Makan Pasta Tak Membuat Gemuk
A
A
A
JAKARTA - Pasta kerap dihindari mereka yang tengah menjalankan program penurunan berat badan. Sayangnya hal tersebut kurang tepat. Pasalnya, meski mengandung karbohidrat namun pasta tidak membuat gemuk. Anda pun masih tetap bisa langsing dengan mengonsumsi pasta.
Hal ini disebabkan oleh pasta merupakan bagian dari pola makan Mediteranneam yang kaya dengan sayur dan minyak zaitun. Peneliti Italia menganalisa pola makan lebih dari 23000 orang dari dua daerah berbeda di Italia. Selanjutnya, peneliti meminta responden untuk mencatat semua makan yang dikonsumsi dalam buku harian dan akan diberikan pertanyaan melalui telepon mengenai pola makan.
Dilansir dari Daily Mail, jumlah pasta yang dikonsumsi responden pun dibandingkan dengan indeks massa tubuh, ukuran lingkar pinggang dan pinggul. Hasilnya, tidak ada hubungan antara makan pasta dan pertambahan berat badan. Hasil sebaliknya didapat yaitu mengonsumsi pasta biasa membuat tubuh lebih langsing.
"Data kami membuktikan menikmati pasta sesuai dengan kebutuhan individu menyebabkan indeks massa tubuh sehat, lingkar pinggang lebih kecil dan rasio pinggang-pinggul lebih baik," papar pemimpin penelitian, George Pounis.
"Dengan riset ini, kita bisa bilang berhenti makan pasta bukan tindakan yang tepat. Kita bicara mengenai komponen fundamental dari tradisi di Italia dan tidak alasan untuk tidak melakukannya. Pesan yang muncul dari studi ini adalah pola makan Mediterranean yang dilakukan dengan porsi sedang dan mempertimbangkan variasi dari semua elemennya itu baik untuk kesehatan kita," tambah peneliti Licia Iacoviello dari Neuromed Institute di Pozzilli.
Namun, tubuh yang langsing bisa didapat jika pola makan Mediterranean diikuti dengan teratur. Penasihat bagi Nasional Obesity Forum di Inggris, Dr Aseem Malhotra, menilai penelitian ini terbatas dan hanya berdasarkan survei lewat telepon. Tapi, kuantitas pasta yang dikonsumsi juga harus diperhatikan. Responden penelitian tersebut diketahui makan pasta sekitar 50-65 gram sehari, ini lebih sedikit dibandingkan porsi makanan utama yang dimakan di Inggris.
"Kuncinya ada di kuantitas. Jika Anda makan banyak sayur, minyak zaitun dan minyak ikan kemudian juga makan seikit pasta sebagai anti pasti tradisional tampaknya tidak berbahaya untuk kesehatan dan tak membuat gemuk," ujar Malhotra.
Hal ini disebabkan oleh pasta merupakan bagian dari pola makan Mediteranneam yang kaya dengan sayur dan minyak zaitun. Peneliti Italia menganalisa pola makan lebih dari 23000 orang dari dua daerah berbeda di Italia. Selanjutnya, peneliti meminta responden untuk mencatat semua makan yang dikonsumsi dalam buku harian dan akan diberikan pertanyaan melalui telepon mengenai pola makan.
Dilansir dari Daily Mail, jumlah pasta yang dikonsumsi responden pun dibandingkan dengan indeks massa tubuh, ukuran lingkar pinggang dan pinggul. Hasilnya, tidak ada hubungan antara makan pasta dan pertambahan berat badan. Hasil sebaliknya didapat yaitu mengonsumsi pasta biasa membuat tubuh lebih langsing.
"Data kami membuktikan menikmati pasta sesuai dengan kebutuhan individu menyebabkan indeks massa tubuh sehat, lingkar pinggang lebih kecil dan rasio pinggang-pinggul lebih baik," papar pemimpin penelitian, George Pounis.
"Dengan riset ini, kita bisa bilang berhenti makan pasta bukan tindakan yang tepat. Kita bicara mengenai komponen fundamental dari tradisi di Italia dan tidak alasan untuk tidak melakukannya. Pesan yang muncul dari studi ini adalah pola makan Mediterranean yang dilakukan dengan porsi sedang dan mempertimbangkan variasi dari semua elemennya itu baik untuk kesehatan kita," tambah peneliti Licia Iacoviello dari Neuromed Institute di Pozzilli.
Namun, tubuh yang langsing bisa didapat jika pola makan Mediterranean diikuti dengan teratur. Penasihat bagi Nasional Obesity Forum di Inggris, Dr Aseem Malhotra, menilai penelitian ini terbatas dan hanya berdasarkan survei lewat telepon. Tapi, kuantitas pasta yang dikonsumsi juga harus diperhatikan. Responden penelitian tersebut diketahui makan pasta sekitar 50-65 gram sehari, ini lebih sedikit dibandingkan porsi makanan utama yang dimakan di Inggris.
"Kuncinya ada di kuantitas. Jika Anda makan banyak sayur, minyak zaitun dan minyak ikan kemudian juga makan seikit pasta sebagai anti pasti tradisional tampaknya tidak berbahaya untuk kesehatan dan tak membuat gemuk," ujar Malhotra.
(nfl)