Cegah Serangan Jantung dengan Omega3
A
A
A
JAKARTA - Peneliti dari Brigham and Women's Hospital mengatakan suplemen asam lemak omega-3 mampu membantu pemulihan pascaserangan jantung dan mencegah terjadinya serangan berulang yang mengancam nyawa pasien.
Dosis tinggi yang berasal dari minyak ikan dan di minum setiap hari selama enam bulan setelah serangan jantung dapat membantu mengurangi jaringan parut pada otot jantung dan meningkatkan kemampuannya untuk memompa darah.
Asam lemak omega-3 dapat dengan mudah ditemukan pada jenis pangan ikan dan kacang-kacangan. Nutrisi ini sangat dianjurkan oleh ahli karena manfaatnya yang terkenal dapat melawan kolesterol jahat dan mencegah timbulnya penyakit kardiovaskuler. Peneliti dari Brigham and Women's Hospital di Inggris ini berdasarkan riset dari 360 pasien serangan jantung.
"Asam lemak Omega-3 telah dipelajari selama puluhan tahun dan memiliki efek yang menguntungkan langsung pada jantung," kata penulis senior sekaligus direktur Cardiac Magnetic Resonance Imaging di Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston, Dr Raymond Y Kwong seperti yang dilansir laman Foxnews.
Dalam dua kali uji coba, hasil penelitian sempat bertentangan. Satu percobaan menemukan suplemen tak mengurangi risiko kematian setelah terjadi serangan pertama. Sementara, percobaan lain tak menemukan manfaat dari konsumsi satu gram suplemen per hari.
Pada uji selanjutnya, peneliti melibatkan 360 pasien yang selamat dari serangan jantung. Mereka secara acak diberikan suplemen omega-3 dan plasebo. Hal ini berlangsung selama satu bulan (selama perawatan di rumah sakit), kemudian dilanjutkan selama enam bulan.
Semua pasien menerima konseling gaya hidup. Para dokter memastikan, obat mereka tidak berinteraksi secara negatif dengan pil minyak ikan atau plasebo yang dikonsumsi. Sebelum penelitian, para pasien juga telah melakukan tes MRI.
Setelah enam bulan, partisipan yang mengonsumsi minyak ikan tercatat mengalami penurunan fibrosis dan penebalan jaringan parut dibandingkan kelompok yang mengonsumsi plasebo. Jantung juga memompa dengan lebih efektif. Sempat terbesit kekhawatiran, minyak ikan tidak bisa dikonsumsi oleh setiap pasien, mengingat tubuh manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam merespons obat dan suplemen.
"Ada beberapa kekhawatiran, bahwa dosis minyak ikan yang tinggi bakal meningkatkan risiko pendarahan pada pasien yang mengonsumsi obat pengencer darah, dan obat lainnya. Akan tetapi, tidak ada efek samping pada penelitian ini," ucap dr Kwong.
Dijelaskannya bagaimana serangan jantung berulang bisa terjadi. Serangan jantung yang terjadi pertama kali akan merusak beberapa bagian otot jantung, sehingga otot sisanya yang masih berfungsi harus bekerja ekstra keras.
Tak hanya itu, fungsi pompa jantung pun melemah, dan jaringan parut berkembang. Seiring berjalan waktu, semua bagian rusak, yang memungkinkan terjadinya serangan berulang. Asam lemak omega-3, membantu merenovasi kembali jaringan-jaringan yang rusak.
Pada studi sebelumnya, para peneliti juga menemukan manfaat asam lemak omega-3 dalam mengurangi peradangan.
"Kita tahu bahwa hal-hal seperti tingkat kerusakan jantung dan disfungsi jantung merupakan faktor penting, namun data daripenelitian saat ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain, seperti radang, juga mungkin memainkan peran," terang Andrew J Taylor dari departemen Kedokteran kardiovaskular di Rumah Sakit Alfred di Melbourne, Australia.
