Kesegaran Sajian Shabu-Shabu
A
A
A
Shabu-shabu, salah satu jenis makanan asal Negeri Sakura ini cukup familier di mata pencinta kuliner di Indonesia. Perpaduan antara gurih kuah, daging, dan sayuran membuat shabu-shabu begitu menggugah selera.
Dalam sesi memasak ketika menyantap sajian shabushabu, daging yang dimasukkan di panci juga ikut dicelup ke dalam kuah beberapa kali sebelum dimakan bersama saus dengan kandungan wijen yang disebut gomadareatau ponzu. Di dalam panci biasanya juga dimasukkan sayur-sayuran, tahu, atau kuzukiri. Kesegaran dari daging, sayur, berikut rasa khas kuah shabu-shabubiasanya memang menjadi keunggulan dari restoran Jepang jenis shabu-shabu.
Termasuk di Shaburi Japanese Shabu- Shabu yang awal bulan lalu kembali membuka cabangnya di Grand Indonesia Shopping Town. “Tak hanya menggunakan daging pilihan dan sayuran yang segar, kami juga memberikan lima pilihan sup sebagai media rebus daging dan sayur-sayuran. Di lima jenis kuah ini ada beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan,” ungkap Dwi Kurdianto Manager Promotion dari Shaburi Japanese Shabu-Shabu saat ditemui KORAN SINDO.
Adapun lima pilihan sup sebagai media rebus daging dan sayur-sayuran yang disediakan, sup tersebut mengandung bahan-bahan yang menyehatkan karena menggunakan rempah-rempah pilihan. Sup dari bumbu konbu originalmerupakan favorit dan standar karena tak banyak campuran.
Sementara hot miso soupagak pedas, tapi bisa menyehatkan, chicken collagen paitandengan warna kuahnya putih karena berasal dari sari-sari tulang ayam dan kandungan nutrisi di dalamnya baik untuk kulit. Selanjutnya kuah sukiyakimemiliki rasa yang manis, kemudian kuah soy milk untuk orang-orang yang tak menginginkan konsumsi lemak.
Lewat konsep One Pot Style All You Can Eat Shabu-Shabu,restoran Shaburi Japanese Shabu-Shabu di GI merupakan yang terbesar dengan kapasitas 160 orang. Konsep One Pot Styledi Shaburi Japanese Shabu- Shabu pun membuat pencinta shabu-shabu akan menikmati menu khas Jepang lewat satu pot berisi sup untuk merebus semua makanan yang dihidangkan.
Sementara All You Can Eatuntuk salah satu pilihannya membuat semua pelanggan Shaburi bisa mengambil semua makanan dan minuman yang telah disediakan di buffet counter. “Di sini kami menggunakan daging sapi pilihan dari Australia yang berkualitas sehingga pada saat memakannya pelanggan akan merasakan seolah-olah daging tersebut meleleh di mulut,” tambah Dwi lagi.
Beberapa jenis yang bisa dipilih, antara lain beef shabu, specialshaburi, wagyu, dan specialwagyudiurutkan dalam tingkatan bawah hingga yang tertinggi. Di Shaburi Japanese Shabu-Shabu pun ada tiga jenis pilihan saus yang dapat menambah cita rasa dalam memakan hidangan Shaburi. Pencinta kuliner juga bisa membuat sendiri campuran sausnya dengan bumbu lain yang lebih variatif sehingga memberi pengalaman menarik dan merasakan sebagai koki.
Shabu-shabutermasuk makanan jenis nabemonokarena dimasak dan dihidangkan di dalam panci besar. Dalam bahasa Jepang, nabeberarti panci. Panci diletakkan di atas kompor kecil atau plat pemanas yang ada di atas meja. Sambil dimasak menggunakan panci atau wadah dari keramik bernama donabe, dan makanan dihidangkan di atas meja makan langsung bersama pancinya.
Masakan nabetermasuk jenis masakan steamboatyang dihidangkan untuk beberapa orang sekaligus yang duduk mengelilingi panci berisi hidangan utama. Makanan diambil sendiri dari panci oleh orang yang ingin memakannya dan dipindahkan ke mangkuk milik sendiri sebelum dimakan. Makanan ini populer sebagai makanan musim dingin di Jepang. Keberadaan shabu-shabu ini tak sertamerta ada begitu saja.
Dalam sejarahnya, sebelum zaman Edo, orang Jepang memang memiliki budaya makan “satu orang satu nampan”. Pada waktu itu, masakan nabedihidangkan untuk satu atau dua orang. Kemudian pada zaman Meiji, masakan nabemenjadi begitu populer, terutama masakan nabedaging sapi yang disebut gyunabe.
Selain irisan sangat tipis daging sapi, daging lain yang bisa dimakan secara shabu-shabumisalnya daging ayam, daging domba, ikan fugu, gurita, dan ikan kakap. Gyushabu adalah sebutan untuk shabushabudaging sapi. Di Hokkaido, shabushabudaging domba disebut ramushabu. Shabu-shabudaging babi disebut tonshabu atau butashabu. Di Nagoya dikenal shabushabudengan ayam Nagoya Kochin yang disebut niwatorishabu.
