Resep Awet Muda dan Tetap Cantik ala Aktris Ayu Dyah Pasha
A
A
A
JAKARTA - Seiring dengan bertambahnya usia, penuaan merupakan hal yang tak bisa dihindari. Tanda penuaan pun bisa dilihat dari munculnya kerutan dan rambut yang mulai ditumbuhi uban.
Bagi sejumlah orang, khsususnya para wanita, munculnya kerutan dan uban bisa mengurangi penampilan mereka. Rupanya, hal tersebut juga diakui oleh aktris senior, Ayu Dyah Pasha.
Meski usianya sudah tak muda lagi, pemeran Ngasirah, ibu kandung Kartini, dalam film ‘Surat Cinta Untuk Kartini’ itu selalu tampak cantik, segar dan awet muda. Rupanya hal tersebut ia peroleh berkat kerja kerasnya menjaga pola makan yang dikonsumsinya sehari-hari.
"Saya ganti makan nasi putih dengan nasi merah. Kalau pun harus makan tapi hanya sedikit sekali. Banyak minum air putih dan hindari goreng-gorengan," papar wanita kelahiran Makasar itu kepada SINDOnews dikawasan Blok M, Jakarta.
Selain itu, ibu dua orang anak ini juga menghindari makanan dengan bahan dasar santan, menghindari makanan dengan kandungan gula tinggi serta mengonsumsi jamu.
"Saya sama keluarga suka sekali opor ayam. Apalagi saat puasa itu menjadi menu wajib tapi tidak terlalu sering, karena santen ya. Minum jamu pahitan juga sebagai penyeimbang," ungkapnya.
Diusianya yang menginjak 52 tahun, Dyah sadar dirinya menjadi lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, ia pun tak lupa menyempatkan diri untuk selalu berolah raga di tengah kesibukannya.
"Saya olah raga itu selalu. Olah raga tuh nggak harus ribet. Bisa pilates, berenang sama jalan. Paling tidak sepekan atau seminggu saya lakukan dua kali," pungkasnya.
Bagi sejumlah orang, khsususnya para wanita, munculnya kerutan dan uban bisa mengurangi penampilan mereka. Rupanya, hal tersebut juga diakui oleh aktris senior, Ayu Dyah Pasha.
Meski usianya sudah tak muda lagi, pemeran Ngasirah, ibu kandung Kartini, dalam film ‘Surat Cinta Untuk Kartini’ itu selalu tampak cantik, segar dan awet muda. Rupanya hal tersebut ia peroleh berkat kerja kerasnya menjaga pola makan yang dikonsumsinya sehari-hari.
"Saya ganti makan nasi putih dengan nasi merah. Kalau pun harus makan tapi hanya sedikit sekali. Banyak minum air putih dan hindari goreng-gorengan," papar wanita kelahiran Makasar itu kepada SINDOnews dikawasan Blok M, Jakarta.
Selain itu, ibu dua orang anak ini juga menghindari makanan dengan bahan dasar santan, menghindari makanan dengan kandungan gula tinggi serta mengonsumsi jamu.
"Saya sama keluarga suka sekali opor ayam. Apalagi saat puasa itu menjadi menu wajib tapi tidak terlalu sering, karena santen ya. Minum jamu pahitan juga sebagai penyeimbang," ungkapnya.
Diusianya yang menginjak 52 tahun, Dyah sadar dirinya menjadi lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, ia pun tak lupa menyempatkan diri untuk selalu berolah raga di tengah kesibukannya.
"Saya olah raga itu selalu. Olah raga tuh nggak harus ribet. Bisa pilates, berenang sama jalan. Paling tidak sepekan atau seminggu saya lakukan dua kali," pungkasnya.
(sbn)