Kiat Ajak Anak Tetap Bergerak bareng Keluarga selama Berpuasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah dua kali Ramadhan kita dihadapkan pada pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Kondisi tersebut bukan hanya berdampak pada ekonomi, tapi juga pendidikan anak-anak yang mengharuskan belajar secara jarak jauh alias dari rumah.
Hal itu sangat mengkhawatirkan bagi anak-anak yang harus duduk di depan gadget atau laptop selama pembelajaran jarak jauh. Di bulan puasa ini, anak-anak harus tetap aktif agar imunitas selalu terjaga. Namun, bagaimana caranya agar mereka terus aktif selama berpuasa?
Certified Fitness Coach Adianti Reksoprodjo mengatakan, aktivitas ini bisa bermacam-macam, tapi sayang kita masih dalam kondisi pandemi. Lantas, apa yang bisa dilakukan anak untuk bergerak?
Menurut Adianti, olahraga menjadi salah satu opsi untuk melakukan quality time bersama keluarga. Berolahraga bersama akan membangun team work atau kekompakan kebersamaan dan kepercayaan antara ibu dengan anak atau sebaliknya.
“Kalau kita berolahraga bersama keluarga, artinya kita engage aktivitas bersama anak. Apalagi sekarang anak-anak kasihan karena apa-apa mereka yang dilihatnya lebih banyak screen (gadget). Mereka lebih banyak duduk di depan monitor. Setelah selesai sekolah, mereka hanya bersosialisasi lewat online,” kata Adianti dalam Live Instagram bersama Hometown Dairy, belum lama ini.
Adianti menambahkan, kondisi tersebut membuatnya khawatir terhadap anak-anak saat ini. WHO sendiri mempunyai standar untuk anak-anak dalam satu hari mereka harus bergerak minimal 60 menit secara akumulatif.
“Hal itu menjadi challenge tersendiri karena tidak mudah mengajak anak-anak untuk bergerak. Dengan mengajak anak-anak berolahraga, berarti kita juga ikut bergerak. Ini menjadi win-win solution buat anak-anak bergerak dan kita sebagai orangtua juga,” terang Adianti.
Sementara untuk aktivitas olahraga bagi anak balita, disarankan menggunakan imajinasi atau role play alias bermain peran seperti kelinci lompat, menjadi burung di angkasa, dan sebagainya.
“Lalu buat anak di usia 5 tahun ke atas, kegiatan bersih-bersih di rumah dapat menjadi aktivitas untuk membakar kalori sekaligus mengajarkan kemandirian. Banyak olahraga yang dapat dilakukan di rumah untuk membakar kalori,” terang Adianti.
Untuk dapat menjaga asupan nutrisi dari kalori yang terbakar tersebut, diperlukan nutrisi serta cairan tubuh yang tinggi protein. Opsinya adalah susu segar pasteurisasi.
Hal itu sangat mengkhawatirkan bagi anak-anak yang harus duduk di depan gadget atau laptop selama pembelajaran jarak jauh. Di bulan puasa ini, anak-anak harus tetap aktif agar imunitas selalu terjaga. Namun, bagaimana caranya agar mereka terus aktif selama berpuasa?
Certified Fitness Coach Adianti Reksoprodjo mengatakan, aktivitas ini bisa bermacam-macam, tapi sayang kita masih dalam kondisi pandemi. Lantas, apa yang bisa dilakukan anak untuk bergerak?
Menurut Adianti, olahraga menjadi salah satu opsi untuk melakukan quality time bersama keluarga. Berolahraga bersama akan membangun team work atau kekompakan kebersamaan dan kepercayaan antara ibu dengan anak atau sebaliknya.
“Kalau kita berolahraga bersama keluarga, artinya kita engage aktivitas bersama anak. Apalagi sekarang anak-anak kasihan karena apa-apa mereka yang dilihatnya lebih banyak screen (gadget). Mereka lebih banyak duduk di depan monitor. Setelah selesai sekolah, mereka hanya bersosialisasi lewat online,” kata Adianti dalam Live Instagram bersama Hometown Dairy, belum lama ini.
Adianti menambahkan, kondisi tersebut membuatnya khawatir terhadap anak-anak saat ini. WHO sendiri mempunyai standar untuk anak-anak dalam satu hari mereka harus bergerak minimal 60 menit secara akumulatif.
“Hal itu menjadi challenge tersendiri karena tidak mudah mengajak anak-anak untuk bergerak. Dengan mengajak anak-anak berolahraga, berarti kita juga ikut bergerak. Ini menjadi win-win solution buat anak-anak bergerak dan kita sebagai orangtua juga,” terang Adianti.
Sementara untuk aktivitas olahraga bagi anak balita, disarankan menggunakan imajinasi atau role play alias bermain peran seperti kelinci lompat, menjadi burung di angkasa, dan sebagainya.
“Lalu buat anak di usia 5 tahun ke atas, kegiatan bersih-bersih di rumah dapat menjadi aktivitas untuk membakar kalori sekaligus mengajarkan kemandirian. Banyak olahraga yang dapat dilakukan di rumah untuk membakar kalori,” terang Adianti.
Untuk dapat menjaga asupan nutrisi dari kalori yang terbakar tersebut, diperlukan nutrisi serta cairan tubuh yang tinggi protein. Opsinya adalah susu segar pasteurisasi.
(tsa)