Sikat Gigi Teratur Jauhkan Penyakit Hati dan Jantung

Senin, 25 Januari 2016 - 06:15 WIB
Sikat Gigi Teratur Jauhkan Penyakit Hati dan Jantung
Sikat Gigi Teratur Jauhkan Penyakit Hati dan Jantung
A A A
JAKARTA - Apa yang telah dilakukan oleh menyikat gigi dan membersihkan gigi terhadap hati Anda? Banyak jawabannya, dan ini dikatakan oleh para ahli kesehatan.

Mereka menunjukkan bahwa merawat gigi dan gusi tidak hanya akan membantu menjaga kebersihan mulut atau membuat Anda tersenyum lebih baik, tetapi juga bisa menyelamatkan hati Anda dari berbagai penyakit jantung.

Penyakit gusi bisa menjadi alasan untuk penyakit jantung, karena bakteri dari gusi yang terinfeksi dapat memasuki aliran darah, menempel pada pembuluh darah dan meningkatkan pembentukan gumpalan.

"Pembengkakan disebabkan oleh penyakit gusi juga dapat memicu pembentukan gumpalan. Gumpalan menurunkan aliran darah ke jantung, sehingga menyebabkan meningkatnya tekanan darah dan risiko serangan jantung," kata Dr Subhash Chandra, chairman (cardiology) di BLK Super Speciality Hospital di New Delhi seperti dilansir dari situs The Times of India.

Dr Chandra bercerita, baru-baru ini dia merawat pasien bernama Neelam, seorang gadis 18 tahun yang didiagnosis dengan endokarditis (menderita bocor katup jantung). Infeksi di katup jantungnya disebabkan oleh bakteri mulut.

Endokarditis adalah infeksi katup jantung atau pada lapisan dalamnya. Hal ini terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah dan menetap di dalam hati, seringnya pada katup.

Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi dalam kasus yang jarang itu terlihat disebabkan oleh jamur.

Tidak menyikat gigi akan meningkatkan jumlah bakteri di mulut yang lama kelamaan dapat melakukan perjalanan ke katup jantung yang rusak dan nantinya bakal menyebabkan infeksi.

Banyak faktor risiko untuk penyakit gusi adalah sama dengan yang untuk penyakit jantung, seperti penggunaan tembakau (merokok), gizi buruk serta diabetes.
Secara keseluruhan, orang yang memiliki penyakit gusi kronis berada pada risiko tinggi untuk serangan jantung.

Orang-orang dengan penyakit gusi yang moderat dan tingkat lanjut (periodontal) akan lebih mungkin untuk memiliki penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang punya gusi sehat.

Ada dua kelompok - penyakit jantung koroner dan infeksi pada katup jantung - di mana efek dari kesehatan mulut yang buruk dapat dipelajari. Kesehatan mulut yang buruk-lah yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

"Kesehatan mulut yang buruk meningkatkan risiko infeksi pada katup jantung, terutama dalam kasus yang sudah ada kerusakan pada katup jantung. Dengan kondisi seperti ini, infeksi akibat kesehatan mulut yang buruk dapat mencapai katup jantung yang sudah rusak, menyebabkan infeksi di sana juga," jelas Dr Tapan Ghosh, Direktur (ilmu kardiologi) di Paras Hospital, Gurgaon, India.

Menyikat gigi dua kali sehari adalah mandat untuk menjaga kesehatan mulut yang baik. Dan selalu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi secara teratur, guna menjaga kesehatan mulut yang baik.

"Salah satu koneksi besar antara mulut dengan hati, adalah terkait dengan penyakit gusi. Penyebaran bakteri terinfeksi oleh bengkak dan pendarahan gusi tidak hanya menghancurkan struktur gigi rahang tetapi juga dapat menyebabkan serangan jantung," para ahli memperingatkan.

Penyakit gusi yang disebut "gingivitis" dalam tahap awal dan penyakit periodontal pada tahap akhir ini disebabkan oleh plak yang dibangun di sepanjang dan di bawah garis gusi.

"Terlepas dari serangan jantung, buruknya kondisi kebersihan kesehatan mulut dapat mengakibatkan berbagai konsekuensi kesehatan yang serius seperti infeksi saluran pernapasan, diabetes, gizi buruk, osteoporosis dan penyakit perut seperti infeksi gastro-intestinal, H Pylori, gastritis dan perut kanker," tambah Dr Ramesh Garg, kepala (gastroenterologi) di Saroj Super Speciality Hospital di New Delhi.

Nah kalau begitu, lain kali ketika Anda mengabaikan atau malas untuk menyikat gigi, maka coba dengarlah suara hati Anda usai membaca artikel dan saran dari para dokter ahli di atas!
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8380 seconds (0.1#10.140)