Mencicipi Menu Chile
A
A
A
Tiap negara memiliki ciri khas rasa masakan yang itu berasal dari hasil bumi dan sumber rempahnya. Termasuk menu dari Chile, yang memiliki cita rasa khas yang layak untuk dicoba.
KORAN SINDO sempat menikmati sajian cita rasa masakan Chile ini dalam gala dinner bertajuk “Flavors of Chile” bersama Duta Besar Chile Equardo Ruiz Asmussen di Grand by safeweb"> Hyatt Hotel belum lama ini. Chile sebagai bagian dari negara Amerika Latin yang berpenduduk 18 juta jiwa telah menjadi stakeholder penting di industri makanan dunia.
Beberapa bahan makanan dari alamnya, seperti blueberry , anggur, plum, apel kering, trout, salmon Pasifik, alpukat, cherry segar, raspberry beku, kenari, dan salmon Atlantik, termasuk minyak zaitun menjadi dasar dari cita rasa masakan Chile. Bahan-bahan hasil kebun dan laut inilah yang juga kemudian menjadi dasar resep jamuan makan saat gala dinner .
Para undangan menikmati sajian makanan dan minuman khas Chile yang dipersiapkan khusus oleh chef terbaik Chile, Francisco Araya. Diawali dengan menu pembuka avocado gel disajikan bersama salmon crudo dan shellfish . Seperti fine dining lainnya, porsinya pun dibuat mini dan menu pembuka salmon yang segar ini begitu pas disajikan bersama alpukat.
Selanjutnya, masih dengan keunggulan hasil lautnya, yakni salmon dari lautan Pasifik, menu utama yang pertama dikeluarkan, yaitu salmon sealed with orange’s salt, saus sitrus, baby onions caramelized, dries plums . Di sajian ini kekhasan hasil bumi asal Chile, seperti buah plum, memberi rasa asam yang tentu berbeda dari lidah orang Indonesia yang kuat pada rempah.
Kemudian makan malam masih dilanjutkan menu utama kedua yang juga berupa hasil laut. Ikan seabass atau terkenal sebagai Chilean seabass berdampingan dengan black potato . “Black potato ini direndam dalam tinta cumi sehingga warnanya bisa hitam. Kami di Chile juga punya banyak hasil laut berupa cumi-cumi,” ungkap Francisco Araya, sang chef yang telah hampir 10 tahun berkarier sebagai koki.
Padanan selain dua utama tadi, ada kacang polong. Adapun bumbu rempah di atas Chile seabass memiliki bumbu sedikit pedas berupa cincangan cumi dengan cabai, bawang putih, dan bawang bombai. Pada sajian makan malam itu, Chili pun sekaligus memperkenalkan keunggulan di sisi produksi anggurnya. Pada tiap sesi makan tamu diberikan lagi jenis anggur yang berbeda.
Duta Besar Chile untuk Indonesia Eduardo Ruiz Asmussen mengungkapkan, Chile saat ini sedang mengembangkan produk baru makanan dari hasil buminya yang berorientasi pada pasar utama, termasuk yang berbasis anggur. Di antaranya produk gourmet seperti minyak zaitun, makanan laut, dan air mineral rasa, selai, jeli anggur, buah dan kentang asli, beberapa jenis madu, anggur premium, pisco, dan microbrews .
“Dalam kualitas pasokan makanan yang diproduksi di Chile, kami telah mendapat pengakuan yang luar biasa menurut Indeks Keamanan Pangan Dunia 2014 dru The Economist Intellegence Unit, yang menempatkan Chile sebagai yang terdepan untuk Amerika Latin,” tambah Asmussen.
Setelah menikmati dua menu utama, makan malam pun ditutup dengan dessert yang juga bahanbahannya sekaligus memperkenalkan buah andalannya. Disajikan dalam bentuk apple sorbet , grapes ge, soil of almond and walnut , berikut cherri . Rasa asli asam dari sorbet apelnya termasuk berasal dari kandungan anggur ini cukup harmoni berdampingan dengan almond dan walnut yang punya rasa manis.
Diketahui pada 2014, total ekspor makanan dari Chile mencapai USD16,2 miliar dari total ekspor Chile pada tahun yang sama, sebesar USD75,6 miliar. Tujuan ekspor Chile adalah Amerika Serikat, Jepang, dan China. Adapun jika dilihat berdasarkan benua, ekspor terbesar Chile, yaitu Asia, Oceania, dan Timur Tengah.
Kebanyakan dari produk tradisional itu, oleh perusahaanperusahaan Chile dilakukan inovasi untuk menambah nilai ekspornya sebagaimana dilakukan terhadap salmon dan industri daging.
