Sarihusada Sosialisasikan Pentingnya Nutrisi Bagi Psikologi Anak

Minggu, 06 November 2016 - 23:30 WIB
Sarihusada Sosialisasikan Pentingnya Nutrisi Bagi Psikologi Anak
Sarihusada Sosialisasikan Pentingnya Nutrisi Bagi Psikologi Anak
A A A
YOGYAKARTA - Sarihusada, pabrikan nutrisi untuk anak mencoba terus melakukan edukasi terkait dengan pentingnya nutrisi dan psikologi bagi anak di seluruh Indonesia. Empat kota besar menjadi sasaran penyelenggarakan edukasi dengan dipusatkan di sebuah pusat perbelanjaan. Kali ini, di Yogyakarta dilaksanakan di Jogja City Mall (JCM) selama dua hari, Sabtu—Minggu (5—6/11/2016).

Branch Manager Sarihusada, Astrid Prasetyo mengatakan, sebagai salah satu pabrikan yang sangat peduli terhadap tumbuh kembang anak, pihaknya memang berusaha melakukan pemahaman pentingnya nutrisi anak serta psikologi bagi tumbuh kembang anak. Empat kota besar mereka sasar di Indonesia di antaranya Surabaya, Yogyakarta, Medan dan Makasar. Di Kota besar ini mereka menyeleggarakan edukasi melalui seminar serta menyediakan booth-booth edukatif.

"Ada 4 booth edukasi yaitu samudera, tanaman, ilmu pengetahuan dan juga safari," kata dia.

Di empat booth ini anak-anak diberi pengalaman untuk mengikuti berbagai permainan. Permainan ini memiliki berbagai karakter dan tujuan karena dikonsep sesuai dengan tujuan masing-masing permainan seperti psikologi anak ataupun untuk merangsang saraf motorik anak. Tak hanya itu, konsep permainan untuk sosialisasi antar anak juga dikembangkan dalam booth tersebut.

Di empat kota besar ini sasarannya memang dilaksanakan di mall atau pusat perbelanjaan. Di samping di pusat perbelanjaan, mereka juga melaksanakannya di di minimarket atau supermarket yang skalanya lebih kecil. Rencananya mereka juga menyelenggarakan aktivitas ini di 2.700 titik yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera dan Bali. Mereka juga melaksanakan kegiatan sama seperti talkshow dan juga permainan lainnya.

Astrid menambahkan, dalam masa tumbuh kembang anak, terdapat lima hal yang penting dan harus selaras untuk selalu diperhatikan oleh orang tua. Lima aspek tersebut di antaranya aspek fisik, kemampuan kognitif, kemampuan bahasa, emosi dan keterampilan sosial. Keterampilan sosial menjadi sangat penting bagi anak-anak Indonesia karena dengan memiliki keterampilan sosial, anak mampu bekerjasama dengan orang lain.

“Di masa tumbuh kembangnya dan memiliki rasa percaya diri sehingga mampu menempatkan dirinya pada lingkungan yang tepat,” ujar dia.

Menurut dia, keterampilan sosial ini memiliki kaitan erat dengan pemenuhan nutrisi yang tepat dan lengkap karena status nutrisi memiliki hubungan dengan perkembangan sosio-emosional anak dalam masa tumbuh kembang. Anak yang terlengkapi nutrisinya akan menjadi anak yang sehat dan mampu beraktivitas dengan baik dan berpotensi untuk memiliki keterampilan sosial lebih baik dibanding anak yang nutrisinya tidak tercukupi.

Communication director Sarihusada, Arif Mujahidin mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya berupaya memberikan keceriaan dan kegembiraan bagi keluarga Indonesia. Selain dijejali dengan wahana permainan, ajang ini juga mendengarkan langsung paparan produsen susu SGM melalui para ahli. Selain itu, acara ini juga menandaskan Sarihusada tidak hanya membawa misi produk yang baik tetapi juga menawarkan acara yang bisa diambil ilmunya.

“Dunia Sahabat SGM pentingnya nutrisi buat anak-anak, pentingnya nutrisi terhadap sosial skill,” kata dia.

Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK, seorang dokter spesialis gizi klinik menyampaikan, Nutrisi merupakan salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dengan terpenuhinya nutrisi yang tepat dan lengkap, anak akan menjadi sehat. Salah satu ciri anak yang sehat adalah mudah beradaptasi dengan lingkungannya, yang merupakan salah satu wujud dari keterampilan sosial yang dimiliki anak tersebut.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Psikolog Anna Surti Ariani menambahkan, menjadi anak yang sehat merupakan landasan utama seorang anak bisa memiliki keterampilan sosial yang baik. Dengan tubuh yang sehat akibat kecukupan nutrisi yang baik, ia menjadi anak yang lebih tahan menghadapi stres, dan lebih mampu meregulasi emosinya.

“Lebih leluasa mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya dan menjadi anak yang supel di kemudian hari,” ucap dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6510 seconds (0.1#10.140)