Luncurkan Global Change Award

Selasa, 15 September 2015 - 09:52 WIB
Luncurkan Global Change...
Luncurkan Global Change Award
A A A
H&M Conscious Foundation meluncurkan Global Change Award pada 25 Agustus lalu. Acara dengan tantangan terbesar untuk melakukan inovasi dalam industri fashion .

Dengan mengatalisis gagasan hijau yang menjadi terobosan baru, sasaran tantangan ini adalah untuk melindungi sumber daya alam bumi dengan menutup siklus (closing the loop ) untuk fashion . Global Change Award mulai membuka pendaftaran pada 25 Agustus dan ditutup pada 31 Oktober 2015.

Nantinya, lima pemenang yang terpilih oleh juri ahli berbagi bantuan sebesar 1 juta euro dan mendapatkan akses ke akselerator inovasi yang dibuat khusus oleh H&M Conscious Foundation. Publik global juga diundang untuk mendistribusikan setengah dari bantuan total melalui pemilihan online . Hasilnya diumumkan pada upacara penghargaan di Stockholm, pada Februari 2016.

“Global Change Award mencari gagasan yang akan melindungi sumber daya alam bumi dan saya sangat gembira menjadi bagian dari hal itu,” ucap Rebecca Earley, yang menjabat sebagai profesor di bidang desain tekstil dan fashion berkelanjutan serta Direktur Pusat Riset Masa Depan Tekstil di University of the Arts London, juga anggota dewan juri Global Change Award.

Beberapa anggota dewan juri dari berbagai bidang juga terlibat dalam penilaian Global Change Award nanti. Mereka di antaranya Prof Rebecca Earley, profesor di bidang desain fashion dan tekstil berkelanjutan dan Direktur di Pusat Riset Masa Depan Tekstil di University of the Arts London. Ada juga Eva Kruse, CEO Danish Fashion Institute dan CEO Copenhagen Fashion Week Amber Valletta, supermodel , aktris & wiraswasta Franca Sozzani, dan Editor in Chief Vogue Italia.

H&M Conscious Foundation merupakan yayasan nirlaba global yang didanai oleh keluarga Stefan Persson, pendiri dan pemilik utama dari perusahaan fashion Swedia H&M. Global Change Award mengambil tanggung jawab terhadap tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri fashion saat ini, untuk menciptakan fashion bagi populasi yang sedang berkembang sambil mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.

(andari novianti)
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1114 seconds (0.1#10.140)