Ini Jenis Olahraga yang Pas bagi Penderita Diabetes
A
A
A
JAKARTA - Olah raga atau aktivitas fisik selalu menyebabkan penurunan berat badan. Dengan olah raga, seseorang bisa menghilangkan lemak dan menghasilkan otot.
Otot juga memiliki berat. Keuntungan lain yang didapat dari olah raga adalah meningkatkan kepekaan insulin, menurunkan tekanan darah dan kadar lipid.
Selain itu, kegiatan ini juga bisa mencegah serangan jantung. Mengetahui manfaat tersebut, tentunya olah raga sangat dianjurkan bagi diabetesi (sebutan untuk penderita diabetes). Pasalnya, minim aktivitas fisik menyebabkan risiko obesitas dan diabetes dua kali lipat.
Namun, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospital ASRI, dr. Mulyani Anny Suryani Gultom Sp.PD menyarankan untuk melakukan olah raga secara tepat. Seperti orang dewasa untuk beraktivitas fisik selama minimal 150 menit per minggu dengan aktivitas sedang. Salah satunya aerobik.
"Hanya perlu diingat apakah pasien ini menderita jantung atau stroke, karena kedua penyakit tersebut membuat pasien tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang berat. Jalan-jalan keliling perumahan, misalnya, itu sudah cukup," papar dr Mulyani saat ditemui Sindonews dalam acara Senam Sehat Tropicana Slim di Gelanggang Olahraga Ragunan, Jakarta, Minggu (17/4/2016).
Sementara, aktivitas fisik pada anak dan remaja (usia 5-17 tahun) dianjurkan beraktivitas fisik sedang sampai berat minimal 60 menit setiap hari, seperti aerobik. Aktivitas yang berat dengan intensitas tinggi harus dimasukan, termasuk juga aktivitas yang memperkuat otot dan tulang, tiga kali dalam seminggu.
Untuk aktivitas fisik aerobik dewasa, bisa dilakukan dalam setiap set minimal 10 menit. Untuk tembahan keuntungan bagi kesehatan, orang dewasa bisa meningkatkan aktivitas fisik dengan memperkuat otot dua kali atau lebih dalam seminggu.
Otot juga memiliki berat. Keuntungan lain yang didapat dari olah raga adalah meningkatkan kepekaan insulin, menurunkan tekanan darah dan kadar lipid.
Selain itu, kegiatan ini juga bisa mencegah serangan jantung. Mengetahui manfaat tersebut, tentunya olah raga sangat dianjurkan bagi diabetesi (sebutan untuk penderita diabetes). Pasalnya, minim aktivitas fisik menyebabkan risiko obesitas dan diabetes dua kali lipat.
Namun, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospital ASRI, dr. Mulyani Anny Suryani Gultom Sp.PD menyarankan untuk melakukan olah raga secara tepat. Seperti orang dewasa untuk beraktivitas fisik selama minimal 150 menit per minggu dengan aktivitas sedang. Salah satunya aerobik.
"Hanya perlu diingat apakah pasien ini menderita jantung atau stroke, karena kedua penyakit tersebut membuat pasien tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang berat. Jalan-jalan keliling perumahan, misalnya, itu sudah cukup," papar dr Mulyani saat ditemui Sindonews dalam acara Senam Sehat Tropicana Slim di Gelanggang Olahraga Ragunan, Jakarta, Minggu (17/4/2016).
Sementara, aktivitas fisik pada anak dan remaja (usia 5-17 tahun) dianjurkan beraktivitas fisik sedang sampai berat minimal 60 menit setiap hari, seperti aerobik. Aktivitas yang berat dengan intensitas tinggi harus dimasukan, termasuk juga aktivitas yang memperkuat otot dan tulang, tiga kali dalam seminggu.
Untuk aktivitas fisik aerobik dewasa, bisa dilakukan dalam setiap set minimal 10 menit. Untuk tembahan keuntungan bagi kesehatan, orang dewasa bisa meningkatkan aktivitas fisik dengan memperkuat otot dua kali atau lebih dalam seminggu.
(sbn)