Gaya Masak pada Era Digital

Senin, 14 September 2015 - 09:31 WIB
Gaya Masak pada Era Digital
Gaya Masak pada Era Digital
A A A
Perkembangan internet membawa kemudahan pada hampir setiap lini kehidupan, termasuk urusan memasak. Menu yang cukup rumit pun bisa dibuat cepat layaknya membuat mi instan. Bagaimana caranya?

Aktivitas yang padat, tak sempat belanja kebutuhan dapur, belum lagi persiapan masak yang menyita waktu, membuat urusan masak kian ditinggalkan. Namun jangan khawatir, perkara masak kini tidak lagi menjadi momok. Tanya saja kepada Rini, seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Ciracas.

Rutinitas seharian toh tidak membuat ibu dua anak ini meninggalkan kegiatan memasak. Bahkan di tangannya, memasak hanya butuh waktu beberapa menit. “Keluarga besar suka heran kok saya masih punya waktu untuk masak. Saya jawab, rahasia!,” ujar Rini sumringah . Bukan rahasia lagi kini terdapat beberapa toko online yang menawarkan ragam sayuran potong dan lauk segar siap masak lengkap dengan bumbunya.

Tinggal mengikuti petunjuk yang disediakan dan masukkan bahan-bahan yang ada, voila! Masakan istimewa layaknya di menu restoran pun siap disantap. Garang asem ayam, sandung lamur cabai hijau, hingga sop buntut sudah acap kali disajikan Rini untuk keluarganya. Sementara Retnamurti malah merasa seperti chef andal. Hidangan Indonesia dan Barat bisa disiapkan hanya dalam hitungan menit.

Keduanya merupakan pelanggan loyal Berrykitchen.com besutan Cynthia Tenggara, sang CEO sekaligus pendiri aplikasi tersebut. “Saya merilis layanan Ready To Cook (RTC) sejak Mei 2015, sedangkan Berrykitchen memasuki tahun ketiga,” katanya. Ada sekitar 12 menu RTC yang ditawarkan. Setiap hari Jumat selalu dilepas 10 menu baru dengan harga Rp30.000-Rp100.000 per menu.

Porsi yang ditawarkan untuk dua hingga empat orang. Peminat RTC dominan kalangan muda aktif bekerja dengan kisaran usia 25-45 tahun yang berdomisili di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Meski baru seumur jagung, peminat layanan RTC ini cukup banyak. “Kami menerima kira-kira 150-200 pesanan setiap bulan. Menu yang kami punya cukup variatif. Ada Chinese food, Western, Indonesian food, dan sebagainya,” bebernya.

Di tempat lain, 15 Minutes Cooking juga menawarkan layanan yang sama. Berbagai macam menu masakan ditawarkan, mulai makanan rumahan hingga ala resto sekalipun. Sebut saja aneka soto, sup, sayur kuah santan, ikan asin, bakwan, tumis sayuran, olahan ayam, olahan ikan, aneka olahan daging sapi dan jerohan, sampai bahan siap masak steak and grills . Harga yang dibanderol cukup terjangkau mulai dari Rp20.000- Rp275.000 bergantung menu yang diambil.

Penawaran lain datang dari HappyFresh sebagai solusi mendapatkan sayuran dan bumbu masak, termasuk olahan daging, ikan dan sebagainya tanpa perlu repot berbelanja. Aplikasi mobile ini menyediakan jasa pengantaran barang dengan waktu tak lebih dari satu jam. Aplikasi ini bisa diunduh di AppStore dan PlayStore.

Dalam aplikasi ini, konsumen tak hanya bisa membeli bahan makanan, juga memilih supermarket serta melihat kondisi barang yang akan dibeli dari posisi depan, belakang, dan samping. HappyFresh resmi dapat diunduh sejak Maret 2015 dengan lebih dulu diperkenalkan di Malaysia. HappyFresh Indonesia bekerja sama dengan Ranch Market dan Farmers Market dengan melibatkan personal buyers yang sudah terlatih.

Selain jarak pesanan yang hanya satu jam, HappyFresh juga memastikan barang yang dipesan selalu dalam keadaan segar. “Kami memastikan barang selalu segar, bahkan jika memesan es krim sekalipun, kami memastikan es krim dalam keadaan beku,” kata Benjamin Koellmann, co-founder HappyFresh.

Sri noviarni
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6614 seconds (0.1#10.140)