Anak Terlambat Bicara, Bisa Dideteksi dan Ditanggulangi
A
A
A
JAKARTA - Mengalami anak dengan keterlambatan berbicara nampaknya seringkali dialami oleh sejumlah ibu. Namun ternyata hal ini dapat dideteksi dan dicegah sebelum akhirnya terlambat. Menurut dr. Reni Wigati, Sp.A(K), orang tua dapat memantau perkembangan anak dari buku kesehatan anak yang telah diberikan sejak anak lahir.
"Deteksi orang tua sangat kita harapkan. Biasanya kita punya alat bantu yaitu buku kesehatan anak, disitu tertulis anak seharusnya sudah bisa apa pada usia berapa. Kita harapkan orang tua turut memantau perkembangan anaknya apakah semua sudah sesuai dengan usia anak," jelasnya kepada Sindonews belum lama ini.
Menurut Sekretaris Bidang Ilmiah Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini, keterlambatan berbicara dapat disebabkan oleh penyakit tertentu seperti autisme, gangguan pendengaran, dan yang lainnya, atau dapat pula karena kurangnya stimuli yang didapatkan oleh anak dari orang tua dan lingkungannya. Oleh karena itu, dr. Reni menyarankan orang tua untuk segera menanggulangi kemungkinan keterlambatan bicara pada anak mereka.
"Keterlambatan bicara itu bisa didasari oleh gangguan penyakit, seperti autisme. Itu kan deteksi awalnya biasanya terlambat bicara, tidak mampu bersosialisasi. Atau misalnya karena gangguan pendengaran. Itu juga harus kita singkirkan dengan segera," jelas dokter yang juga ibu dua orang anak itu.
Dr. Reni melanjutkan, apabila tidak ada masalah dengan penyakit, berarti anak hanya kekurangan stimulasi saja. "Kembali lagi tentu stimulasi terbaik itu dari rumah. Karena kalau stimulasi di tempat fisioterapi, dia hanya bertemu 1-3 kali seminggu padahal dia 7x24 jam bisa bertemu langsung dengan orang tua dan keluarganya," pungkasnya.
"Deteksi orang tua sangat kita harapkan. Biasanya kita punya alat bantu yaitu buku kesehatan anak, disitu tertulis anak seharusnya sudah bisa apa pada usia berapa. Kita harapkan orang tua turut memantau perkembangan anaknya apakah semua sudah sesuai dengan usia anak," jelasnya kepada Sindonews belum lama ini.
Menurut Sekretaris Bidang Ilmiah Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini, keterlambatan berbicara dapat disebabkan oleh penyakit tertentu seperti autisme, gangguan pendengaran, dan yang lainnya, atau dapat pula karena kurangnya stimuli yang didapatkan oleh anak dari orang tua dan lingkungannya. Oleh karena itu, dr. Reni menyarankan orang tua untuk segera menanggulangi kemungkinan keterlambatan bicara pada anak mereka.
"Keterlambatan bicara itu bisa didasari oleh gangguan penyakit, seperti autisme. Itu kan deteksi awalnya biasanya terlambat bicara, tidak mampu bersosialisasi. Atau misalnya karena gangguan pendengaran. Itu juga harus kita singkirkan dengan segera," jelas dokter yang juga ibu dua orang anak itu.
Dr. Reni melanjutkan, apabila tidak ada masalah dengan penyakit, berarti anak hanya kekurangan stimulasi saja. "Kembali lagi tentu stimulasi terbaik itu dari rumah. Karena kalau stimulasi di tempat fisioterapi, dia hanya bertemu 1-3 kali seminggu padahal dia 7x24 jam bisa bertemu langsung dengan orang tua dan keluarganya," pungkasnya.
(nfl)