SCI Kembangkan Riset Sel Punca untuk Alternatif Pengobatan Kanker

Rabu, 06 Januari 2016 - 21:30 WIB
SCI Kembangkan Riset Sel Punca untuk Alternatif Pengobatan Kanker
SCI Kembangkan Riset Sel Punca untuk Alternatif Pengobatan Kanker
A A A
JAKARTA - Terapi sel punca (stem cell) diyakini bisa menjadi dasar terapi untuk menggantikan obat dan terapi konvensional. Berbagai uji klinis juga sudah dilakukan oleh peneliti maupun lembaga penelitian terhadap perkembangan sel punca.

Salah satunya PT Kalbe Farma Tbk melalui unit riset dan pengembangannya mendirikan Stem Cell & Cancer Institute (SCI). Unit ini fokus meneliti sel punca dan uji klinisnya dalam berbagai terapi pengobatan. Menurut pendiri Kalbe Farma sekaligus SCI, dr Boenjamin Setiawan, SCI telah melakukan pengembangan di bidang stem cell yang akan menjadi terapi untuk mengobati penyakit tidak menular.

"Sejak tahun 2010 kita lakukan itu. Karena sudah selesai semua pengembangannya, pada 2016 ini kami akan melakukan uji klinis terhadap semua produk itu," papar Boenjamin dalam acara Diskusi Bersama Perkembangan Penelitian Sel Punca dan Kanker antara Kemenristekdikti-SCI di Komplek PT Bintang Toedjo, Rabu (6/1/2016).

Meski demikian, Boenjamin menilai penelitian ini memerlukan banyak dukungan dari beberapa pihak, khususnya pemerintah. Pasalnya, penelitian ini dinilai bisa membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dan kemajuan negara.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, yakin sel punca akan menjadi pengobatan yang mutakhir di masa depan. "Ke depan inilah mungkin masa depan Indonesia di bidang kesehatan. Sebab saat ini bahan baku obat 92% impor dari India dan China. Ini menjadi tantangan bagi kita. Stem Cell tentu akan menjadi masa depan Indonesia," kata dia.

Selain itu, dengan kemajuan teknologi yang ada di Indonesia, Nasir pun berharap penyakit degeneratif di Indonesia bisa diatasi dengan baik. "Lima tahun ke depan stem cell berkembang pesat di Indonesia. Selain itu biodiversity Indonesia kita gali terus supaya obat tidak jadi mahal," tutur dia.

SCI sudah terlibat dalam banyak penelitian. Pada tahun 2006, SCI terlibat dalam riset matrik tali pusat sebagai terapi penyakit kardiovaskular, studi kanker paru dan payudara. Di tahun 2009, SCI membentuk Kalbe Genomics atau laboratorium diagnostik untuk layanan pemeriksaan genetik sel kanker pasien dan mementukan jenis obat yang tepat sasaran.

Sementara di tahun 2010, untuk memberikan layanan pemrosesan sel punca dalam klinik kebutuhan terapi segala penyakit didikan Regenerative and Cellular Therapy. Laboratorium SCI juga telah mendapat izin operasional dari Kementerian Kesehatan RI sebagai fasilitas penunjang pengembangan sel punca di tahun 2013.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6743 seconds (0.1#10.140)