Luna Maya Tidak Lupakan Status Sebagai Perempuan

JAKARTA - Luna Maya tidak akan melupakan statusnya sebagai perempuan. Artis kelahiran Denpasar, Bali, 26 Agustus 1983 ini sadar dengan kodratnya sebagai perempuan.

Dalam hal ini, Luna pun tahu betul laki-laki sebagai imam dan merupakan kepala rumah tangga. Tanpa harus membalikkan status perempuan maupun pria.

"Kalau saya sih. Saya tetap percaya perempuan tuh sesukses-suksesnya, kodrat perempuan tetap perempuan. Tetap laki-laki adalah imam kita dan dia adalah kepala rumah tangga. Menghargai sebagai perempuan bahwa laki-laki adalah pemimpin kita. Jadi enggak bisa dibalik tuh," ujar Luna Maya di Jakarta.

Sebagai perempuan, Luna pun akan menjalani tugas wajibnya sebagai istri jika telah menikah. Dan terus berkarya tanpa melupakan kewajiban dan tugas seorang perempuan.

"Walaupun saya punya spirit feminism, menurut saya perempuan harus mengenyam pendidikan, harus bisa gali potensi. Tapi tetap kondratnya sebagai istri dan ibu tidak bisa diganggu gugat. Karena saya belum jadi istri dan ibu, sebagai perempuan saya kontribusi tenaga dan pikiran saya untuk sekitar saya. Jadi sebisa mungkin bermanfaat," katanya.