Pneumonia Ancam Anak. Kenali Gejala, Pencegahan & Pengobatan ini!
A
A
A
NEW DELHI - Pneumonia adalah penyakit serius yang dapat mengancam pada anak. Penyakit ini semacam infeksi seluran pernapasan akut (ISPA) yang dapat mempengaruhi alveoli di paru-paru. Seperti kantung kecil yang dapat mengisi udara ketika orang tidak memiliki permasalahan dalam pernapasan.
Ketika terjadi infeksi di paru-paru, alveoli ini terisi dengan nanah dan cairan yang merupakan respon alami dalam tubuh untuk melawan infeksi ini. Infeksi di paru-paru membuat oksigen dan pernapasan menjadi sulit.
Ada dua jenis bakteri yang dapat bertanggung jawab dalam penyakit pneunomia, yaitu ‘Haemophilus Influenzae tipe b’ dan ‘Streptococcus pneumonia’ (Spn).
‘Bakteri Hib’ dan ‘Spn’ juga dapat menyebabkan ‘meninghitis’ akut (infeksi pada selaput yang menutupi otak) pada anak yang menyebabkan kecacatan seumur hidup.
Sangat sedikit orang tua yang menyadari bahwa pneumonia adalah penyabab terbesar kematian pada anak di seluruh dunia.
Setiap tahun penyakit pneumonia telah membunuh sekitar 1,2 juta anak dibawah usia lima tahun di seluruh dunia.
Berikut ini penjelasannya gejala, tips pencegahan, serta tips pengobatannya bagi para orangtua, seperti dilansir dari situs Times of India yang meringkasnya dari data yang diterangkan oleh Prof. Dr. P. Sudershan Reddy, M.D., D.C.H., Consultant Chief Pediatrician, Krishna Childrens Hospital, Lakdi-ka-pool, Hyderabad.
Gejala pneumonia
Gejalanya umumnya adalah dari infeksi pernapasan termasuk pneumonia. Banyak anak-anak yang mengalami batuk, pilek dan demam merupakan bentuk infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh infeksi virus.
Anak yang mengalami pneumonia menjadi bernafas lebih cepat bersama dengan batuk yang parah.
Dalam kasus yang parah pada anak mungkin telah terjadi sesak nafas yang memungkinakan anak menjadi kesulitan bernafas.
Jika anak Anak menunjukan batuk beserta dengan nafas yang cepat, diharuskan untuk periksa ke dokter. Walaupun gejala lainnya tidak terjadi, disarankan tetap periksa karena bisa saja anak Anda mengalami pneumonia.
Pencegahan
Pneumonia dapat mudah di hindari dengan intervensi kelangsungan hidup pada anak. Intervensi ini meliputi berbagai pencegahan yang komprehensif.
Seperti sering mencuci tangan pada umumnya, mengurangi penyebaran penyakit, akses pelayanan yang sehat dan vaksin.
ASI eksklusif selama enak bulan pertama merupakan hal terpenting untuk memastikan anak mendapat gizi yang cukup dan membangun kekebalan tubuh secara alami untuk mencegah terjadinya infeksi.
Menjaga udara dan ruangan agar menjadi tetap bersih menjadi salah satu pencegahan terjadinya penyakit pneumonia pada anak Anda.
Bayi yang diberi tiga dosis ‘vaksin pentavalent’ pada usia 6, 10 dan 14 minggu. Setelah itu, mereka membutuhkan dosis ‘booster DPT’ dan ‘Hib’ pada usia 15 sampai 18 bulan dan lakukan vaksin sesuai dengan jadwal imunisasi yang ada.
‘Vaksin Hib’ telah diperkenalkan di lebih dari 180 negara di seluruh dunia, semua negara ini juga memberi vaksin ‘pentavalent’.
Pengobatan pneumonia
Pneumonia tidak hanya dicegah tetapi juga dapat diobati, terutama dengan diagnosis dini.
Sementara anak-anak dengan infeksi saluran pernapasan virus tidak memerlukan obat-obatan, anak-anak yang mengalami pneunomia harus diobati dengan antibiotik yang sesuai.
Pengobatan di rumah sakit atau pusat kesehatan sering mencakup perawatan suportif seperti administrasi oksigen.
