Indonesia Bisa Tiru Pola Asuh Orang Tua Jepang
A
A
A
JAKARTA - Jepang dikenal sebagai bangsa yang disiplin. Banyaknya aturan yang ada pun tetap ditaati oleh warganya. Hal tersebut, rupanya tidak hanya berlaku bagi orang dewasa, tapi juga anak-anak.
Psikolog anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo mejelaskan, bahwa kedisiplinan dibangun oleh pola asuh orang tua. Menurut dia, orang tua di Jepang memiliki pola asuh yang baik. Bahkan, pola asuh tersebut bisa ditiru di Indonesia.
"Orang tua di Jepang memiliki banyak nilai positif dalam mendidik anak, dan itu patut sekali kita contoh. Kita ikuti. Mereka (orang tua di Jepang) mementingkan kedekatan dengan anak dan kedisiplinan," papar Vera dalam seminar media di AEON Mall, Rabu (25/11/2015).
Umumnya, orang tua di Jepang kerap mengajarkan mengucap syukur sebelum makan, menggosok gigi sendiri hingga berangkat dan pulang sekolah sendiri.
"Memang Jepang itu kan negara lain, mereka bukan kita. Tapi kalau ada hal-hal yang bagus positif kita bisa ambil dong, bisa contek dong," kata dia.
Vera menjelaskan, agar anak disiplin, orang tua bisa menanamkan nilai kedisiplinan sejak dini. Usia tiga tahun ke atas merupakan waktu yang tepat untuk menerapkan kedisiplinan. Pasalnya, pada usia tersebut anak akan mengalami fase tantrum atau mudah marah saat meminta sesuatu.
"Di usia itu berkembang si kemandirian anak. Udah bisa jalan-jalan dan mengerti bahwa 'aku' adalah individu terpisah dari orang tua, 'aku' nggak bisa dilarang, jadi lah mulai sotoy," tutup Vera.
Psikolog anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo mejelaskan, bahwa kedisiplinan dibangun oleh pola asuh orang tua. Menurut dia, orang tua di Jepang memiliki pola asuh yang baik. Bahkan, pola asuh tersebut bisa ditiru di Indonesia.
"Orang tua di Jepang memiliki banyak nilai positif dalam mendidik anak, dan itu patut sekali kita contoh. Kita ikuti. Mereka (orang tua di Jepang) mementingkan kedekatan dengan anak dan kedisiplinan," papar Vera dalam seminar media di AEON Mall, Rabu (25/11/2015).
Umumnya, orang tua di Jepang kerap mengajarkan mengucap syukur sebelum makan, menggosok gigi sendiri hingga berangkat dan pulang sekolah sendiri.
"Memang Jepang itu kan negara lain, mereka bukan kita. Tapi kalau ada hal-hal yang bagus positif kita bisa ambil dong, bisa contek dong," kata dia.
Vera menjelaskan, agar anak disiplin, orang tua bisa menanamkan nilai kedisiplinan sejak dini. Usia tiga tahun ke atas merupakan waktu yang tepat untuk menerapkan kedisiplinan. Pasalnya, pada usia tersebut anak akan mengalami fase tantrum atau mudah marah saat meminta sesuatu.
"Di usia itu berkembang si kemandirian anak. Udah bisa jalan-jalan dan mengerti bahwa 'aku' adalah individu terpisah dari orang tua, 'aku' nggak bisa dilarang, jadi lah mulai sotoy," tutup Vera.
(alv)