Konsumsi 20 Biskuit Per Hari Picu Obesitas pada Anak-anak
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Obesity Health Alliance mengungkapkan, bahwa anak-anak umur 11-18 tahun gemar mengonsumsi 20 biskuit dalam sehari berisiko besar menderita obesitas. Kondisi ini disebabkan oleh kandungan gula yang terdapat pada biskuit.
"Kebanyakan orangtua tidak pernah memberikan 20 biskuit sekaligus. Namun mereka cenderung tidak peka dengan makanan dan minuman yang memiliki banyak gula tersembunyi," papar Dr Modi Mwatsama dari Obesity Health Alliance seperti dilansir dari Miror.
Tak hanya obesitas, makanan dan minuman tinggi gula juga bisa bisa menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit kronis lainnya. Mulai dari penyakit jantung, diabetes tipe 2, stroke hingga kanker saat dewasa.
"Gula itu ada di semua karbohidrat alami dan tersedia di sebagian besar makanan. Fungsinya untuk memberikan energi. Namun gula juga banyak ditambahkan ke banyak makanan seperti permen, kue, minuman bersoda, dan jus serta minuman lainnya," kata Modi.
Modi menjelaskan, idealnya jumlah konsumsi gula tidak lebih dari 5% energi (kalori) setiap hari. Sedangkan untuk anak berumur 11 tahun ke atas, membutuhkan gula 30 gram per hari. Namun, Kepala informasi kesehatan di World Cancer Research Fund, Sarah Toule menilai, sulit untuk mengontrol jumlah konsumsi gula pada anak-anak setiap harinya.
"Bahkan, ketika mereka tidak merokok, menjaga berat badan yang sehat adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker. Selain perlunya pengawasan orang tua, industri makanan dan minuman juga harus mengurangi kadar gula dalam produk dan membuat pilihan yang sehat," jelas Toule.
"Kebanyakan orangtua tidak pernah memberikan 20 biskuit sekaligus. Namun mereka cenderung tidak peka dengan makanan dan minuman yang memiliki banyak gula tersembunyi," papar Dr Modi Mwatsama dari Obesity Health Alliance seperti dilansir dari Miror.
Tak hanya obesitas, makanan dan minuman tinggi gula juga bisa bisa menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit kronis lainnya. Mulai dari penyakit jantung, diabetes tipe 2, stroke hingga kanker saat dewasa.
"Gula itu ada di semua karbohidrat alami dan tersedia di sebagian besar makanan. Fungsinya untuk memberikan energi. Namun gula juga banyak ditambahkan ke banyak makanan seperti permen, kue, minuman bersoda, dan jus serta minuman lainnya," kata Modi.
Modi menjelaskan, idealnya jumlah konsumsi gula tidak lebih dari 5% energi (kalori) setiap hari. Sedangkan untuk anak berumur 11 tahun ke atas, membutuhkan gula 30 gram per hari. Namun, Kepala informasi kesehatan di World Cancer Research Fund, Sarah Toule menilai, sulit untuk mengontrol jumlah konsumsi gula pada anak-anak setiap harinya.
"Bahkan, ketika mereka tidak merokok, menjaga berat badan yang sehat adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker. Selain perlunya pengawasan orang tua, industri makanan dan minuman juga harus mengurangi kadar gula dalam produk dan membuat pilihan yang sehat," jelas Toule.
(nfl)