Puncak Eurad, Wisata Alam yang Sedang Hits di Lembang
A
A
A
LEMBANG - Objek wisata Puncak Eurad di Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, kini sedang menjadi trending topik di media sosial, khususnya Instagram. Ini karena wisata alam yang menjual suasana sejuk dan ketinggian ini memang memiliki pemandangan natural tanpa ada sentuhan tangan manusia.
Pengunjung yang ingin datang ke kawasan ini bisa memgambil rute dari Jalan Raya Lembang, Kayu Ambon, lalu ke Cikareumbi. Sepanjang jalan menuju kawasan perbukitan milik perhutani ini, pengunjung akan menyaksikan view kawasan Bandung Utara yang menyejukan mata.
Memasuki kawasan puncak, pengunjung akan disuguhi barisan pepohonan pinus yang berjejer rapi. Udara yang sejuk ditambah dengan kabut yang selalu menyelimuti kawasan ini semakin memberikan suasana yang sangat alami. Jalan setapak menuju Puncak Eurad adalah jalan tanah sehingga sangat menyegarkan.
Dari lokasi parkir kendaraan tidak perlu waktu lama untuk sampai di Puncak Eurad. Sejumlah spot foto yang menantang terdapat di tempat ini. Pengunjung akan dipuaskan dengan pemandangan eksotis ke Kabupaten Subang dan Kawasan Bandung Utara dari ketinggian.
Keindahan Puncak Eurad diakui pula oleh Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra. Dia tidak mengira jika akhir-akhir ini, lokasi yang tadinya sempat dikira tidak potensial untuk wisata itu ternyata mampu mengalahkan lokasi-lokasi wisata lain yang lebih dulu eksis.
"Tempat ini sangat bagus untuk terus dikembangkan. Masyarakat dan kepala desa di sini begitu kreatif menata sekaligus sinergis dan harmonis dengan pihak Perhutani," tutur Yayat.
Puncak Eurad yang memesona ini memang dikelola dengan penuh kreativitas oleh masyarakat setempat tanpa mengubah apalagi merusak yang sudah ada. Penambahan sarana dan fasilitas pendukung lainnya di sekitar kawasan dilakukan dengan mempertimbangkan kelestarian alam dan lingkungan tanpa ada kayu yang dipotong.
Yayat melihat, fasilitas yang ada di Puncak Eurad masih alami. Sudah tersedia toilet dan warung-warung jajanan yang ditata apik sehingga semuanya perlu dipertahankan. Tinggal musala yang belum ada sehingga dirinya akan mengupayakan hal tersebut agar pengunjung menjadi lebih nyaman dan tenang saat berkunjung.
"Insya Allah saya bantu pembangunan musalanya. Konsepnya sama yakni tidak merusak kelestarian di sini," ucapnya.
Kepala Desa Wangunharja Kecamatan Lembang, KBB, Dede Hemawan mengungkapkan masyarakat setempat dengan izin Perhutani menata kawasan Puncak Eurad dengan mandiri. Secara sukarela, masyarakat membuat sejumlah warung pohon tanpa merusak lingkungan.
"Kami membuat warung-warung ini dengan kayu yang sudah terbuang dan berjatuhan," ucap Dede.
Selain membuat warung dan toilet, pihaknya bersama masyarakat bahu membahu membersihkan dan menata kawasan sekitar. Hasilnya, masyarakat bisa meraup keuntungan dengan berjualan dan dari hasil parkir karena pengunjung yang datang terutama di hari libur sangat banyak.
Dia pun berterima kasih atas inisiatif Yayat yang peduli pada pengembangan wisata di daerah Lembang. Atas dorongan dan dukungannya jalan ke Puncak Eurad mulai tertata.
"Dua tahun lalu orang mau ke sini susah sekarang sudah nyaman. Apalagi dengan adanya musala maka pengunjung yang biasanya salat di warung kini bisa lebih khusus saat beribadah," imbuhnya.
Keindahan Puncak Eurad diakui para pengunjung yang datang. Mereka mengakui, keindahan Puncak Eurad ini berbeda dengan objek wisata alam lain yang ada di Lembang. Selain alami, Puncak Eurad memberikan pengalaman berbeda saat berfoto.
