Kiat Kenalkan Bahasa Asing Kepada Anak
A
A
A
MENGUASAI bahasa Inggris sebagai bahasa kedua bagi anak amat penting pada era globalisasi. Masalahnya, kapan waktu yang tepat mengenalkan bahasa ini?
Belum lagi kekhawatiran anak menjadi bingung dengan penerapan dua bahasa atau bilingual. Pelatihan bahasa Inggris di usia dini memiliki peran yang begitu penting terhadap tumbuh kembang anak. Beberapa penelitian pun sangat mendukung penerapan stimulasi sedini mungkin. Terlebih saat usia 4 tahun saat seorang anak telah mencapai separuh dari kemampuan kecerdasannya dan pada usia 8 tahun yang telah mencapai 80%.
Dengan begitu, tidak salah jika orang tua mulai mengambil langkah untuk mengenalkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Meskipun usia mereka tergolong dini, sebut saja ketika baru belajar berbicara. Dr David Freeman, Professor of Curriculum and Instruction, dan Dr Yvonne Freeman, Professor of Bilingual Education dari Amerika Serikat mengatakan, balita dalam usia emasnya mampu menyerap berbagai macam hal, termasuk keterampilan berbahasa.
“Jangan takut balita Anda akan pusing dengan dua bahasa yang diajarkan di rumah,” kata David. Sebab, menurut David, secara otomatis otak anak akan membedakan mana bahasa yang dominan digunakan dan mana bahasa yang tidak. Jika dalam praktiknya balita mencampuradukkan bahasa yang dia gunakan, tidak masalah. Pada usia ini, anak memang masih belajar berbahasa dan perbendaharaan katanya belum banyak.
Senada dengan pandangan Nanang Bagus Subekti, peneliti yang pernah menjadi dosen bahasa Indonesia di Flinders University Adelaide South Australia menuturkan, anak-anak cukup cepat menirukan bahasa dari orang tuanya, sama ketika anak diajari bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah. Hal yang perlu dicatat, orang tua mengajarkan bahasa Inggris dengan cara yang sangat sederhana sesuai dengan tahapan usia anak.
Tidak masalah bila orang tua mencampurkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ketika berinteraksi dengan anak. Jadi, anak malah mampu secara bersamaan menguasai bahasa Indonesia dan Inggris. Nanang mengaku hal ini berdasarkan pengalamannya sendiri sewaktu tinggal di Australia selama beberapa tahun. Putranya yang baru berusia enam tahun mengalami kendala berbahasa Inggris.
Sedapat mungkin Nanang dan istri menciptakan lingkungan berbahasa Inggris, termasuk di rumah dengan diselipi bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. “Alhasil, anak saya malah bisa tiga bahasa, Indonesia, Inggris, dan Jawa,” ujar dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Jadi, tidak perlu mengajarkan bahasa Inggris secara eksklusif kepada anak. Pengajaran bahasa Inggris yang dilakukan bersamaan dengan bahasa ibu justru lebih efektif.
Dalam mengenalkan bahasa Inggris kepada balita, libatkanlah orang lain di sekitar anak. Namun, tentu saja orang tualah yang harus mengambil peran aktif untuk mengenalkan bahasa Inggris kepada anak sejak dini dengan pengemasan yang menarik. Dengan demikian, anak tertarik untuk mempelajarinya tanpa rasa enggan. Anda dapat membawa kegiatan belajar bahasa Inggris ini dalam aktivitas bermain anak.
Misalnya dengan hitungan sederhana menggunakan bahasa Inggris. Bisa juga dengan mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris sambil mengajaknya mengikuti lagu tersebut. Dengan kemudahan teknologi sekarang, Anda dapat mengunduh beberapa lagu anak berbahasa Inggris atau bisa juga sambil menyaksikan video dengan isi lagu bahasa Inggris. Sebaiknya pilih video dengan gambar yang menarik serta pelafalan kata yang amat jelas.
Ini berguna untuk membangun ketertarikan mereka, sekaligus memudahkan anak dalam mengerti bahasa Inggris. Lantas apakah orang tua perlu memasukkan anak ke sekolah internasional ataupun sekolah yang menerapkan metode bilingual? Menurut Nanang, tidak perlu selama anak mendapatkan pengajaran bahasa Inggris yang baik, meski di sekolah reguler sekalipun.
Dia menilai untuk dapat berbahasa Inggris sedianya orang tua tidak perlu muluk-muluk. Perlu diingat, belajar bahasa menuntut sebuah kebiasaan. Hal yang paling pokok, orang tua menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk terus mengembangkan kemampuan berbahasa asingnya. Upaya ini membuat anak terbiasa dengan bahasa tersebut dan terbiasa pula menggunakannya.
Jangan ragu untuk mengajak anak berbahasa ibu dengan diselingi bahasa Inggris. Menyediakan media pembelajaran bahasa Inggris juga merupakan solusi yang baik guna membiasakan anak berinteraksi terus dengan bahasa Inggris. Terlebih, saat ini sudah amat banyak media pembelajaran bahasa Inggris di pasaran.
