Ini Efek Samping Bersihkan Anak dengan Tisu Basah
A
A
A
JAKARTA - Waspadalah para bunda yang terbiasa membersihkan tubuh anak dengan tisu basah. Pasalnya, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, bahwa kebiasaan ini bisa menyebabkan ruam pada kulit bayi. Umumnya ruam terjadi di area popok yang lembab.
Namun, kini semakin banyak bayi yang mengalami alergi parah pada kulit tangan dan wajah akibat penggunaan tisu basah bayi. Ahli dari laboratorium Health, Beauty and Environmental Sciences di Good Housekeeping Institute mengatakan, beberapa tisu basah bayi mengandung bahan pengawet atau methylisothiazolinone (MI) yang menyebabkan alergi berupa ruam.
Parahnya, MI juga bisa disebabkan akibat penggunaan produk kecantikan pada tubuh bayi, seperti lotion. "Kami merekomendasikan untuk menghindari dahulu penggunaan lotion, krim wajah, dan tisu bayi yang mengandung MI," papar Sabina Wizemann dari Chemist Senior di laboratorium tersebut.
Berbeda pada tisu basah dan lotion, kandungan MI pada sampo dan kondisioner bayi dinilai lebih kecil. Selain itu, sebuah organisasi penelitian di Amerika Serikat, Cosmetic Ingredient Review (CIR) juga menilai produk tersebut lebih aman. Para ahli juga menyelidiki bahaya MI sejak tahun 1994, ketika CIR mengevaluasi bukti klinis bahwa MI dapat menyebabkan reaksi alergi.
Namun, kini semakin banyak bayi yang mengalami alergi parah pada kulit tangan dan wajah akibat penggunaan tisu basah bayi. Ahli dari laboratorium Health, Beauty and Environmental Sciences di Good Housekeeping Institute mengatakan, beberapa tisu basah bayi mengandung bahan pengawet atau methylisothiazolinone (MI) yang menyebabkan alergi berupa ruam.
Parahnya, MI juga bisa disebabkan akibat penggunaan produk kecantikan pada tubuh bayi, seperti lotion. "Kami merekomendasikan untuk menghindari dahulu penggunaan lotion, krim wajah, dan tisu bayi yang mengandung MI," papar Sabina Wizemann dari Chemist Senior di laboratorium tersebut.
Berbeda pada tisu basah dan lotion, kandungan MI pada sampo dan kondisioner bayi dinilai lebih kecil. Selain itu, sebuah organisasi penelitian di Amerika Serikat, Cosmetic Ingredient Review (CIR) juga menilai produk tersebut lebih aman. Para ahli juga menyelidiki bahaya MI sejak tahun 1994, ketika CIR mengevaluasi bukti klinis bahwa MI dapat menyebabkan reaksi alergi.
(nfl)