Schneider Electric, Cara Mencegah Kebakaran pada Rumah Saat Mudik

Kamis, 23 Juni 2016 - 08:20 WIB
Schneider Electric, Cara Mencegah Kebakaran pada Rumah Saat Mudik
Schneider Electric, Cara Mencegah Kebakaran pada Rumah Saat Mudik
A A A
JAKARTA - Hari Lebaran akan segera tiba. Mengingat rumah dan gedung yang kerap ditinggalkan begitu saja saat penghuninya pergi mudik ke kampung halaman, perusahaan global di bidang pengelolaan energi dan automasi Schneider Electric berbagi cara persiapan yang harus dilakukan sebelum pulang mudik, terutama untuk melindungi rumah atau gedung dari potensi bahaya listrik yang dapat berujung pada kebakaran.

Selain itu, diperkenalkan pula sebuah inovasi terbaru yaitu Residual Current Circuit Breaker with Over Current Protection (RCBO), perangkat listrik yang menggabungkan fungsi Mini Circuit Breaker (MCB) dan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) sehingga seluruh penghuni rumah dapat terlindung dari bahaya hubungan arus pendek dan beban lebih, sekaligus dari ancaman sengatan listrik akibat arus bocor.

“Agar terlindung dari bahaya arus pendek yang berujung pada potensi kebakaran, kita harus menggunakan MCB yang akan bekerja atau trip ketika terjadi arus pendek atau saat daya listrik yang kita gunakan melebihi arus nominal yang tertera pada MCB. Namun perlu diingat, MCB tidak memiliki kemampuan untuk melindungi diri dan keluarga kita dari bahaya sengatan listrik karena ia tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi arus bocor,” ujar Mateus Bernath, Vice President Partner Retail Business Schneider Electric Indonesia melalui siaran media yang diterima Sindonews, Rabu (22/6/2016).

Saat tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melalui tubuh manusia menuju ke tanah. Dengan tahanan rata-rata tubuh manusia (1000 Ohm), ketika manusia tersengat listrik dengan tegangan 220V maka tubuh kita akan dialiri arus sekitar 220 mA. Arus sebesar itu, jika mengaliri tubuh bahkan selama 0,2 detik saja sudah membahayakan nyawa manusia.

MCB ukuran terkecil yang umum dipakai adalah 2 A, dan ukurannya akan semakin besar mengikuti daya listrik yang ada di rumah. Sehingga jika terjadi kebocoran arus yang melewati tubuh manusia sebesar 220 mA secara teori tidak akan membuat MCB bekerja atau trip karena arus tersebut dianggap sebagai beban (load), dan bukan sebagai gangguan.

Untuk mengantisipasi hal ini, dibutuhkan solusi tambahan di dalam box MCB, yaitu ELCB yang dapat melindungi aset dari kebakaran (300mA) dan melindungi manusia dari bahaya sengatan listrik (30mA).

ELCB dapat mendeteksi perbedaan arus dan secara cepat akan memutuskan rangkaian listrik tersebut sehingga tidak menyebabkan kecelakaan fatal. Namun, pemakaian ELCB tidak menjamin tidak akan tersengat listrik, ELCB hanya akan memutuskan listrik secara cepat sehingga tidak sampai menyebabkan kematian.

“Kini, seiring dengan berkembangnya teknologi dan juga kebutuhan masyarakat akan kepraktisan, Schneider Electric menghadirkan solusi terbaru yaitu RCBO yang menggabungkan kedua fungsi MCB dan ELCB. Jadi, selain berfungsi untuk memutus arus listrik secara otomatis apabila terjadi hubungan arus pendek karena beban arus berlebih, RCBO juga berfungsi untuk memutus arus listrik saat terdeteksi adanya kebocoran arus listrik ke tanah,” jelas Frankco Nasarino selaku Product Marketing Partner Retail Business Schneider Electric Indonesia.

Frankco menambahkan, selain lebih praktis, harga RCBO juga terhitung lebih murah dibandingkan dengan harga MCB ditambah ELCB. Bentuknya juga lebih tipis daripada ELCB sehingga dapat menghemat ruang di dalam boks MCB.

Mengingat area lembab cenderung lebih rentan terhadap ancaman arus bocor, maka idealnya RCBO yang dipasang berdampingan dengan MCB di dalam box selalu tersedia di tempat-tempat seperti kamar mandi, dapur, taman, atau kolam renang. Selain itu, RCBO juga wajib dipasang di sirkuit listrik yang berada dalam jangkauan anak-anak.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7333 seconds (0.1#10.140)