Kurang Konsumsi Buah dan Sayuran Bikin Otak Anak Lemot
A
A
A
JAKARTA - Buah dan sayur adalah komponen penting bagi kesehatan anak. Konsumsi yang kurang dari buah dan sayur dapat meningkatkan risiko dari berbagai penyakit tidak menular.
Konsultan Gastrohepatologi RS Awal Bros Evasari Dr. Frieda Handayani Kawanto mengatakan bahwa anak yang jarang mengkonsumsi buah dan sayur akan menyebabkan kelemahan otak atau lemot saat belajar. Masalah ini juga bisa menimbulkan kurang konsentrasi saat belajar.
"Jadi ada jangka pendek dan panjang jika tidak mengkonsumsi sayuran maupun buah bisa menyebabkan beberapa penyakit yang tidak menular. Seperti kalau jangka pendeknya bisa menimbulkan anak-anak lemot saat belajar," ujar Frieda di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Menurut Frieda, akibat jangka pendek kekurangan buah dan sayur adalah menyebabkan keropos pada tulang. Selain itu, kondisi ini juga menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti obesitas hingga kanker.
"Kalau jangka panjang, itu bisa menimbulkan penyakit-penyakit menular sepertti kanker, stroke, hipertensi dan obesitas," katanya.
Dia pun menyarankan agar orang tua berperan aktif dalam meningkatkan konsumsi anak pada buah dan sayur. Sebab, buah dan sayur mengandung berbagai kebaikan seperti vitamin, mineral dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh, pertumbuhan serta bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.
"Pemberian buah dan sayur kepada anak sejak usia dini akan mendukung pemenuhan gizi seimbang bagi optinalisasi tumbuh kembang anak dan pembentukan pola makan sehat yang akan berlnajut sampai usia dewasa," papar dia.
Buah dan sayur mengandung vitamin seperti A, C dan E yang baik untuk kesehatan mata dan kulit, serta menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, juga mengandung mineral seperti kalsium, magnesium dan fosfor yang berfungsi menjaga kekuatan tulang dan gigi serta zat besi, Vitamin B dan asam folat untuk mencegah anemia.
Selain itu buah dan sayur kaya akan serat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Asupan sayur dan buah sejak dini memberikan manfaat kesehatan pencernaan yang memadai untuk anak demi meningkatkan daya serap terhadap nutrisi dan fungsi daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit di masa yang akan datang.
Konsultan Gastrohepatologi RS Awal Bros Evasari Dr. Frieda Handayani Kawanto mengatakan bahwa anak yang jarang mengkonsumsi buah dan sayur akan menyebabkan kelemahan otak atau lemot saat belajar. Masalah ini juga bisa menimbulkan kurang konsentrasi saat belajar.
"Jadi ada jangka pendek dan panjang jika tidak mengkonsumsi sayuran maupun buah bisa menyebabkan beberapa penyakit yang tidak menular. Seperti kalau jangka pendeknya bisa menimbulkan anak-anak lemot saat belajar," ujar Frieda di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Menurut Frieda, akibat jangka pendek kekurangan buah dan sayur adalah menyebabkan keropos pada tulang. Selain itu, kondisi ini juga menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti obesitas hingga kanker.
"Kalau jangka panjang, itu bisa menimbulkan penyakit-penyakit menular sepertti kanker, stroke, hipertensi dan obesitas," katanya.
Dia pun menyarankan agar orang tua berperan aktif dalam meningkatkan konsumsi anak pada buah dan sayur. Sebab, buah dan sayur mengandung berbagai kebaikan seperti vitamin, mineral dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh, pertumbuhan serta bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.
"Pemberian buah dan sayur kepada anak sejak usia dini akan mendukung pemenuhan gizi seimbang bagi optinalisasi tumbuh kembang anak dan pembentukan pola makan sehat yang akan berlnajut sampai usia dewasa," papar dia.
Buah dan sayur mengandung vitamin seperti A, C dan E yang baik untuk kesehatan mata dan kulit, serta menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, juga mengandung mineral seperti kalsium, magnesium dan fosfor yang berfungsi menjaga kekuatan tulang dan gigi serta zat besi, Vitamin B dan asam folat untuk mencegah anemia.
Selain itu buah dan sayur kaya akan serat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Asupan sayur dan buah sejak dini memberikan manfaat kesehatan pencernaan yang memadai untuk anak demi meningkatkan daya serap terhadap nutrisi dan fungsi daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit di masa yang akan datang.
(alv)