Koleksi Yosafat Dwi Kurniawan Terinspirasi dari Bangunan Yunani
A
A
A
JAKARTA - Acara fashion show tahunan dari HighEnd Magazine, The Masterpiece kembali menghadirkan sejumlah desainer Indonesia berbakat dan berprestasi untuk memamerkan koleksi terbaik mereka. Dengan tema Colortopia, para desainer diminta untuk membuat dua desain pakaian yang terinspirasi dari tren di tahun 2017. Seperti salah satunya, Yosafat Dwi Kurniawan yang menghadirkan koleksi yang terinspirasi dari bangunan kuno di Yunani.
“Jadi koleksi untuk The Masterpiece ini aku ambil dari koleksi terbaruku yang terinspirasi dari trip terakhir aku waktu ke Yunani. Melihat reruntuhan puing-puing bangunan Yunani kuno gitu lah. Tapi kemudian pakai teknik digital print jadi lebih mengambil objek yang kuno tapi di treatment secara modern,” ungkapnya saat ditemui di acara The Masterpiece 2016 - Colortopia, di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Berbicara tentang tren fashion di tahun 2017, Yosafat ingin mengeluarkan hasil karya yang menyesuaikan dengan customernya. “Menurut aku tren sekarang, orang itu udah punya individualistic. Jadi kita lebih ke memberikan customer kita produk yang kira-kira bisa cocok ke lifestyle mereka. Karena at the end of the day fashion itu berbicara tentang lifestyle kan, jadi udah bukan sekedar trennya ini, itu, karena setiap orang kebutuhannya beda-beda,” ujarnya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan, bahwa industri fashion saat ini memang nampaknya semakin baik dan berkembang, mengingat kebutuhan mengenakan pakaian yang akan selalu ada. Tak hanya dari segi konsumennya, para desainer pun semakin meningkatkan kualitas mereka agar tetap dipercaya dan dipilih oleh konsumen setia mereka.
“Fashion itu nomor dua di industri ekonomi kreatif. Semua orang itu pasti pakai baju, mulai dari yang murah sampai yang mahal. Selama orang masih pakai baju ya fashion akan selalu ada. Semakin kesini daya belinya semakin tinggi, khususnya untuk middle-up. Dan desainer-desainernya pun semakin bagus, kualitasnya meningkat,” pungkasnya.
“Jadi koleksi untuk The Masterpiece ini aku ambil dari koleksi terbaruku yang terinspirasi dari trip terakhir aku waktu ke Yunani. Melihat reruntuhan puing-puing bangunan Yunani kuno gitu lah. Tapi kemudian pakai teknik digital print jadi lebih mengambil objek yang kuno tapi di treatment secara modern,” ungkapnya saat ditemui di acara The Masterpiece 2016 - Colortopia, di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Berbicara tentang tren fashion di tahun 2017, Yosafat ingin mengeluarkan hasil karya yang menyesuaikan dengan customernya. “Menurut aku tren sekarang, orang itu udah punya individualistic. Jadi kita lebih ke memberikan customer kita produk yang kira-kira bisa cocok ke lifestyle mereka. Karena at the end of the day fashion itu berbicara tentang lifestyle kan, jadi udah bukan sekedar trennya ini, itu, karena setiap orang kebutuhannya beda-beda,” ujarnya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan, bahwa industri fashion saat ini memang nampaknya semakin baik dan berkembang, mengingat kebutuhan mengenakan pakaian yang akan selalu ada. Tak hanya dari segi konsumennya, para desainer pun semakin meningkatkan kualitas mereka agar tetap dipercaya dan dipilih oleh konsumen setia mereka.
“Fashion itu nomor dua di industri ekonomi kreatif. Semua orang itu pasti pakai baju, mulai dari yang murah sampai yang mahal. Selama orang masih pakai baju ya fashion akan selalu ada. Semakin kesini daya belinya semakin tinggi, khususnya untuk middle-up. Dan desainer-desainernya pun semakin bagus, kualitasnya meningkat,” pungkasnya.
(nfl)