Dyah ayu pamela
KORAN SINDO sempat menikmati sajian cita rasa masakan Chile ini dalam gala dinner bertajuk “Flavors of Chile” bersama Duta Besar Chile Equardo Ruiz Asmussen di Grand by safeweb"> Hyatt Hotel belum lama ini. Chile sebagai bagian dari negara Amerika Latin yang berpenduduk 18 juta jiwa telah menjadi stakeholder penting di industri makanan dunia.
Beberapa bahan makanan dari alamnya, seperti blueberry , anggur, plum, apel kering, trout, salmon Pasifik, alpukat, cherry segar, raspberry beku, kenari, dan salmon Atlantik, termasuk minyak zaitun menjadi dasar dari cita rasa masakan Chile. Bahan-bahan hasil kebun dan laut inilah yang juga kemudian menjadi dasar resep jamuan makan saat gala dinner .
Para undangan menikmati sajian makanan dan minuman khas Chile yang dipersiapkan khusus oleh chef terbaik Chile, Francisco Araya. Diawali dengan menu pembuka avocado gel disajikan bersama salmon crudo dan shellfish . Seperti fine dining lainnya, porsinya pun dibuat mini dan menu pembuka salmon yang segar ini begitu pas disajikan bersama alpukat.
Selanjutnya, masih dengan keunggulan hasil lautnya, yakni salmon dari lautan Pasifik, menu utama yang pertama dikeluarkan, yaitu salmon sealed with orange’s salt, saus sitrus, baby onions caramelized, dries plums . Di sajian ini kekhasan hasil bumi asal Chile, seperti buah plum, memberi rasa asam yang tentu berbeda dari lidah orang Indonesia yang kuat pada rempah.
Kemudian makan malam masih dilanjutkan menu utama kedua yang juga berupa hasil laut. Ikan seabass atau terkenal sebagai Chilean seabass berdampingan dengan black potato . “Black potato ini direndam dalam tinta cumi sehingga warnanya bisa hitam. Kami di Chile juga punya banyak hasil laut berupa cumi-cumi,” ungkap Francisco Araya, sang chef yang telah hampir 10 tahun berkarier sebagai koki.
Padanan selain dua utama tadi, ada kacang polong. Adapun bumbu rempah di atas Chile seabass memiliki bumbu sedikit pedas berupa cincangan cumi dengan cabai, bawang putih, dan bawang bombai. Pada sajian makan malam itu, Chili pun sekaligus memperkenalkan keunggulan di sisi produksi anggurnya. Pada tiap sesi makan tamu diberikan lagi jenis anggur yang berbeda.
Duta Besar Chile untuk Indonesia Eduardo Ruiz Asmussen mengungkapkan, Chile saat ini sedang mengembangkan produk baru makanan dari hasil buminya yang berorientasi pada pasar utama, termasuk yang berbasis anggur. Di antaranya produk gourmet seperti minyak zaitun, makanan laut, dan air mineral rasa, selai, jeli anggur, buah dan kentang asli, beberapa jenis madu, anggur premium, pisco, dan microbrews .
“Dalam kualitas pasokan makanan yang diproduksi di Chile, kami telah mendapat pengakuan yang luar biasa menurut Indeks Keamanan Pangan Dunia 2014 dru The Economist Intellegence Unit, yang menempatkan Chile sebagai yang terdepan untuk Amerika Latin,” tambah Asmussen.
Setelah menikmati dua menu utama, makan malam pun ditutup dengan dessert yang juga bahanbahannya sekaligus memperkenalkan buah andalannya. Disajikan dalam bentuk apple sorbet , grapes ge, soil of almond and walnut , berikut cherri . Rasa asli asam dari sorbet apelnya termasuk berasal dari kandungan anggur ini cukup harmoni berdampingan dengan almond dan walnut yang punya rasa manis.
Diketahui pada 2014, total ekspor makanan dari Chile mencapai USD16,2 miliar dari total ekspor Chile pada tahun yang sama, sebesar USD75,6 miliar. Tujuan ekspor Chile adalah Amerika Serikat, Jepang, dan China. Adapun jika dilihat berdasarkan benua, ekspor terbesar Chile, yaitu Asia, Oceania, dan Timur Tengah.
Kebanyakan dari produk tradisional itu, oleh perusahaanperusahaan Chile dilakukan inovasi untuk menambah nilai ekspornya sebagaimana dilakukan terhadap salmon dan industri daging.
Dyah ayu pamela
(bbg)