Menurutnya ini merupakan pengamatan penting karena menunjukkan jalan lain untuk intervensi dalam meningkatkan hasil kesehatan pasien setelah serangan jantung. Selain minyak ikan, The American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi dua porsi ikan salmon dan tuna dalam seminggu.
Dosis tinggi yang berasal dari minyak ikan dan di minum setiap hari selama enam bulan setelah serangan jantung dapat membantu mengurangi jaringan parut pada otot jantung dan meningkatkan kemampuannya untuk memompa darah.
Asam lemak omega-3 dapat dengan mudah ditemukan pada jenis pangan ikan dan kacang-kacangan. Nutrisi ini sangat dianjurkan oleh ahli karena manfaatnya yang terkenal dapat melawan kolesterol jahat dan mencegah timbulnya penyakit kardiovaskuler. Peneliti dari Brigham and Women's Hospital di Inggris ini berdasarkan riset dari 360 pasien serangan jantung.
"Asam lemak Omega-3 telah dipelajari selama puluhan tahun dan memiliki efek yang menguntungkan langsung pada jantung," kata penulis senior sekaligus direktur Cardiac Magnetic Resonance Imaging di Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston, Dr Raymond Y Kwong seperti yang dilansir laman Foxnews.
Dalam dua kali uji coba, hasil penelitian sempat bertentangan. Satu percobaan menemukan suplemen tak mengurangi risiko kematian setelah terjadi serangan pertama. Sementara, percobaan lain tak menemukan manfaat dari konsumsi satu gram suplemen per hari.
Pada uji selanjutnya, peneliti melibatkan 360 pasien yang selamat dari serangan jantung. Mereka secara acak diberikan suplemen omega-3 dan plasebo. Hal ini berlangsung selama satu bulan (selama perawatan di rumah sakit), kemudian dilanjutkan selama enam bulan.
Semua pasien menerima konseling gaya hidup. Para dokter memastikan, obat mereka tidak berinteraksi secara negatif dengan pil minyak ikan atau plasebo yang dikonsumsi. Sebelum penelitian, para pasien juga telah melakukan tes MRI.
Setelah enam bulan, partisipan yang mengonsumsi minyak ikan tercatat mengalami penurunan fibrosis dan penebalan jaringan parut dibandingkan kelompok yang mengonsumsi plasebo. Jantung juga memompa dengan lebih efektif. Sempat terbesit kekhawatiran, minyak ikan tidak bisa dikonsumsi oleh setiap pasien, mengingat tubuh manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam merespons obat dan suplemen.
"Ada beberapa kekhawatiran, bahwa dosis minyak ikan yang tinggi bakal meningkatkan risiko pendarahan pada pasien yang mengonsumsi obat pengencer darah, dan obat lainnya. Akan tetapi, tidak ada efek samping pada penelitian ini," ucap dr Kwong.
Dijelaskannya bagaimana serangan jantung berulang bisa terjadi. Serangan jantung yang terjadi pertama kali akan merusak beberapa bagian otot jantung, sehingga otot sisanya yang masih berfungsi harus bekerja ekstra keras.
Tak hanya itu, fungsi pompa jantung pun melemah, dan jaringan parut berkembang. Seiring berjalan waktu, semua bagian rusak, yang memungkinkan terjadinya serangan berulang. Asam lemak omega-3, membantu merenovasi kembali jaringan-jaringan yang rusak.
Pada studi sebelumnya, para peneliti juga menemukan manfaat asam lemak omega-3 dalam mengurangi peradangan.
"Kita tahu bahwa hal-hal seperti tingkat kerusakan jantung dan disfungsi jantung merupakan faktor penting, namun data daripenelitian saat ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain, seperti radang, juga mungkin memainkan peran," terang Andrew J Taylor dari departemen Kedokteran kardiovaskular di Rumah Sakit Alfred di Melbourne, Australia.
Menurutnya ini merupakan pengamatan penting karena menunjukkan jalan lain untuk intervensi dalam meningkatkan hasil kesehatan pasien setelah serangan jantung. Selain minyak ikan, The American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi dua porsi ikan salmon dan tuna dalam seminggu.
(tdy)