Teknik Akrobatik Yoga AntiGravity, Kesenangan dalam Keselarasan

Kamis, 21 Januari 2016 - 06:20 WIB
Teknik Akrobatik Yoga AntiGravity, Kesenangan dalam Keselarasan
Teknik Akrobatik Yoga AntiGravity, Kesenangan dalam Keselarasan
A A A
BANDUNG - Memiliki tubuh yang sehat dan bugar, tentu menjadi dambaan bagi setiap orang. Untuk mendukung hal tersebut memang diperlukan olah raga yang rutin.

Namun, dengan berbagai macam kesibukan, seseorang kerap melupakan betapa pentingnya berolah raga. Terlebih, jika olah raga dilakukan hanya sendirian, maka kadang kala akan terasa lebih membosankan.

Diantara berbagai olah raga yang atraktif, yoga bisa menjadi salah satu pilihan berolah raga yang santai namun tetap membuat tubuh anda sehat. Dengan beragam gerakan yang dinamis, yoga kerap menjadi pilihan banyak orang, terutama kaum hawa.

Seperti Yoga AntiGravity, yang memiliki gerakan unik, dinamis, dan dibawakan dengan menyenangkan. Yoga yang dikembangkan oleh Christopher Harrison ini juga menggunakan Hammock sebagai media yoga-nya, sehingga yoga yang dilakukan lebih membuat sense seseorang menyenangkan saat melakukannya.

Sebagai salah satu franchise yoga AntiGravity berlisensi internasional, Svarga e-motion Santuary mengembangkan yoga AntiGravity dengan gerakan yang cukup atraktif.

Sesi latihan Yoga AntiGravity di Svarga e-motion sanctuary Bandung-Foto-Anne Rufaidah-Koran Sindo Jabar

Hal ini terlihat dari beberapa gerakannya yang menyerupai akrobatik. Yoga ini pun membantu untuk membentuk sambil menyelaraskan keseimbangan tubuh, mulai dari kepala hingga kaki.

Teknik aslinya aman, dan sebenarnya susah ditiru. Jika umumnya yoga menggunakan matras, namun yoga ini menggunakan hammock, sehingga gerakannya lebih lentur sekaligus mampu menguatkan dan melemaskan otot-otot.

Dilihat dari gerakannya, bisa membuat posisi kepala berada di bawah dan kaki di atas. Hal ini rupanya akan berdampak banyak pada tubuh, mulai dari kesehatan hingga membuat lebih awet muda.

“Posisi ini akan membantu untuk melancarkan peredaran darah dan meingkatkan daya metabolisme tubuh. Hal ini membuat seseorang yang melakukannya jadi terlihat awet muda,” ujar instruktur sekaligus General Manager Svarga e-motion sanctuary, Abigail Anka Widjaya kepada Sindonews.

Idealnya, gerakan yoga ini dilakukan minimal seminggu dua kali dengan durasi satu jam beryoga. Pada dasarnya, melakukan olah raga lebih dari satu jam akan membuat konsentrasi seseorang menurun. Hal ini dikhawatirkan, membuat orang tersebut melakukan gerakan yang tidak sesuai sehingga menyebabkan cedera otot.

Terlebih, kata Abigail, gerakan yoga AntiGravity memiliki gerakan dasar ycang harus dilakukan sebagai pemanasan dan menjadi pakem dari jenis yoga yang satu ini. Meski gerakan yoga AntiGravity bisa dikembangkan, namun gerakan pakem ini harus tetap dilakukan karena menjadi dasar dari gerakan dan ciri khasnya.

Gerakan khas seperti cara pegangan, posisi tangan dan tubuh seseorang terhadap hammock-nya juga wajib dilakukan sesuai aturan. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap kekuatan gerakan sehingga seseorang yang melakukan gerakan yoga ini akan mendapatkan fungsi yang maksimal.

Kelebihan lainnya dalam yoga ini pun, dalam waktu satu jam, seseorang juga sudah mendapatkan gerakan mulai dari pemanasan, gerakan inti, hingga gerakan santai. Sehingga tidak diperlukan waktu yang lama berolah raga.

Yoga AntiGravity sangat dianjurkan untuk mereka yang memiliki kekakuan otot pada kaki, otot tangan, otot punggung dan bagian-bagian tubuh lainnya yang gerakannya tidak seimbang.

Kecenderungan seseorang dalam melakukan aktivitas menggunakan satu bagian tubuh saja, kadang membuat seseorang bergerak tidak seimbang. Seperti orang yang terlalu banyak menggunakan tangan kanan, ataupun cara berjalan yang diseret. Yoga ini membantu gerakan bagian tubuh menjadi lebih seimbang.

Akan tetapi, sebelum melakukan yoga AntiGravity, sebaiknya seseorang tidak mengonsumsi makanan berat yang banyak. Makanlah makanan yang ringan dan tidak berlebihan. Karena gerakannya yang akrobatik, dikhawatirkan akan membuat perut yang penuh dengan makanan, malah menjadi tidak nyaman.

“Yoga ini bisa membuat tubuh kita seimbang. Tapi jangan dibayangkan bahwa berolah raga bisa membuat seseorang jadi langsing. Langsing adalah bonus jika kita sehat karena berolahraga. Kalau ingin langsing, tetap saja pola makan juga harus dijaga. Jadi tidak ada istilah, ingin langsing jadi melakukan olah raga,” pungkas Abigail.

Tips saat melakukan yoga dari General Manager Svarga e-motion sanctuary, Abigail Anka Widjaya:
- Sebelum melakukan yoga, dianjurkan minum segelas air hangat
- Gunakanlah pakaian yang nyaman dan berbahan katun agar mudah menyerap keringat

- Pilihlah tempat yang tenang, nyaman, memiliki ventilasi ruangan yang baik, bahkan lebih baik lagi jika dilakukan di outdoor dengan pencahayaan yang cukup, bebas debu, dan tidak bising

- Lakukanlah gerakan yoga dengan percaya diri, dan tidak terburu-buru
- Lakukan gerakan yoga mulai dari gerakan yang mudah, lalu bertahap ke gerakan yang tersulit

- Lakukan gerakan dengan ringan dan ketika anda kelelahan segeralah beristirahat. Jangan paksakan, karena dikhawatirkan malah melakukan gerakan yang salah dan tidakmendapatkan manfaat yang maksimal

- Meski gerakannya ringan, namun yoga membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk melakukan gerakannya. Usahakan lakukan gerakan yoga dengan menyenangkan, jangan malah membuat stres.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7935 seconds (0.1#10.140)