'Saya Bukan Pria Kuat & Macho. Saya Seorang ....'

Senin, 12 Oktober 2015 - 02:30 WIB
Saya Bukan Pria Kuat & Macho. Saya Seorang ....
'Saya Bukan Pria Kuat & Macho. Saya Seorang ....'
A A A
LONDON - Tak lama lagi, pada 26 Oktober 2015 mendatang. Film James Bond bakal kembali dinikmati di layar lebar. Itu artinya, Daniel Craig bakal menghiasi film tersebut dengan aksi-aksi kejutan.

Soundtrack (OST) film keempat Daniel sebagai Bond, yakni di film Spectre, dengan judul Writing’s On The Wall lantunan Sam Smith. Sudah lebih dulu dirilis, bahkan mencatat sejarah sebagai OST film Bond satu-satunya yang mampu memuncaki daftar tangga lagu Britania Raya.

Tapi mampukah Spectre mengikuti sukses OST-nya sendiri alias berada di tangga teratas Box Office dunia? Jika melihat dari trailer terakhirnya yang juga sudah dirilis ke publik. Film ini punya kans besar mendulang pemasukan masif, layaknya film sebelum ini, Skyfall.

So, apa yang kita ketahui dari film teranyar Bond atau edisi ke-24 franchise 007? Well, kali ini Bond bakal berhadapan dengan agensi kriminal dunia yang dikenal bernama Spectre.

Dan satu-satunya cara guna membuka konspirasi di dalam organisasi tersebut. Bond memerlukan bantuan dari seorang wanita cantik bernama Madeleine Swann (diperankan Lea Seydoux), yang tidak disangka merupakan anak gadis dari musuh lamanya, Mr. White (Jesper Christensen).

Bond juga mendapati dirinya terjerat dengan janda dari seorang pembunuh yang dia habisi bernama Lucia Sciarra (diperankan Monica Bellucci).

Dia lalu menemukan sebuah koneksi kejutan yang mengantarnya ke musuh baru nan misterius bernama Franz Oberhauser yang dimainkan oleh Christoph Waltz. Nah resensinya cukup sampai disitu dulu.

Perlu diketahui, film Bond paling gres ini, tidak berbiaya murah, total sekitar 200 juta poundsterling dihabiskan sebagai dana produksinya. Itu termasuk sekitar 24 juta poundsterling hanya untuk meledakkan mobil 007, Aston Martin dan sederet mobil mewah lainnya.

Namun bekalangan, santer diberitakan jika Daniel yang kini berusia 47 tahun, akan segera cabut dari proyek film Bond. Walau dia menyebut masih memiliki kontrak satu film lagi, yaitu edisi perak (film ke-25) 007.

Namun kadang dalam sesi wawancara, pria kelahiran Chesire, Inggris, tersebut, malah senang mengumbar kontroversi. Khususnya yang berkaitan dengan kelanjutan nasibnya di film franchise Bond.

Dan sang suami dari Rachel Weisz tersebut terkadang juga bilang dirinya senang berperan sebagai 007, walau dia tidak menikmatinya dalam kehidupan nyata. Walau ada beberapa masalah yang dia alami selama syuting.

Berikut ini petikanl wawancara terbaru Daniel Craig dengan Daily Record.co.uk.

Tanya: Di film Bond edisi keempat yang Anda bintangi ini. Sam Mendes (sutradanya) menjajal formula baru agar agen rahasia 007 makin modern lewat berbagai parade aksi, walau jarang terjadi adegan bom meledak. Benarkah begitu? Apa Anda tidak merasa bosan tanpa aksi heboh?

Jawab: “Sederhana saja, Anda harus berpedoman pada pepatah bahwa cerita yang bagus akan berlangsung lebih jauh (lama). Dan ada aksi peledakan hampir setiap setengah jam. Itulah bagaimana caranya. Tapi di film ini tidak sering terjadi hal itu.”

“Dan jika Anda tidak merasa bersemangat dalam membuat film sebesar ini , dengan peran yang Anda mainkan. Dengan Sam Mendes (sebagai sutradara) dan kru filmnya, maka akan lebih baik Anda pulang saja ke rumah.”

T: Aksi di layar lebar tampak membingungkan dan seperti tipuan. Namun dibalik layar, ini sebuah kerja keras. Banyak yang bilang, adegan aksi di film James Bond (khususnya Spectre), menjalani syuting dalam periode dua kali lebih lama ketimbang film lainnya. Benarkah itu?

J: “Kebanyakan film, bahkan film-film yang durasinya panjang. Paling hanya melakukan waktu syuting sekitar 3-4 bulan. Tapi film ini (Bond, Spectre), butuh 6-8 bulan untuk pengambilan gambarnya.“

T: Anda sudah 47 tahun, itu hampir mencapai usia 50 tahun. Apakah Anda sudah memprediksi, seberapa lama (kuat) Anda beraksi di film Bond, saat syuting menggantungkan diri di Helikopter atau ketika menyelamatkan gadis Bond?

J: “Tak bisa dibantah lagi, (sebagai pemeran utama Bond) Anda harus mempunyai level energi yang besar. Saya akan senang sekali memiliki kehidupan sosial yang bagus ketika saya memerankan karakter film ini. Tapi saya tidak memiliki waktu buat itu. James sudah tua sekarang (47 tahun), tapi sepanjang kemampuan fisiknya mampu. Dia tidak bisa diprediksi seberapa lama saat melakukan adegan aksi.”

