Trik Jitu Agar Anak Percaya Diri
A
A
A
JAKARTA - Orang tua berperan penting dalam pertumbuhan buah hati, termasuk membuatnya menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Dalam hal ini, orang tua dituntut untuk menjadi sosok yang berani.
"Masalahnya adalah anak melihat, anak melakukan. Orang tua berperilaku apa, anaknya pasti ikut. Jika ingin punya anak percaya diri, berarti harus berani kan? Ya orangtuanya juga harus berani," papar psikolog pendidikan dan anak, Elizabeth Santosa.
Hal ini pun bisa dilakukan para orang tua dengan cara melatihnya. "Bukan untuk apa, supaya kita bisa saling dekat dengan satu sama lainnya. Anak juga melihat, oh mamaku gaul ya. Tapi saya rasa itu bisa dilatih," jelasnya.
Selain itu, dengan cara tidak berlebihan dalam mengawasi buah hati atau protektif juga bisa membuat anak menjadi pribadi yang percaya diri. Dijelaskan Lizzie, overprotektif akan membuat anak menjadi lebih pasif. Hal ini pun membuat anak berisiko mengalami bully.
"Contoh, anak baru disentil dikit, kita tidak mengajarkan anak menyelesaikan situasi tapi malah langsung overprotektif. Besarnya nanti anak tidak mandiri, dia bingung dan selalu meminta bantuan orangtua, manja dan tidak mempunyai kepercayaan memiliki kemampuan diri sendiri," pungkasnya.
"Masalahnya adalah anak melihat, anak melakukan. Orang tua berperilaku apa, anaknya pasti ikut. Jika ingin punya anak percaya diri, berarti harus berani kan? Ya orangtuanya juga harus berani," papar psikolog pendidikan dan anak, Elizabeth Santosa.
Hal ini pun bisa dilakukan para orang tua dengan cara melatihnya. "Bukan untuk apa, supaya kita bisa saling dekat dengan satu sama lainnya. Anak juga melihat, oh mamaku gaul ya. Tapi saya rasa itu bisa dilatih," jelasnya.
Selain itu, dengan cara tidak berlebihan dalam mengawasi buah hati atau protektif juga bisa membuat anak menjadi pribadi yang percaya diri. Dijelaskan Lizzie, overprotektif akan membuat anak menjadi lebih pasif. Hal ini pun membuat anak berisiko mengalami bully.
"Contoh, anak baru disentil dikit, kita tidak mengajarkan anak menyelesaikan situasi tapi malah langsung overprotektif. Besarnya nanti anak tidak mandiri, dia bingung dan selalu meminta bantuan orangtua, manja dan tidak mempunyai kepercayaan memiliki kemampuan diri sendiri," pungkasnya.
(nfl)