Ini Ciri dan Cara Membuat Anak Menjadi Sehat
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan bahwa masalah stunting (pendek) pada balita masih cukup serius, yaitu sekitar 37,2%. Di sisi lain, prevalensi gemuk pada anak balita juga tinggi yaitu 11,9%. Lalu bagaimana ciri dan cara membuat anak sehat?
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jaya sekaligus dokter spesialis anak, Dr. Rini Sekartini, SpA(K) menjelaskan, anak bisa dikatakan sehat jika ia jarang sakit, dapat bertumbuh dan berkembang sesuai potensinya.
"Faktor genetik dan lingkungan memiliki peran penting dalam hal ini. Untuk pertumbuhan yang sehat anak memerlukan nutrisi, imunisasi lengkap, tidur dan aktivitas bermain. Selain itu, anak juga memerlukan kasih sayang dan stimulasi sesuai tahapan usia anak," papar Dr. Rini Sekartini di kantor IDAI Jaya, Jakarta.
Agar anak bertumbuh baik, kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan pada 100 hari pertama kehidupan. Dengan demikian, anak memiliki imunitas dan kecerdasan yang baik. Selain itu, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik, para orangtua juga harus memantaunya.
Pemantauan bisa dilakukan dengan cara mengukur dan memastikan berat badan, tinggi, dan lingkar kepala sesuai dengan pertumbuhan anak seusianya.
"Untuk membuat anak sehat, tinggi, dan cerdas, ada dua faktor penting, yaitu memenuhi kebutuhan dasar anak yaitu nutrisi, imunisasi, stimulasi, aktivitas bermain, dan cukup tidur juga melakukan pemantauan pertumbuhan kembang anak. Pemantauan bisa dilakukan satu bukan sekali saat anak berusia kurang dari satu tahun. Setelah satu tahun, pemantauan rutin dilakukan setiap tiga sampai enam bulan sekali," pungkasnya.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jaya sekaligus dokter spesialis anak, Dr. Rini Sekartini, SpA(K) menjelaskan, anak bisa dikatakan sehat jika ia jarang sakit, dapat bertumbuh dan berkembang sesuai potensinya.
"Faktor genetik dan lingkungan memiliki peran penting dalam hal ini. Untuk pertumbuhan yang sehat anak memerlukan nutrisi, imunisasi lengkap, tidur dan aktivitas bermain. Selain itu, anak juga memerlukan kasih sayang dan stimulasi sesuai tahapan usia anak," papar Dr. Rini Sekartini di kantor IDAI Jaya, Jakarta.
Agar anak bertumbuh baik, kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan pada 100 hari pertama kehidupan. Dengan demikian, anak memiliki imunitas dan kecerdasan yang baik. Selain itu, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik, para orangtua juga harus memantaunya.
Pemantauan bisa dilakukan dengan cara mengukur dan memastikan berat badan, tinggi, dan lingkar kepala sesuai dengan pertumbuhan anak seusianya.
"Untuk membuat anak sehat, tinggi, dan cerdas, ada dua faktor penting, yaitu memenuhi kebutuhan dasar anak yaitu nutrisi, imunisasi, stimulasi, aktivitas bermain, dan cukup tidur juga melakukan pemantauan pertumbuhan kembang anak. Pemantauan bisa dilakukan satu bukan sekali saat anak berusia kurang dari satu tahun. Setelah satu tahun, pemantauan rutin dilakukan setiap tiga sampai enam bulan sekali," pungkasnya.
(nfl)