Merck Ajak Lawan Neuropati
A
A
A
SERING mengalami kesemutan, kebas atau kram? Berarti Anda harus lebih hati-hati. Karena gejala tersebut adalah salah satu tanda Anda mengalami kondisi gangguan dan kerusakan saraf atau neuropati. Angka kejadian neuropati di Indonesia melonjak tinggi.
Berdasarkan data yang dirilis Data Neuropathy Check Point 2015 menunjukkan 43% dari 16.800 responden terbukti berisiko terkena neuropati. Neuropati disebabkan oleh beberapa faktor seperti penuaan, diabetes, difefisiensi vitamin B, infeksi penyakit, trauma atau penjempitan syaraf. Namun anak muda juga dapat mengalami neuropati karena gaya hidup yang tidak sehat misalnya kurang olahraga, sering berkendara, mengetik terlalu lama, dan penggunaan high heels dalam waktu lama.
Dr Manfaluthy Hakim, SpS (K) Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi Pusat menyatakan neuropati memberikan beragam ketidaknyamanan dalam beraktivitas sehari-hari. ”Tapi jika dibiarkan, gejala neuropati tersebut bisa mengarah pada kelumpuhan. Bahkan saraf yang rusak akan sulit diperbaiki,” ungkapnya dalam peluncuran Kampanye Lawan Neuropati yang diselenggarakan Perdossi dan Merck di Jakarta pada Rabu, 27 April 2016.
Padahal menurut Manfaluthy, neuropati dapat dicegah sejak dini. ”Caranya adalah dengan mempraktikkan neuromove secara teratur, istirahat yang cukup. Selain itu, mengonsumsi vitamin neurotropik yang terdiri dari B1, B6, dan B12. Ini akan membantu memberikan asupan yang dibutuhkan agar syaraf dapat bekerja dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Perdossi dan Konsultan Neurologis Prof Dr dr Moh Hasan Machfoed, SpS(K), MS mengatakan, terkait dengan neuropati ini, Perdossi terus memberi edukasi pada masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pihaknya sangat mengapresiasi Perdossi bekerja sama dengan Merck untuk menggelar kampanye ini.
Merck juga selalu berkomitmen melawan neuropati. Seperti dikatakan Direktur Divisi Consumer Health PT Merck Tbk Holder Guenzel bahwa Merck telah berkomitmen melakukan edukasi mengenai neuropati dan kesehatan saraf selama bertahun-tahun. Bersama dengan Perdossi dan ahli kesehatan olahraga, Merck menciptakan Neuromove.
”Neuromove adalah gerakan olahraga yang didesain untuk mengaktifkan sel-sel saraf. Seperti gerakan menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, tangan, balance, hingga streching untuk peregangan yang dapat menghindari cedera,” tutur dr Ade Tobing SpKO, Spesialis Kedokteran Olahraga. [*/Info]
Berdasarkan data yang dirilis Data Neuropathy Check Point 2015 menunjukkan 43% dari 16.800 responden terbukti berisiko terkena neuropati. Neuropati disebabkan oleh beberapa faktor seperti penuaan, diabetes, difefisiensi vitamin B, infeksi penyakit, trauma atau penjempitan syaraf. Namun anak muda juga dapat mengalami neuropati karena gaya hidup yang tidak sehat misalnya kurang olahraga, sering berkendara, mengetik terlalu lama, dan penggunaan high heels dalam waktu lama.
Dr Manfaluthy Hakim, SpS (K) Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi Pusat menyatakan neuropati memberikan beragam ketidaknyamanan dalam beraktivitas sehari-hari. ”Tapi jika dibiarkan, gejala neuropati tersebut bisa mengarah pada kelumpuhan. Bahkan saraf yang rusak akan sulit diperbaiki,” ungkapnya dalam peluncuran Kampanye Lawan Neuropati yang diselenggarakan Perdossi dan Merck di Jakarta pada Rabu, 27 April 2016.
Padahal menurut Manfaluthy, neuropati dapat dicegah sejak dini. ”Caranya adalah dengan mempraktikkan neuromove secara teratur, istirahat yang cukup. Selain itu, mengonsumsi vitamin neurotropik yang terdiri dari B1, B6, dan B12. Ini akan membantu memberikan asupan yang dibutuhkan agar syaraf dapat bekerja dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Perdossi dan Konsultan Neurologis Prof Dr dr Moh Hasan Machfoed, SpS(K), MS mengatakan, terkait dengan neuropati ini, Perdossi terus memberi edukasi pada masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pihaknya sangat mengapresiasi Perdossi bekerja sama dengan Merck untuk menggelar kampanye ini.
Merck juga selalu berkomitmen melawan neuropati. Seperti dikatakan Direktur Divisi Consumer Health PT Merck Tbk Holder Guenzel bahwa Merck telah berkomitmen melakukan edukasi mengenai neuropati dan kesehatan saraf selama bertahun-tahun. Bersama dengan Perdossi dan ahli kesehatan olahraga, Merck menciptakan Neuromove.
”Neuromove adalah gerakan olahraga yang didesain untuk mengaktifkan sel-sel saraf. Seperti gerakan menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, tangan, balance, hingga streching untuk peregangan yang dapat menghindari cedera,” tutur dr Ade Tobing SpKO, Spesialis Kedokteran Olahraga. [*/Info]
(poe)