Koleksi Couture Songket di New York
A
A
A
KOLEKSI Shafira ditampilkan di Broadway Ballroom, Crowne Plaza Time Square, Manhattan, New York, di ajang New York Couture Fashion Weekpada 11- 13 September lalu.
Label busana muslim yang cukup dikenal di Indonesia dan mancanegara ini memamerkan 20 koleksi couture extravaganza. Shafira mengusung koleksi-koleksinya dengan bertemakan “When West Meet West”. Kali ini dengan sentuhan tradisional songket Silungkang dari Sawahlunto, Sumatera Barat. Kain songket dengan aplikasi bahan yang dominan bernuansa hitam dan silvertersebut tampak mewah dan elegan dengan taburan kristal Swarovski.
Tim desainer Shafira menampilkan songket tersebut dalam bentuk jaket panjang, jaket pendek, tunik, celana palazzo, dan gaun panjang. “Dominasi warna hitam dan silver dipilih agar koleksinya mudah diterima masyarakat Amerika Serikat,” tutur Feny Mustafa, pendiri Shafira Corporation.Para model tampil anggun mengenakan koleksi Shafira di runwayberbentuk “U”.
Para undangan terlihat antusias melihat koleksi Shafira, sekaligus mengabadikan untuk ditampilkan di media sosialnya. Feny mengatakan, Shafira ingin mengangkat nama Indonesia di luar negeri, melalui produk yang dihadirkannya. Songket Silungkang, salah satu karya cipta seni tenun tradisional Indonesia, juga harus mendunia layaknya batik.
“Kami ingin mengangkat kekayaan budaya Indonesia ke mata dunia, antara lain melalui fashion showdi New York ini,” sebutnya seusai pergelaran di Crowne Plaza Times Square Manhattan, dalam rilis yang diterima KORAN SINDO. Ajang New York Couture Fashion Weekini diikuti sekitar 22 perancang busana dan perhiasan dari sejumlah negara. Di antaranya Indonesia, India, Amerika Serikat, Rusia, China, Puerto Rico, Rumania, Georgia, dan Peru.
Dari Indonesia, ada tiga perancang yang ikut dalam koleksi Spring 2016ini, yakni Shafira, Diana Putri, dan Anniesa Hasibuan. Ajang perhelatan dunia itu juga dimeriahkan oleh penampilan khusus dari violis Tengku Ryo dari Indonesia, serta penyanyi Vicky Shu yang memperkenalkan sepatu rancangannya.
Sali pawiatan
Label busana muslim yang cukup dikenal di Indonesia dan mancanegara ini memamerkan 20 koleksi couture extravaganza. Shafira mengusung koleksi-koleksinya dengan bertemakan “When West Meet West”. Kali ini dengan sentuhan tradisional songket Silungkang dari Sawahlunto, Sumatera Barat. Kain songket dengan aplikasi bahan yang dominan bernuansa hitam dan silvertersebut tampak mewah dan elegan dengan taburan kristal Swarovski.
Tim desainer Shafira menampilkan songket tersebut dalam bentuk jaket panjang, jaket pendek, tunik, celana palazzo, dan gaun panjang. “Dominasi warna hitam dan silver dipilih agar koleksinya mudah diterima masyarakat Amerika Serikat,” tutur Feny Mustafa, pendiri Shafira Corporation.Para model tampil anggun mengenakan koleksi Shafira di runwayberbentuk “U”.
Para undangan terlihat antusias melihat koleksi Shafira, sekaligus mengabadikan untuk ditampilkan di media sosialnya. Feny mengatakan, Shafira ingin mengangkat nama Indonesia di luar negeri, melalui produk yang dihadirkannya. Songket Silungkang, salah satu karya cipta seni tenun tradisional Indonesia, juga harus mendunia layaknya batik.
“Kami ingin mengangkat kekayaan budaya Indonesia ke mata dunia, antara lain melalui fashion showdi New York ini,” sebutnya seusai pergelaran di Crowne Plaza Times Square Manhattan, dalam rilis yang diterima KORAN SINDO. Ajang New York Couture Fashion Weekini diikuti sekitar 22 perancang busana dan perhiasan dari sejumlah negara. Di antaranya Indonesia, India, Amerika Serikat, Rusia, China, Puerto Rico, Rumania, Georgia, dan Peru.
Dari Indonesia, ada tiga perancang yang ikut dalam koleksi Spring 2016ini, yakni Shafira, Diana Putri, dan Anniesa Hasibuan. Ajang perhelatan dunia itu juga dimeriahkan oleh penampilan khusus dari violis Tengku Ryo dari Indonesia, serta penyanyi Vicky Shu yang memperkenalkan sepatu rancangannya.
Sali pawiatan
(ars)