T: Anda bilang masih dikontrak untuk satu film Bond lagi. Dan Anda sudah terlibat dengan film ini sejak Casino Royale (2005/2006). Artinya Anda sudah satu dekade bersama franchise ini. Apa Anda masih ingin melanjutkannya lagi (setelah habis kontrak)?

J: ‘Ya, saya masih dikontrak buat satu film Bond lagi. Tapi (setelah itu) saya tidak mau membuat prediksi. Yang penting, saya senang memainkan karakternya (James Bond). Saya merasa terhormat berperan sebagai 007. Saya mendapatkan respek dan lompatan yang luar biasa saat bermain di film ini.”

T: Mengapa Anda bisa bilang begitu. Apakan bisa diperjelas maksudnya?

“Saya sudah punya kesempatan di Casino Royale untuk membersihkan segala sesuatu. Tapi saya tidak bisa bilang film ini adalah langkah awal dari kelahiran baru seorang Bond. Mungkin hal itu terdengar angkuh. Padahal saya adalah seorang penggemar Bond sebelumnya.”

T: Jadi bagaimana cara Anda menghapus stigma Anda bukanlah Bond sebelumnya?

J: “Saya tidak dapat berperan dalam sebuah film dimana saya hanya mencoba menyamainya. Meminum Martini sudah dilakukan oleh Bond sebelumnya. Tapi itu harus dilakukan secara benar.”

“Saya senang konflik batin (dalam diri Bond). Itu seperti dirinya ketika mengalami kejatuhan dan bagaimana caranya bisa kembali bangkit. Dia juga mengalami banyak pemukulan, karena dia banyak menghadapi lawan. Tapi itu memang harus. Namun ini cara tentang dia bangkit melawan kesengsaraan, kemalangan, kesulitan.”

T: Kabarnya Anda mengalami cedera berat saat syuting Spectre, apakah itu memang harus layaknya penjelasan Anda tadi?

J: “Lutut saya cedera lumayan hebat saat syuting Spectre baru berjalan sepertiganya. Atas sebab itu, kami harus berhenti syuting film ini selama sekitar dua pekan, sambil menunggu kesembuhan lutut saya pasca operasi.”

T: Di video klip Writing’s On The Wall Sam Smith, Anda beradegan ciuman dengan Monica Bellucci di Spectre. Ada yang bisa diceritakan dari syuting adegan tersebut?

J: “Seorang pria (sejati) tak pernah bercerita soal mencium (seorang wanita) dan setelahnya! Saya hanya berlatih mati-matian buat syuting aksi. Tidak ada metode rahasia yang dilibatkan. Tapi memang syuting aksinya lebih sulit, itu harus saya akui. Tapi itu adalah jalannya kehidupan ini.”

T: Tanggapan Spectre diarahkan lagi oleh Sam Mendes (juga sebagai sutradara Skyfall)?

J: “Ini adalah poin yang paling krusial. Saya merasa kami telah memulai sesuatu di Skyfall dan saya ingin menyelesaikannya. Sebenarnya, mereka ingin membuat film berikutnya segera setelah Skyfall. Namun Sam tidak memiliki waktu untuk itu. Tapi saya terus-menerus memintanya dan akhirnya dia mengatakan yes.”

T: Kapankah Sam Mendes mengatakan dia bisa mensutradarai film Bond lagi kepada Anda?

J: “Waktu itu, saya sedang berada dalam sebuah pesta dengannya (Sam Mendes). Tapi saya tidak mabuk saat itu. Lalu kami berbicara apa yang kami sukai tentang film Bond. Dan sayapun menawarinya pekerjaan itu lagi kepadanya. Padahal itu bukanlah bidang pekerjaan saya.”

T: Anda pernah bilang ingin mengembalikan Bond bergaya lawas dengan unsur komedi unik. Mengapa tidak berlanjut?

J: “Saya selalu ingin mengembalikan unsur komedi ke dalam film Bond. Namun Mike Myers dalam film Austin Powers benar-benar mengacaukan rencana kami. Dia benar-benar melakukan akting hebat dalam film itu bersama karakter Ivana Humpalot.”

T: Memainkan karakter ikon dalam sebuah film, dapat merusak karir seorang aktor. Ini peran yang berbahaya. Bagaimana bisa seorang Daniel Craig menempuh risiko besar ini?

J: “Setelah saya menerima peran Bond, dalam kepala saya terpikir, ‘Apakah ini film terakhir dalam karir saya? ‘ Tapi itu oke saja buat saya. Karena, ayolah, itu bukan peran buruk yang Anda harus jalani.”

T: Tapi mengapa Anda mengeluh tidak punya waktu bersosialisasi, menderita akibat benci internet, media sosial hingga telepon seluler canggih, yang membuat kalangan umum dapat dengan mudah meminta Anda buat selfie saat minum di bar?

J: “Setelah Casino Royale, saya merasa sedikit panik tentang bagaimana cara orang-orang melihat saya dalam beberapa cara. Lantas saya mulai berpikir, ‘Apakah saya harus memainkan peran seseorang yang karakternya berlawanan dengan Bond (agar orang-orang kembali melihat saya seperti semula)?’. Namun akhirnya saya belajar mencoba rileks dari masalah tersebut.”

T: Ada komentar buat orang-orang yang selama ini melihat Anda sebagai James Bond?

J: “Saya bukan pria yang kuat dan macho (seperti Bond). Cukup menggelikan melihat orang-orang menggambarkan atau mengibaratkan saya sebagai pria yang ‘keras’, padahal itu bukanlah diri saya yang sesungguhnya. (Saya) hanyalah seorang aktor, orang biasa. Itu (Bond) hanyalah seni peran (akting).”
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5820 seconds (0.1#10.140)