Depresi Orangtua Pengaruhi Kehidupan Anak jadi Negatif

Minggu, 14 Februari 2016 - 16:16 WIB
Depresi Orangtua Pengaruhi...
Depresi Orangtua Pengaruhi Kehidupan Anak jadi Negatif
A A A
STOCKHOLM - Diagnosis depresi yang terjadi pada orang tua yang terjadi selama periode 16 tahun pertama anak, berpotensi mengarah kepada untuk memiliki dampak negatif pada kinerja sekolah anak, sebuah peringatan dari studi baru yang dilakukan di Swedia.

Ya, ada perbedaan gender dalam jumlah studi tersebut, tetapi tidak kehilangan fokus dari masalah mewakili depresi orangtua secara keseluruhan, kata peneliti Brian Lee dari Dornsife School of Public Health di Amerika Serikat.

"Studi kami - serta banyak lainnya - mendukung bahwa depresi ibu dan ayah dapat secara independen dan negatif mempengaruhi perkembangan anak," tambah Lee seperti dilansir dari situs The Times of India.

Untuk penelitian ini, telah melibatkan lebih dari satu juta anak yang lahir dari tahun 1984 sampai 1994 di Swedia.

Menggunakan register data terkomputerisasi, para ilmuwan mengaitkan diagnosis depresi orang tua dengan nilai akhir anak-anak mereka pada usia 16 tahun.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang ibunya telah didiagnosis dengan depresi (pada periode 16 tahun pertama si anak) cenderung untuk mencapai nilai 4,5 persen lebih rendah dari rekan-rekan mereka yang ibunya tidak didiagnosis dengan depresi (pada periode 16 tahun pertama si anak).

Sementara untuk anak-anak yang ayahnya didiagnosis dengan depresi (pada periode 16 tahun pertama si anak), perbedaannya adalah justru negatif empat persen dalam nilai tadi.

"Apapun yang menciptakan medan yang tidak seimbang untuk anak-anak dalam hal pendidikan, mereka berpotensi dapat memiliki implikasi yang kuat untuk ketidakadilan kesehatan di jalanan," kata peneliti lain Felice Le-Scherban dari Dornsife School of Public Health di Amerika Serikat.

Meskipun, hasilnya sangat mirip untuk depresi ibu dan ayah, analisis menemukan bahwa episode depresi pada ibu ketika anak-anak mereka berusia 11-16 tahun ternyata memiliki efek yang lebih besar pada anak perempuan ketimbang anak laki-laki.

"Ada banyak perbedaan jenis kelamin yang memberi faktor penting dalam depresi, tapi, bukan membandingkan ibu terhadap depresi ayah. Kita harus mengakui bahwa depresi orangtua dapat memiliki konsekuensi yang merugikan tidak hanya untuk orangtua tetapi juga untuk anak-anak mereka," kata Lee mengakhiri.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0865 seconds (0.1#10.140)