Implan Payudara Samarkan Tanda Serangan Jantung
A
A
A
JAKARTA - Demi memiliki payudara berukuran besar, sejumlah wanita rela melakukan implan payudara. Meski mampu memperindah penampilan, sayangnya hal ini bisa menyamarkan tanda serangan jantung.
Dilansir dari BBC, hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dr Sok-Sithikun Bun dari Monaco bersama tim kepada 48 responden wanita dengan alat tes pengukur aktivitas jantung elektrokardiogram (EKG).
Hasilnya penelitian ini menunjukkan bahwa wanita dengan implan payudara memiliki hasil tes EKG yang tidak akurat. Di mana sepertiga hasil tes EKG mereka menunjukkan aktivitas jantung yang abnormal.
"Kami berpikir hasil abnormal ini terjadi karena implan payudara. Ada dua hipotesis. Pertama bisa jadi karena komposisi dari implan menghalangi sinyal elektrik dari jantung, atau posisi elektroda EKG yang seharusnya bergeser karena ada implan," papar dr Bun.
Lanjut dr Bun menjelaskan, silikon merupakan bahan yang digunakan saat implan payudara tidak bisa menghantarkan listrik dengan baik. Akibatnya hal ini bisa membuat hasil EKG menjadi tidak akurat. Jika dokter melihat hasil yang tidak akurat ini, pasien dinilai dalam keadaan baik-baik saja padahal mereka dalam keadaan sebaliknya.
"Kami bukannya ingin menakuti pasien, tapi akan lebih bijak bila sebelum operasi implan payudara seseorang melakukan pemeriksaan EKG juga. Nanti data EKG tersebut bisa digunakan sebagai perbandingan ketika di masa depan butuh pemeriksaan kembali," tandasnya.
Dilansir dari BBC, hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dr Sok-Sithikun Bun dari Monaco bersama tim kepada 48 responden wanita dengan alat tes pengukur aktivitas jantung elektrokardiogram (EKG).
Hasilnya penelitian ini menunjukkan bahwa wanita dengan implan payudara memiliki hasil tes EKG yang tidak akurat. Di mana sepertiga hasil tes EKG mereka menunjukkan aktivitas jantung yang abnormal.
"Kami berpikir hasil abnormal ini terjadi karena implan payudara. Ada dua hipotesis. Pertama bisa jadi karena komposisi dari implan menghalangi sinyal elektrik dari jantung, atau posisi elektroda EKG yang seharusnya bergeser karena ada implan," papar dr Bun.
Lanjut dr Bun menjelaskan, silikon merupakan bahan yang digunakan saat implan payudara tidak bisa menghantarkan listrik dengan baik. Akibatnya hal ini bisa membuat hasil EKG menjadi tidak akurat. Jika dokter melihat hasil yang tidak akurat ini, pasien dinilai dalam keadaan baik-baik saja padahal mereka dalam keadaan sebaliknya.
"Kami bukannya ingin menakuti pasien, tapi akan lebih bijak bila sebelum operasi implan payudara seseorang melakukan pemeriksaan EKG juga. Nanti data EKG tersebut bisa digunakan sebagai perbandingan ketika di masa depan butuh pemeriksaan kembali," tandasnya.
(nfl)