3 Dara 2 Mengingatkan Pria dan Wanita Punya Kesempatan yang Sama
A
A
A
JAKARTA - President Director of PT Media Nusantara Citra Tbk David Fernando Audy mengatakan, film 3 Dara 2 ingin mengingatkan kepada masyarakat, bahwa pria dan wanita punya kesempatan yang sama.
"Sekarang pria dan wanita sama, selevel. Wajar saja wanita di rumah tangga itu lebih sukses, jadi tidak tergantung mereka laki atau perempuan," kata David, kepada Sindonews, di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Menurut dia, dalam film 3 Dara 2 ini pihaknya ingin mengingatkan kepada para penonton, terutama kepada kaum pria, lelaki, atau suami, untuk lebih menghargai peran seorang wanita, atau ibu rumah tangga.
"Seorang istri bisa saja menjadi bekerja mencari nafkah, karena punya finansial yang kuat. Dan seorang suami, bisa saja bekerja mengurus rumah tangga di rumah. Mengerjakan pekerjaan rumah itu bukan perkara mudah," papar dia.
Diceritakan dia, pada seri pertama 3 Dara, Jay (Adipati Dolken), Richard (Tanta Ginting), dan Affandy (Tora Sudiro) masih perjaka, atau bujangan. Mereka kerap meremehkan pekerjaan seorang wanita.
"Jika kemarin ceritanya mereka masih bujang, sekarang mereka sudah menikah. Jadi, ternyata setelah menikah mereka baru tahu, kalau menjadi perempuan itu ternyata tidak mudah," kata David.
"Sekarang pria dan wanita sama, selevel. Wajar saja wanita di rumah tangga itu lebih sukses, jadi tidak tergantung mereka laki atau perempuan," kata David, kepada Sindonews, di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Menurut dia, dalam film 3 Dara 2 ini pihaknya ingin mengingatkan kepada para penonton, terutama kepada kaum pria, lelaki, atau suami, untuk lebih menghargai peran seorang wanita, atau ibu rumah tangga.
"Seorang istri bisa saja menjadi bekerja mencari nafkah, karena punya finansial yang kuat. Dan seorang suami, bisa saja bekerja mengurus rumah tangga di rumah. Mengerjakan pekerjaan rumah itu bukan perkara mudah," papar dia.
Diceritakan dia, pada seri pertama 3 Dara, Jay (Adipati Dolken), Richard (Tanta Ginting), dan Affandy (Tora Sudiro) masih perjaka, atau bujangan. Mereka kerap meremehkan pekerjaan seorang wanita.
"Jika kemarin ceritanya mereka masih bujang, sekarang mereka sudah menikah. Jadi, ternyata setelah menikah mereka baru tahu, kalau menjadi perempuan itu ternyata tidak mudah," kata David.
(alv)