Vokalis Linkin Park Chester Bennington Meninggal Bunuh Diri
A
A
A
LOS ANGELES - Sebuah kabar duka datang dari industri musik dunia. Vokalis Linkin Park Chester Bennington meninggal dunia pada Kamis (20/72017) dalam usia 41 tahun di Los Angeles. Vokalis yang terkenal aktraktif ini diduga tewas akibat bunuh diri dengan cara gantung diri.
Chester ditemukan sudah tidak bernyawa di rumah pribadinya di Palos Verdes Estatates, Los Angeles, sekitar pukul 09.00, Kamis (20/7/2017P) waktu setempat. Vokalis bersuara kuat itu diduga bunuh diri saat berada di rumah sendirian. Keluarga yang menemukan jasadnya kemudian menelepon polisi.
"Beberapa saat setelah pukul 9 pagi, kami diberitahu aparat keamanan tentang kematian di Palos Verdes Estates. Kami merespons lokasi kejadian dan sayangnya kami harus mengonfirmasikan bahwa Chester Bennington tewas di lokasi kejadian," ungkap kepala operasi Los Angeles County Department of Medical Examiner Brian Elias kepada Rolling Stone.
Kematian Chester ini tentu saja membuat kaget para teman-temannya, terutama rekannya di Linkin Park. Apalagi, dia tewas hanya sepekan sebelum band itu bakal memulai tur di Amerika Serikat (AS) pada 27 Juli di Mansfield, Massachusetts. Kematiannya juga terjadi pada hari yang sama ketika Linkin Park merilis video musik Talking to Myself.
Chester yang menikah dua kali dan memiliki enam anak adalah teman dekat mendiang vokalis Soundgarden, Chris Cornell, yang juga tewas bunuh diri di Detroit pada Mei lalu. Fans mencatat kematian Chester terjadi tepat pada hari ketika Chris seharusnya berulang tahun ke-53.
"Ketika saya merasa hati saya tidak bisa sakit lagi," tulis istri Chris, Vicky, di Twitter saat mendengar kematian Chester.
Chester diketahui memiliki sejarah penyalahgunaan alkohol dan narkoba. Dia kali pertama mengungkapkan masa lalu tentang perjuangannya mengatasi masalah itu ketika Linkin Park mulai tenar pada 2000 dengan album terlaris mereka Hybrid Theory dan kemudian menjadi salah satu band alternatif paling kondang di generasi mereka. Album terbaru mereka, One More Light, dirilis pada Mei lalu dan Linkin Park telah menggelar tur di Amerika Selatan dan Eropa hingga dua pekan lalu.
Chester mengawali karier musiknya sebagai voklais di Sean Dowdell and Friends. Dia dan Sean kemudian membentuk band baru beraliran post-grunge dengan nama Grey Daze. Band itu sempat merilis 3 album pada 1993, 1994 dan 1997. Pada 1998, Chester meninggalkan band tersebut.
Saat itulah, Chester kemudian frustrasi. Dia hampir meninggalkan karier musiknya karena tak kunjung menemukan band baru. Namun, Jeff Blue wakil pimpinan A&R di Zomba Music Los Angeles, menawarkan audisi sebagai vokalis untuk sebuah band bernama Xero yang kemudian dirubah namanya menjadi Linkin Park. Setelah sukses menjalani audisi, Chester yang kala itu bekerja di sebuah perusahaan digital segera meninggalkan pekerjaannya dan membawa keluarganya pindah ke California.
Selamat jalan, Chester!
Chester ditemukan sudah tidak bernyawa di rumah pribadinya di Palos Verdes Estatates, Los Angeles, sekitar pukul 09.00, Kamis (20/7/2017P) waktu setempat. Vokalis bersuara kuat itu diduga bunuh diri saat berada di rumah sendirian. Keluarga yang menemukan jasadnya kemudian menelepon polisi.
"Beberapa saat setelah pukul 9 pagi, kami diberitahu aparat keamanan tentang kematian di Palos Verdes Estates. Kami merespons lokasi kejadian dan sayangnya kami harus mengonfirmasikan bahwa Chester Bennington tewas di lokasi kejadian," ungkap kepala operasi Los Angeles County Department of Medical Examiner Brian Elias kepada Rolling Stone.
Kematian Chester ini tentu saja membuat kaget para teman-temannya, terutama rekannya di Linkin Park. Apalagi, dia tewas hanya sepekan sebelum band itu bakal memulai tur di Amerika Serikat (AS) pada 27 Juli di Mansfield, Massachusetts. Kematiannya juga terjadi pada hari yang sama ketika Linkin Park merilis video musik Talking to Myself.
Chester yang menikah dua kali dan memiliki enam anak adalah teman dekat mendiang vokalis Soundgarden, Chris Cornell, yang juga tewas bunuh diri di Detroit pada Mei lalu. Fans mencatat kematian Chester terjadi tepat pada hari ketika Chris seharusnya berulang tahun ke-53.
"Ketika saya merasa hati saya tidak bisa sakit lagi," tulis istri Chris, Vicky, di Twitter saat mendengar kematian Chester.
Chester diketahui memiliki sejarah penyalahgunaan alkohol dan narkoba. Dia kali pertama mengungkapkan masa lalu tentang perjuangannya mengatasi masalah itu ketika Linkin Park mulai tenar pada 2000 dengan album terlaris mereka Hybrid Theory dan kemudian menjadi salah satu band alternatif paling kondang di generasi mereka. Album terbaru mereka, One More Light, dirilis pada Mei lalu dan Linkin Park telah menggelar tur di Amerika Selatan dan Eropa hingga dua pekan lalu.
Chester mengawali karier musiknya sebagai voklais di Sean Dowdell and Friends. Dia dan Sean kemudian membentuk band baru beraliran post-grunge dengan nama Grey Daze. Band itu sempat merilis 3 album pada 1993, 1994 dan 1997. Pada 1998, Chester meninggalkan band tersebut.
Saat itulah, Chester kemudian frustrasi. Dia hampir meninggalkan karier musiknya karena tak kunjung menemukan band baru. Namun, Jeff Blue wakil pimpinan A&R di Zomba Music Los Angeles, menawarkan audisi sebagai vokalis untuk sebuah band bernama Xero yang kemudian dirubah namanya menjadi Linkin Park. Setelah sukses menjalani audisi, Chester yang kala itu bekerja di sebuah perusahaan digital segera meninggalkan pekerjaannya dan membawa keluarganya pindah ke California.
Selamat jalan, Chester!
(alv)