Kontroversi 'Playboy' Hugh M Hefner

Kamis, 28 September 2017 - 13:58 WIB
Kontroversi Playboy Hugh M Hefner
Kontroversi 'Playboy' Hugh M Hefner
A A A
CHICAGO - Meninggalnya pendiri majalah Playboy, Hugh M Hefner membuat banyak orang kehilangan, meski kehidupan yang dijalani penuh kontroversi.

Sebelum sukses dengan majalah Playboy, Hefner yang masih duduk dibangku sekolah saja sudah menjadi perhatian sdaat menulis esai yang mengkritik Amerika Serikat. Lepas itu, dia pernah membuat artikel tentang seks yang pernah dipublikasi di surat kabar, di mana artikel yang dibuatnya ini berdasarkan penilitian dari pengalama Alfred Kinsey.
Kontroversi 'Playboy' Hugh M Hefner


Fokusnya memang dekat dengan dunia seks. Dia pernah membuat bahan ujian untuk perkuliahannya dengan mengangkat judul Perilaku Seksual pada Manusia. Saat itu, AS memang telah membahas isu seks seperti sadomasokisme, homoseksualitas, dan tingkat seks saat remaja.

Berbekal itu, dia menerbitkan majalah pribadinya dengan menampilkan sampul depan bergambar dua payudara transgresif. Aksi ini mengawali media cetak kontrovesial yang pernah diterbitkannya.
Kontroversi 'Playboy' Hugh M Hefner


Mengutip Guardian, pada 1953 Hefner membuka perusahaan di bidang media cetak. Di perusahaan ini, Hefner merilis beberapa foto telanjang Marilyn Monroe dan membuat majalah Playboy laris.

Hingga Edisi pertama majalah cetak yang diberi nama Playboy menjual 50 ribu kopi di seluruh negeri. Sayang, karier bisnisnya tidak berjalan mulus. Pada 1963, dia ditangkap karena menjual beberapa gambar yang dinilai erotis dan cabul. Dia menampilkan foto Jayne Mansfield. S. Namun, dia tidak jera untuk kembali memberikan sensasional pada media yang didirikannya itu.
Kontroversi 'Playboy' Hugh M Hefner


Seiring perjalanan, perusahaan ini menjadi Playboy Enterprise Inc. di mana Playboy tidak hanya bergerak di media majalah, tetapi merambah keberbagai bentuk media seperti: penerbitan, perizinan penggunaan nama Playboy komersial, Playboy TV, dan hiburan.

Selain photo-photo sensual, Playboy juga memuat artikel mode, olahraga, barang-barang komersial, dan wawancara dengan tokoh tokoh ternama seperti: Bob Dylan, Michael Jordan, Bill Gates, dan Mohammad Ali.

Tidak itu saja, Playboy bahkan pernah melakukan wawancara fenomenal dengan Fidel Castro, Yasser Arafat, Moammar Khadafi dan Malcolm X.

Seolah mengikuti perkembangan zaman, di era 1970-an, di mana peran wanita berubah dan emansipasi sering dikumandangkan, pose Playmate Playboy semakin berani dan menantang. Tepatnya pada 1971, Playboy menerbitkan foto Playmate, Liv Lindeland dalam pose yang memperlihatkan bagian sensitive wanita.

Foto-foto bugil di Playboy biasanya dianggap sebagai pornografi masih dikategorikan sebagai softcore, dibandingkan dengan majalan pesaingnya yang baru muncul, Penthouse.
Kontroversi 'Playboy' Hugh M Hefner


Edisi Playboy yang paling banyak terjual adalah edisi November 1972, yakni sebanyak 7 juta eksemplar dengan cover Pam Rawling, photographer Rowland Scherman, dan gambar dengan menggunakan halaman terlipat dengan model Lena Soderberg.
Kontroversi 'Playboy' Hugh M Hefner


Playboy juga sempat muncul di Indonesia pada 7 April 2006, tetapi ditolak. Wanita yang menjadi cover adalah Tiara Lestari. Larangan Playboy ini tidak saja di Indonesia, juga di banyak negara, seperti, Korea Selatan, India, Myanmar, Malaysia, Thailand, Taiwan, dan Singapura. Di Amerika Serikat sendiri, Playboy tidak dijual di sembarang toko. Di beberapa negara bagian, majalah ini hanya dijual di toko minuman keras.
Kontroversi 'Playboy' Hugh M Hefner
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0670 seconds (0.1#10.140)