Dyah ayu pamela
Dalam sesi memasak ketika menyantap sajian shabushabu, daging yang dimasukkan di panci juga ikut dicelup ke dalam kuah beberapa kali sebelum dimakan bersama saus dengan kandungan wijen yang disebut gomadareatau ponzu. Di dalam panci biasanya juga dimasukkan sayur-sayuran, tahu, atau kuzukiri. Kesegaran dari daging, sayur, berikut rasa khas kuah shabu-shabubiasanya memang menjadi keunggulan dari restoran Jepang jenis shabu-shabu.
Termasuk di Shaburi Japanese Shabu- Shabu yang awal bulan lalu kembali membuka cabangnya di Grand Indonesia Shopping Town. “Tak hanya menggunakan daging pilihan dan sayuran yang segar, kami juga memberikan lima pilihan sup sebagai media rebus daging dan sayur-sayuran. Di lima jenis kuah ini ada beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan,” ungkap Dwi Kurdianto Manager Promotion dari Shaburi Japanese Shabu-Shabu saat ditemui KORAN SINDO.
Adapun lima pilihan sup sebagai media rebus daging dan sayur-sayuran yang disediakan, sup tersebut mengandung bahan-bahan yang menyehatkan karena menggunakan rempah-rempah pilihan. Sup dari bumbu konbu originalmerupakan favorit dan standar karena tak banyak campuran.
Sementara hot miso soupagak pedas, tapi bisa menyehatkan, chicken collagen paitandengan warna kuahnya putih karena berasal dari sari-sari tulang ayam dan kandungan nutrisi di dalamnya baik untuk kulit. Selanjutnya kuah sukiyakimemiliki rasa yang manis, kemudian kuah soy milk untuk orang-orang yang tak menginginkan konsumsi lemak.
Lewat konsep One Pot Style All You Can Eat Shabu-Shabu,restoran Shaburi Japanese Shabu-Shabu di GI merupakan yang terbesar dengan kapasitas 160 orang. Konsep One Pot Styledi Shaburi Japanese Shabu- Shabu pun membuat pencinta shabu-shabu akan menikmati menu khas Jepang lewat satu pot berisi sup untuk merebus semua makanan yang dihidangkan.
Sementara All You Can Eatuntuk salah satu pilihannya membuat semua pelanggan Shaburi bisa mengambil semua makanan dan minuman yang telah disediakan di buffet counter. “Di sini kami menggunakan daging sapi pilihan dari Australia yang berkualitas sehingga pada saat memakannya pelanggan akan merasakan seolah-olah daging tersebut meleleh di mulut,” tambah Dwi lagi.
Beberapa jenis yang bisa dipilih, antara lain beef shabu, specialshaburi, wagyu, dan specialwagyudiurutkan dalam tingkatan bawah hingga yang tertinggi. Di Shaburi Japanese Shabu-Shabu pun ada tiga jenis pilihan saus yang dapat menambah cita rasa dalam memakan hidangan Shaburi. Pencinta kuliner juga bisa membuat sendiri campuran sausnya dengan bumbu lain yang lebih variatif sehingga memberi pengalaman menarik dan merasakan sebagai koki.
Shabu-shabutermasuk makanan jenis nabemonokarena dimasak dan dihidangkan di dalam panci besar. Dalam bahasa Jepang, nabeberarti panci. Panci diletakkan di atas kompor kecil atau plat pemanas yang ada di atas meja. Sambil dimasak menggunakan panci atau wadah dari keramik bernama donabe, dan makanan dihidangkan di atas meja makan langsung bersama pancinya.
Masakan nabetermasuk jenis masakan steamboatyang dihidangkan untuk beberapa orang sekaligus yang duduk mengelilingi panci berisi hidangan utama. Makanan diambil sendiri dari panci oleh orang yang ingin memakannya dan dipindahkan ke mangkuk milik sendiri sebelum dimakan. Makanan ini populer sebagai makanan musim dingin di Jepang. Keberadaan shabu-shabu ini tak sertamerta ada begitu saja.
Dalam sejarahnya, sebelum zaman Edo, orang Jepang memang memiliki budaya makan “satu orang satu nampan”. Pada waktu itu, masakan nabedihidangkan untuk satu atau dua orang. Kemudian pada zaman Meiji, masakan nabemenjadi begitu populer, terutama masakan nabedaging sapi yang disebut gyunabe.
Selain irisan sangat tipis daging sapi, daging lain yang bisa dimakan secara shabu-shabumisalnya daging ayam, daging domba, ikan fugu, gurita, dan ikan kakap. Gyushabu adalah sebutan untuk shabushabudaging sapi. Di Hokkaido, shabushabudaging domba disebut ramushabu. Shabu-shabudaging babi disebut tonshabu atau butashabu. Di Nagoya dikenal shabushabudengan ayam Nagoya Kochin yang disebut niwatorishabu.
Dyah ayu pamela
(bbg)