(Data Courtesy: Prof. Dr. P. Sudershan Reddy, M.D., D.C.H., Consultant Chief Pediatrician, Krishna Childrens Hospital, Lakdi-ka-pool, Hyderabad, AP)
Ketika terjadi infeksi di paru-paru, alveoli ini terisi dengan nanah dan cairan yang merupakan respon alami dalam tubuh untuk melawan infeksi ini. Infeksi di paru-paru membuat oksigen dan pernapasan menjadi sulit.
Ada dua jenis bakteri yang dapat bertanggung jawab dalam penyakit pneunomia, yaitu ‘Haemophilus Influenzae tipe b’ dan ‘Streptococcus pneumonia’ (Spn).
‘Bakteri Hib’ dan ‘Spn’ juga dapat menyebabkan ‘meninghitis’ akut (infeksi pada selaput yang menutupi otak) pada anak yang menyebabkan kecacatan seumur hidup.
Sangat sedikit orang tua yang menyadari bahwa pneumonia adalah penyabab terbesar kematian pada anak di seluruh dunia.
Setiap tahun penyakit pneumonia telah membunuh sekitar 1,2 juta anak dibawah usia lima tahun di seluruh dunia.
Berikut ini penjelasannya gejala, tips pencegahan, serta tips pengobatannya bagi para orangtua, seperti dilansir dari situs Times of India yang meringkasnya dari data yang diterangkan oleh Prof. Dr. P. Sudershan Reddy, M.D., D.C.H., Consultant Chief Pediatrician, Krishna Childrens Hospital, Lakdi-ka-pool, Hyderabad.
Gejala pneumonia
Gejalanya umumnya adalah dari infeksi pernapasan termasuk pneumonia. Banyak anak-anak yang mengalami batuk, pilek dan demam merupakan bentuk infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh infeksi virus.
Anak yang mengalami pneumonia menjadi bernafas lebih cepat bersama dengan batuk yang parah.
Dalam kasus yang parah pada anak mungkin telah terjadi sesak nafas yang memungkinakan anak menjadi kesulitan bernafas.
Jika anak Anak menunjukan batuk beserta dengan nafas yang cepat, diharuskan untuk periksa ke dokter. Walaupun gejala lainnya tidak terjadi, disarankan tetap periksa karena bisa saja anak Anda mengalami pneumonia.
Pencegahan
Pneumonia dapat mudah di hindari dengan intervensi kelangsungan hidup pada anak. Intervensi ini meliputi berbagai pencegahan yang komprehensif.
Seperti sering mencuci tangan pada umumnya, mengurangi penyebaran penyakit, akses pelayanan yang sehat dan vaksin.
ASI eksklusif selama enak bulan pertama merupakan hal terpenting untuk memastikan anak mendapat gizi yang cukup dan membangun kekebalan tubuh secara alami untuk mencegah terjadinya infeksi.
Menjaga udara dan ruangan agar menjadi tetap bersih menjadi salah satu pencegahan terjadinya penyakit pneumonia pada anak Anda.
Bayi yang diberi tiga dosis ‘vaksin pentavalent’ pada usia 6, 10 dan 14 minggu. Setelah itu, mereka membutuhkan dosis ‘booster DPT’ dan ‘Hib’ pada usia 15 sampai 18 bulan dan lakukan vaksin sesuai dengan jadwal imunisasi yang ada.
‘Vaksin Hib’ telah diperkenalkan di lebih dari 180 negara di seluruh dunia, semua negara ini juga memberi vaksin ‘pentavalent’.
Pengobatan pneumonia
Pneumonia tidak hanya dicegah tetapi juga dapat diobati, terutama dengan diagnosis dini.
Sementara anak-anak dengan infeksi saluran pernapasan virus tidak memerlukan obat-obatan, anak-anak yang mengalami pneunomia harus diobati dengan antibiotik yang sesuai.
Pengobatan di rumah sakit atau pusat kesehatan sering mencakup perawatan suportif seperti administrasi oksigen.
(Data Courtesy: Prof. Dr. P. Sudershan Reddy, M.D., D.C.H., Consultant Chief Pediatrician, Krishna Childrens Hospital, Lakdi-ka-pool, Hyderabad, AP)
(sbn)