award yang akan mendapatkan kesempatan untuk memasuki pasar Australia,” ucap Lenny. Serta diberikan kesempatan untuk tampil di runway Virgin Australia Melbourne Fashion Festival 2015 .
Sementara pihak pemerintah Thailand akan mengirimkan karya dari negerinya sebagaimana 8Eri dan Norma Hauri selaku desainer dalam negeri juga telah menampilkan karyanya pada 11-15 Maret lalu di Bangkok International Fashion Fair (BIFF). Begitu pula dengan desainer asal Jepang yang akan memastikan ambil bagian di runway pada pekan mode ini.
Selain itu, JFW turut mengajak partisipasi dari Wardah, L’Oreal Professionnel, Magnum, Dulux, Berrybenka, 5asec, Mazda, dan Matahari Dept Store dalam menyempurnakan konsepnya. Dengan saling menyelaraskan, masing-masing label tersebut memiliki porsi yang mampu memberi dampak pada gaung ajang internasional ini. Public Relations & Event Manager Berrybenka Maria Windita mengatakan, dari pihaknya akan menyumbangkan referensi karya fashion lokal.
“Sebanyak 90% dalam platform bisnis online kami itu desainer Indonesia, hal ini mampu memberikan rekomendasi gaya serta tren yang sedang dan akan ramai dikenakan,” tuturnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Mazda, dalam kompetisi Mazda Young & Vibrant Designers yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, pemenang berbakat yang telah terpilih akan menawarkan hal baru dalam hasil karyanya. Sebagai pelengkap pergelaran ini, Dulux pun turut memberi inspirasi terkait warna dan tren yang juga akan diaplikasikan pada runway di JFW.
Rabia edra
(bbg)