Hanya tinggal memanfaatkannya dengan baik. Misalkan saja dengan membelikan CD panduan bahasa Inggris untuk anak yang tersedia bahkan untuk balita sekalipun.
Sri noviarni
Belum lagi kekhawatiran anak menjadi bingung dengan penerapan dua bahasa atau bilingual. Pelatihan bahasa Inggris di usia dini memiliki peran yang begitu penting terhadap tumbuh kembang anak. Beberapa penelitian pun sangat mendukung penerapan stimulasi sedini mungkin. Terlebih saat usia 4 tahun saat seorang anak telah mencapai separuh dari kemampuan kecerdasannya dan pada usia 8 tahun yang telah mencapai 80%.
Dengan begitu, tidak salah jika orang tua mulai mengambil langkah untuk mengenalkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Meskipun usia mereka tergolong dini, sebut saja ketika baru belajar berbicara. Dr David Freeman, Professor of Curriculum and Instruction, dan Dr Yvonne Freeman, Professor of Bilingual Education dari Amerika Serikat mengatakan, balita dalam usia emasnya mampu menyerap berbagai macam hal, termasuk keterampilan berbahasa.
“Jangan takut balita Anda akan pusing dengan dua bahasa yang diajarkan di rumah,” kata David. Sebab, menurut David, secara otomatis otak anak akan membedakan mana bahasa yang dominan digunakan dan mana bahasa yang tidak. Jika dalam praktiknya balita mencampuradukkan bahasa yang dia gunakan, tidak masalah. Pada usia ini, anak memang masih belajar berbahasa dan perbendaharaan katanya belum banyak.
Senada dengan pandangan Nanang Bagus Subekti, peneliti yang pernah menjadi dosen bahasa Indonesia di Flinders University Adelaide South Australia menuturkan, anak-anak cukup cepat menirukan bahasa dari orang tuanya, sama ketika anak diajari bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah. Hal yang perlu dicatat, orang tua mengajarkan bahasa Inggris dengan cara yang sangat sederhana sesuai dengan tahapan usia anak.
Tidak masalah bila orang tua mencampurkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ketika berinteraksi dengan anak. Jadi, anak malah mampu secara bersamaan menguasai bahasa Indonesia dan Inggris. Nanang mengaku hal ini berdasarkan pengalamannya sendiri sewaktu tinggal di Australia selama beberapa tahun. Putranya yang baru berusia enam tahun mengalami kendala berbahasa Inggris.
Sedapat mungkin Nanang dan istri menciptakan lingkungan berbahasa Inggris, termasuk di rumah dengan diselipi bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. “Alhasil, anak saya malah bisa tiga bahasa, Indonesia, Inggris, dan Jawa,” ujar dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Jadi, tidak perlu mengajarkan bahasa Inggris secara eksklusif kepada anak. Pengajaran bahasa Inggris yang dilakukan bersamaan dengan bahasa ibu justru lebih efektif.
Dalam mengenalkan bahasa Inggris kepada balita, libatkanlah orang lain di sekitar anak. Namun, tentu saja orang tualah yang harus mengambil peran aktif untuk mengenalkan bahasa Inggris kepada anak sejak dini dengan pengemasan yang menarik. Dengan demikian, anak tertarik untuk mempelajarinya tanpa rasa enggan. Anda dapat membawa kegiatan belajar bahasa Inggris ini dalam aktivitas bermain anak.
Misalnya dengan hitungan sederhana menggunakan bahasa Inggris. Bisa juga dengan mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris sambil mengajaknya mengikuti lagu tersebut. Dengan kemudahan teknologi sekarang, Anda dapat mengunduh beberapa lagu anak berbahasa Inggris atau bisa juga sambil menyaksikan video dengan isi lagu bahasa Inggris. Sebaiknya pilih video dengan gambar yang menarik serta pelafalan kata yang amat jelas.
Ini berguna untuk membangun ketertarikan mereka, sekaligus memudahkan anak dalam mengerti bahasa Inggris. Lantas apakah orang tua perlu memasukkan anak ke sekolah internasional ataupun sekolah yang menerapkan metode bilingual? Menurut Nanang, tidak perlu selama anak mendapatkan pengajaran bahasa Inggris yang baik, meski di sekolah reguler sekalipun.
Dia menilai untuk dapat berbahasa Inggris sedianya orang tua tidak perlu muluk-muluk. Perlu diingat, belajar bahasa menuntut sebuah kebiasaan. Hal yang paling pokok, orang tua menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk terus mengembangkan kemampuan berbahasa asingnya. Upaya ini membuat anak terbiasa dengan bahasa tersebut dan terbiasa pula menggunakannya.
Jangan ragu untuk mengajak anak berbahasa ibu dengan diselingi bahasa Inggris. Menyediakan media pembelajaran bahasa Inggris juga merupakan solusi yang baik guna membiasakan anak berinteraksi terus dengan bahasa Inggris. Terlebih, saat ini sudah amat banyak media pembelajaran bahasa Inggris di pasaran.
Hanya tinggal memanfaatkannya dengan baik. Misalkan saja dengan membelikan CD panduan bahasa Inggris untuk anak yang tersedia bahkan untuk balita sekalipun.
Sri noviarni
(ars)