"Saya datang ke sini sama kelompok arisan dan tahu tempat ini dari instagram dan Facebook," kata pengunjung asal Kota Bandung, Desi Andriyani, 36.
Pengunjung yang ingin datang ke kawasan ini bisa memgambil rute dari Jalan Raya Lembang, Kayu Ambon, lalu ke Cikareumbi. Sepanjang jalan menuju kawasan perbukitan milik perhutani ini, pengunjung akan menyaksikan view kawasan Bandung Utara yang menyejukan mata.
Memasuki kawasan puncak, pengunjung akan disuguhi barisan pepohonan pinus yang berjejer rapi. Udara yang sejuk ditambah dengan kabut yang selalu menyelimuti kawasan ini semakin memberikan suasana yang sangat alami. Jalan setapak menuju Puncak Eurad adalah jalan tanah sehingga sangat menyegarkan.
Dari lokasi parkir kendaraan tidak perlu waktu lama untuk sampai di Puncak Eurad. Sejumlah spot foto yang menantang terdapat di tempat ini. Pengunjung akan dipuaskan dengan pemandangan eksotis ke Kabupaten Subang dan Kawasan Bandung Utara dari ketinggian.
Keindahan Puncak Eurad diakui pula oleh Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra. Dia tidak mengira jika akhir-akhir ini, lokasi yang tadinya sempat dikira tidak potensial untuk wisata itu ternyata mampu mengalahkan lokasi-lokasi wisata lain yang lebih dulu eksis.
"Tempat ini sangat bagus untuk terus dikembangkan. Masyarakat dan kepala desa di sini begitu kreatif menata sekaligus sinergis dan harmonis dengan pihak Perhutani," tutur Yayat.
Puncak Eurad yang memesona ini memang dikelola dengan penuh kreativitas oleh masyarakat setempat tanpa mengubah apalagi merusak yang sudah ada. Penambahan sarana dan fasilitas pendukung lainnya di sekitar kawasan dilakukan dengan mempertimbangkan kelestarian alam dan lingkungan tanpa ada kayu yang dipotong.
Yayat melihat, fasilitas yang ada di Puncak Eurad masih alami. Sudah tersedia toilet dan warung-warung jajanan yang ditata apik sehingga semuanya perlu dipertahankan. Tinggal musala yang belum ada sehingga dirinya akan mengupayakan hal tersebut agar pengunjung menjadi lebih nyaman dan tenang saat berkunjung.
"Insya Allah saya bantu pembangunan musalanya. Konsepnya sama yakni tidak merusak kelestarian di sini," ucapnya.
Kepala Desa Wangunharja Kecamatan Lembang, KBB, Dede Hemawan mengungkapkan masyarakat setempat dengan izin Perhutani menata kawasan Puncak Eurad dengan mandiri. Secara sukarela, masyarakat membuat sejumlah warung pohon tanpa merusak lingkungan.
"Kami membuat warung-warung ini dengan kayu yang sudah terbuang dan berjatuhan," ucap Dede.
Selain membuat warung dan toilet, pihaknya bersama masyarakat bahu membahu membersihkan dan menata kawasan sekitar. Hasilnya, masyarakat bisa meraup keuntungan dengan berjualan dan dari hasil parkir karena pengunjung yang datang terutama di hari libur sangat banyak.
Dia pun berterima kasih atas inisiatif Yayat yang peduli pada pengembangan wisata di daerah Lembang. Atas dorongan dan dukungannya jalan ke Puncak Eurad mulai tertata.
"Dua tahun lalu orang mau ke sini susah sekarang sudah nyaman. Apalagi dengan adanya musala maka pengunjung yang biasanya salat di warung kini bisa lebih khusus saat beribadah," imbuhnya.
Keindahan Puncak Eurad diakui para pengunjung yang datang. Mereka mengakui, keindahan Puncak Eurad ini berbeda dengan objek wisata alam lain yang ada di Lembang. Selain alami, Puncak Eurad memberikan pengalaman berbeda saat berfoto.
"Saya datang ke sini sama kelompok arisan dan tahu tempat ini dari instagram dan Facebook," kata pengunjung asal Kota Bandung, Desi Andriyani, 36.
(alv)