Iko Uwais Optimistis Film Headshot Disukai Masyarakat Dunia

Senin, 05 September 2016 - 00:09 WIB
Iko Uwais Optimistis...
Iko Uwais Optimistis Film Headshot Disukai Masyarakat Dunia
A A A
JAKARTA - Iko Uwais optimistis film terbarunya, Headshot akan mendapat apresiasi masyarakat internasional. Pasalnya, film bergenre aksi ini akan diputar dalam berbagai festival dunia. Daya tarik itu dapat dilihat, mulai posternya yang terlihat elegan dengan tampilan dasar warna putih.

Rencananya film arahan Timo Tjahjanto & Kimo Stamboel ini akan ditayangkan sebelum World Premiere di Toronto Internasional Film Festival (TIFF) 2016 pada, 9 September mendatang.

Film Headshot juga akan ikut serta di ajang L’Etrange Festival Paris 2016, satu festival film yang dianggap berpengaruh di rangakaian acara budaya memasuki musim gugur di Perancis. Pada kesempatan ini Headshot diputar secara khusus di program European Premiere. Acara pemutaran Headshot akan berlangsung, antara 7-18 September 2016.

Headshot direkomendasi Screen Anarchy untuk berkompetisi bersama 21 film internasional lain untuk pemenang penghargaan di L’Etrange Festival ini. Pertama, kontrak dan pembelian hak edar eksklusif dari Canal+cinema. Kedua merupakan pemenang pilihan penonton, The Audience Award.

Masih ada tiga atau empat festival film lagi yang harus dijalani Headshot sebelum memasuki peredaran internasional. Vertikal Entertainment dan XYZ Films sudah menyiapkan jalur distribusi, tidak saja di Amerika Utara, juga wilayah Eropa. Sementara Nikkatsu akan mengedarkan Headshot untuk wilayah Jepang dan Asia Timur. Baru di akhir November atau awal Desember 2016, Headshot bisa dinikmati penonton Indonesia. Sementara, untuk saat ini, pecinta film di Tanah Air baru bisa melihat posternya saja.

Soal cerita, Iko mengaku tidak usah diragukan lagi. Konsep yang ditawarkan dari film produksi Screenplay Infinite Films ini begitu menarik, Iko yang dingin di film memperlihatkan sosoknya sebagai laki-laki yang hilang ingatan. Dia mengalami amnesia, sebelum mahasiswi kedokteran yang diperankan Chelsea Islan membantu memulihkan ingatannya itu.

“Saya harus bisa menjadikan adegan laga yang nampak seperti biasa menjadi luar biasa. Urusan koreografi laga, kami dituntut harus lebih kreatif. Kami harus memikirkan scene laga yang belum pernah dibuat sebelumnya. Biar tidak terkesan seperti pengulangan. Kami masih pergunakan beladiri silat sebagai dasar adegan laga, meskipun tidak murni silat,” kata Iko.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0644 seconds (0.1#10.140)