3 Jenis Kuliner Khas Bangka yang Unik nan Lezat

Rabu, 27 April 2016 - 13:15 WIB
3 Jenis Kuliner Khas Bangka yang Unik nan Lezat
3 Jenis Kuliner Khas Bangka yang Unik nan Lezat
A A A
BANGKA - Selain terkenal dengan sajian seafood dan kudapan lain dengan bahan dasar ikan yang menggugah selera, Bangka juga memiliki pilihan kuliner lain yang unik dan lezat. Seperti nasi aruk yang terbuat dari singkong. Pasalnya, Bangka juga kaya akan umbi-umbian yang biasanya diolah menjadi kudapan seperti kue-kue jajan pasar dan lain sebagainya.

1. Pempek Pepaya atau Pistel
Pempek Pepaya

Sedikit berbeda dengan pempek khas Palembang, pempek dari Bangka tidak menggunakan kuah cuko melainkan dengan sambal berwarna merah. Untuk pempek yang satu ini, adonan pempek diisi dengan buah pepaya. Pempek pepaya ini biasa dikenal dengan nama pistel. Selain menggunakan ikan tenggiri, pilihan ikan lainnya seperti ikan dencis kerap digunakan untuk membuat pempek khas Bangka. Untuk rasanya, tidak beda jauh dengan pempek biasa namun tekstur papaya didalamnya menjadi ciri khas tersendiri yang sayang untuk dilewatkan jika berkunjung ke Bangka.

“Ini pepayanya yang masih mengkel, diparut. Dimasak sama bawang putih, bawang merah, lada, garam. Ikan yang dipakai bisa tenggiri, tapi bisa juga ikan dencis. Ikannya dicampur sama sagu sampai merata, kemudian dibentuk, diisi dengan pepaya,” papar Ibu Nur, salah satu anggota ibu-ibu PKK Kabupaten Bangka kepada Sindonews beberapa waktu lalu.

2. Lempah Kuning
Lempah Kuning

Sajian kuliner selanjutnya yang menjadi ciri khas Bangka adalah ikan yang dimasak dengan kuah kuning atau lempah kuning. Kuliner lempah kuning ini sebenarnya bisa dipadukan dengan ayam ataupun ikan. Ikan yang digunakan juga tergantung dengan selera. Kali ini ibu Nur menggunakan ikan yang mirip dengan ikan lele, yakni ikan kelik. Ikan kelik lempah kuning ini terasa sedap, gurih, dan ada sedikit rasa pedas yang semakin menggugah selera.

“Ikannya bisa apa saja sebenarnya tapi kami memilih kelik. Ikan kelik ini susah dibudidaya, padahal enak sekali kalau sudah diolah. Lempah kuning ini pewarnanya dari kunyit. Cara membuatnya sama seperti membuat soto tapi nggak pakai serai dan rasanya agak pedas. Jadi ikan diungkep sama bumbu-bumbu, kemudian dikasih air, dan dididihkan. Sampai air agak meresap, sudah jadi,” tutur Ibu Nur.

3. Nasi Aruk
Nasi Aruk
Jika biasanya nasi terbuat dari beras, beda halnya nasi khas Bangka yang satu ini. Nasi aruk terbuat dari singkong yang direndam selama tiga hari atau lebih hingga hancur dan kering, diayak, ditambahkan santan, dan kemudian dikukus seperti memasak nasi biasa. Nasi aruk ini sering dihidangkan di acara-acara tradisional atau dikonsumsi sendiri sebagai pengganti nasi putih. Nasi aruk terasa begitu lembut seperti ketan ketika disantap, kemudian rasa gurih dari santan pun sangat kental terasa.

“Nasi aruk ini dari singkong. Kalau di Jawa biasa disebut tiwul. Singkong ini direndem selama tiga hari sampai seminggu sampai hancur, lembek, terus dipress dengan alat sampai kering. Setelah kering diayak, sehingga berbentuk butiran-butiran, kemudian tambahkan santan. Ketika mau dimasak, bisa langsung dikukus seperti membuat nasi biasa. Nasi aruk ini cocok untuk pengidap diabetes,” beber Ibu Nur.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8731 seconds (0.1#10.140)