Raja Ampat, Pulau Alor, dan Pulau Ora Akan Dijadikan Ikon Wisata
A
A
A
JAKARTA - Pariwisata telah menjadi salah satu primadona bagi negara-negara untuk meningkatkan sumber pendapatan. Tak terkecuali bagi Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan potensi pariwisata daerahnya yang besar hingga ke daerah-daerah yang masih tertinggal.
Direktur Pengembangan Sumber Daya Dan Lingkungan Hidup, Kemendesa, PDT dan Transmigrasi, Faizul Ishom mengatakan bahwa Raja Ampat, Pulau Alor, dan Pulau Ora di Maluku Tengah bisa dijadikan ikon wisata.
“Kita akan menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah tertingal. Destinasi pariwisata yang banyak dipilih adalah laut. Nah, kami melihat, di Indonesia Timur sangat berpotensi karena ada banyak destinasi wisata bahari yang dapat ditawarkan, bahkan bisa menjadi ikon wisata nasional,” ujar Faizul dalam keterangan resmi yang diterima Sindonews.
Selain itu, kawasan Indonesia Timur seperti NTB, NTT serta Maluku Utara sebagian besar masih masuk kategori daerah tertinggal. Kawasan tersebut memiliki potensi pariwisata luar biasa yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak perekonomian setempat.
Semntara itu, Anggota Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas 49 (IKAL 49), Widodo Sigit Pudjianto mengatakan, peran media massa dalam keberpihakan promosi sangat berpengaruh untuk mendorong pembangunan pariwisata di Tanah Air. Hal ini sangat membantu untuk kontrol dan memicu pemerintah daerah dan juga investor.
Menurut Widodo, selain menghasilkan pendapatan dan sekaligus sebagai penghasil devisa, sektor pariwisata berkaitan erat dengan penanaman modal asing.
Saat ini, Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang semester I, jumlah wisatawan atau turis asing yang berkunjung ke Indonesia mencapai 4,65 juta orang atau naik 2,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4,55 juta orang.
Dengan demikian, capaian tersebut baru memenuhi 44,7 persen target jumlah kunjungan turis asing yang ditetapkan pemerintah tahun ini sebanyak 10,5 juta orang.
Direktur Pengembangan Sumber Daya Dan Lingkungan Hidup, Kemendesa, PDT dan Transmigrasi, Faizul Ishom mengatakan bahwa Raja Ampat, Pulau Alor, dan Pulau Ora di Maluku Tengah bisa dijadikan ikon wisata.
“Kita akan menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah tertingal. Destinasi pariwisata yang banyak dipilih adalah laut. Nah, kami melihat, di Indonesia Timur sangat berpotensi karena ada banyak destinasi wisata bahari yang dapat ditawarkan, bahkan bisa menjadi ikon wisata nasional,” ujar Faizul dalam keterangan resmi yang diterima Sindonews.
Selain itu, kawasan Indonesia Timur seperti NTB, NTT serta Maluku Utara sebagian besar masih masuk kategori daerah tertinggal. Kawasan tersebut memiliki potensi pariwisata luar biasa yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak perekonomian setempat.
Semntara itu, Anggota Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas 49 (IKAL 49), Widodo Sigit Pudjianto mengatakan, peran media massa dalam keberpihakan promosi sangat berpengaruh untuk mendorong pembangunan pariwisata di Tanah Air. Hal ini sangat membantu untuk kontrol dan memicu pemerintah daerah dan juga investor.
Menurut Widodo, selain menghasilkan pendapatan dan sekaligus sebagai penghasil devisa, sektor pariwisata berkaitan erat dengan penanaman modal asing.
Saat ini, Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang semester I, jumlah wisatawan atau turis asing yang berkunjung ke Indonesia mencapai 4,65 juta orang atau naik 2,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4,55 juta orang.
Dengan demikian, capaian tersebut baru memenuhi 44,7 persen target jumlah kunjungan turis asing yang ditetapkan pemerintah tahun ini sebanyak 10,5 juta orang.
(nfl)