Pahami Gejala pada Anak yang Terkena Cacingan!

Jum'at, 15 Juli 2016 - 08:49 WIB
Pahami Gejala pada Anak...
Pahami Gejala pada Anak yang Terkena Cacingan!
A A A
JAKARTA - Dilatarbelakangi oleh tingkat prevalensi penyakit cacingan yang dialami anak-anak Indonesia yang cukup tinggi, kehadiran wahana atau establishment baru di KidZania Jakarta yang bernama Combantrin Archaeological Site diharapkan dapat pemberian edukasi yang lebih mendalam tentang bahaya dan bagaimana pencegahan penyakit cacingan pada anak.

Brand Manager Combantrin, Fika Yolanda mengatakan bahwa permasalahan ini memang memerlukan perhatian khusus sejak anak usia dini.

“Menurut Kementrian Kesehatan, saat ini penyakit cacingan di Indonesia memiliki prevalensi yang cukup tinggi, 28,12% dan bahkan di daerah seperti Nusa Tenggara, Sumatera Utara, itu sampai diatas 50% dan di Lebak Banten 70%. Dan itu anak-anak semua. Menurut WHO, untuk prevalensi diatas 20% itu sebenarnya wajib diobati secara massal setiap satu tahun,” jelasnya saat ditemui di acara Grand Opening Combantrin Archaeological Site di KidZania, Pacific Place, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

Ia mengakui bahwa kesadaran masyarakat masih sangat rendah untuk pemeriksaan dan pengobatan secara teratur, karenanya perlu perhatian khusus. "Melalui Combantrin Archaeological Site ini kami ingin mengedukasi supaya orang-orang lebih aware tentang cara pencegahan serta bahaya dari penyakit cacingan ini, jadi bisa melakukan tindakan yang diperlukan,” jelasnya.

Untuk mengetahui apakah anak terkena penyakit cacingan atau tidak, yang paling penting dan utama adalah para orang tua wajib memahami gejala pada anak.

Fika menjelaskan bahwa gejala di awal memang sangat sulit dideteksi, namun yang dapat terlihat adalah ketika anak mulai merasa mual, tidak napsu makan, lemas, dan tidak dapat berkonsentrasi terutama saat belajar.

“Biasanya kalau sudah parah dia akan menimbulkan gejala serius, seperti gangguan pencernaan karena dia itu menyerangnya bagian usus dan saluran pencernaan. Jadi yang keliatan dari anak itu mual, nggak napsu makan, lemes, lesu, dan kalau ke sekolah itu suka nggak fokus belajar karena energi dan gizi diserap sama cacing di usus. Kalau ini semakin parah, anak bisa meninggal,” pungkasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1988 seconds (0.1#10.140)