Bahaya Narkoba seperti yang Dikonsumsi Ammar Zoni

JAKARTA - Pesinetron Ammar Zoni ditangkap polisi akibat mengkonsumsi narkoba jenis ganja dan sabu pada Jumat (7/7/2017) di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat. Setelah menjalani tes urin, pemain sinteron Anak Jalanan itu bersama dua rekannya dinyatakan positif menggunakan barang haram tersebut.

Pria yang populer lewat sinetron 7 Manusia Harimau ini pun mengaku telah menggunakan ganja dan sabu sejak satu tahun belakang. Namun, bukan hanya Ammar Zoni yang melakukannya, banyak selebritis yang tertangkap menggunakan narkoba.
Banyak factor yang mempengaruhi mereka menggunakan barang haram tersebut, tetapi tidak memikirkan efeknya.

Dilansir drugpolicy, penelitian yang dilakukan pada 2009 melalui kontrol populasi menemukan bahwa orang yang merokok ganja dalam jumlah sedang selama lebih dari 20 tahun berisiko rendah mengalami kanker pada kepala dan leher.

Sementara dampak yang ditimbulkan ganja untuk jangka pendek, yakni mengalami masalah memori dan belajar, kehilangan konsentrasi, masalah berpikir, pemecahan masalah, dan peningkatan denyut jantung serta tekanan darah yang menurun.

Menggunakan ganja juga bisa meningkatkan rasa kecemasan, ketakutan, ketidakpercayaan hingga panik. Pada otak, ganja bisa menimbulkan gejala seperti, halusinasi, delusi, gangguan memori dan disorientasi. Sedangkan pada paru-paru, menimbulkan batuk, penyakit dada akut hingga infeksi paru-paru.

Meski hampir sama dengan tembakau, ahli kesehatan mengingatkan jika ganja memiliki hidrokarbon yang lebih karsinogenik atau asapnya lebih tahan lama di paru-paru. Asap ganja mengandung tiga kali jumlah tar yang ditemukan dalam asap tembakau dan lebih 50% karsinogen. Artinya jenis narkoba ini berisiko meningkatkan kanker paru-paru bagi perokok ganja.

Bagaimana dengan sabu? Umumnya pengguna sabu akan menjadi bersemangat, gelisah, tidak bisa diam hingga tidak nafsu makan. Sementara untuk sistem syaraf, sabu bisa mengakibatkan efek yang sangat kuat. Tak tanggung - tanggung, sabu dapat menyebabkan kerusakan otot jangung hingga kematian.

Namun, jika penggunanya berhenti mengkonsumsi, mereka akan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri dan timbul perasaan cemas berkepanjangan.