10 Destinasi Wisata Ini Bakal Diserbu Turis Mancanegara
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indonesia tampaknya benar-benar sedang keranjingan untuk mempromosikan potensi wisata yang terdapat di berbagai penjuru Indonesia. Usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Meteri Pariwisata Italia, Federica Guidi, Menpar Arief Yahya membeberkan soal rencananya untuk menduniakan 10 destinasi wisata di Indonesia.
Tidak itu saja. Arief bahkan mengaku kalau pihaknya telah merencanakan untuk mengubah 25 area lainnya menjadi kawasan wisata dan ekonomi khusus pariwisata.
''Kita punya 10 destinasi unggulan yang harus diramaikan dengan investor baru. Selain 3 greater, Bali-Jakarta-Batam, Kita juga punya 25 area yang hendak dibangun sebagai kawasan strategis pariwisata dan kawasan ekonomi khusus pariwisata,'' jelas Menpar Arief Yahya.
Kesepuluh destinasi unggulan yang dimaksud Arief Yahya adalah, Danau Toba-Sumut, Tanjung Kelayang-Belitung, Tanjung Lesung-Banten, Pulau Seribu-DKI, Boborudur-Jateng, Bromo-Jatim, Mandalika-Lombok, Morotai-Maluku utara, Wakatobi Sulawesi tenggara, dan Labuan Bajo Komodo-NTT.
Arief juga mengatakan, Indonesia harusnya bisa memanfaatkan potensi besar yang terdapat di sektor pariwisata. Menurutnya, pariwisata adalah sektor yang paling cepat bisa bergerak, paling kelihatan dampaknya dan paling heboh mengundang perhatian publik. Aktivitasnya pun paling fleksibel, bisa di mana saja, kapan saja, tidak mengenal musim.
Tidak itu saja. Arief bahkan mengaku kalau pihaknya telah merencanakan untuk mengubah 25 area lainnya menjadi kawasan wisata dan ekonomi khusus pariwisata.
''Kita punya 10 destinasi unggulan yang harus diramaikan dengan investor baru. Selain 3 greater, Bali-Jakarta-Batam, Kita juga punya 25 area yang hendak dibangun sebagai kawasan strategis pariwisata dan kawasan ekonomi khusus pariwisata,'' jelas Menpar Arief Yahya.
Kesepuluh destinasi unggulan yang dimaksud Arief Yahya adalah, Danau Toba-Sumut, Tanjung Kelayang-Belitung, Tanjung Lesung-Banten, Pulau Seribu-DKI, Boborudur-Jateng, Bromo-Jatim, Mandalika-Lombok, Morotai-Maluku utara, Wakatobi Sulawesi tenggara, dan Labuan Bajo Komodo-NTT.
Arief juga mengatakan, Indonesia harusnya bisa memanfaatkan potensi besar yang terdapat di sektor pariwisata. Menurutnya, pariwisata adalah sektor yang paling cepat bisa bergerak, paling kelihatan dampaknya dan paling heboh mengundang perhatian publik. Aktivitasnya pun paling fleksibel, bisa di mana saja, kapan saja, tidak mengenal musim.
(nug)