Ngopi Saraosna Bareng Gadis-gadis Cantik di Festival Gedung Sate

Sabtu, 30 September 2017 - 22:41 WIB
Ngopi Saraosna Bareng...
Ngopi Saraosna Bareng Gadis-gadis Cantik di Festival Gedung Sate
A A A
BANDUNG - Salah satu komoditi unggulan yang dipamerkan di Festival Gedung Sate-Semarak Pesta Rakyat adalah kopi. Sedikitnya 54 stand kopi berjejer di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

Pamor kopi, khususnya kopi asal Jabar kini memang tengah naik daun. Hal itu tak lepas dari gencarnya promosi yang dilakukan Pemprov Jabar. Bahkan, dengan aroma dan rasa khasnya, kopi asal Jabar kini telah mendunia. Hal itu terbukti saat kopi asal Jabar didaulat sebagai kopi terbaik dalam festival kopi yang digelar di Atlanta, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.

Sajian minuman kopi berkualitas asal Jabar itu juga dapat dinikmati para pengunjung Gedung Sate Festival di acara Ngopi Saraosna Vol 3. Disajikan barista ulung, kenikmatan kopi semakin terasa dengan kehadiran gadis-gadis cantik. Kehadiran mereka tentu menjadi daya tarik tersendiri, apalagi bagi kaum adam.

Selain menjadi "pemanis" acara, mereka ternyata punya tugas penting, yakni melakukan survei terkait budaya minum kopi. Selain itu, mereka pun ikut mengedukasi para pengunjung terkait minum kopi yang benar dan menyehatkan, yakni kopi yang digiling bukan digunting (sachet) dan tanpa gula.

Devi, 18, salah seorang gadis cantik itu mengaku bangga bisa menjadi bagian dari Festival Gedung Sate-Semarak Pesta Rakyat yang merupakan puncak Perayaan Hari Jadi ke-72 Pemprov Jabar itu. Meski bukan penikmat kopi sejati, namun Devi tahu cara menikmati kopi yang benar dan menyehatkan.

"Awalnya sih aku suka kopi sachet, tapi sekarang aku tahu bagaimana cara menikmati kopi yang baik dan menyehatkan," tuturnya, Sabtu (30/9/2017).

Devi mengakui, dulu, minum kopi memang identik dengan pria. Namun, kata dia, minum kopi kini bukan hal yang asing bagi perempuan. Bahkan, minum kopi sudah menjadi gaya hidup perempuan masa kini.

"Aku udah mulai ubah kebiasaan minum kopi sachet, meskipun gak bisa banyak-banyak karena punya lambung (sakit lambung)," katanya. Devi pun berharap, lewat perannya, pengunjung dan warga Jabar umumnya dapat memahami cara menikmati kopi yang benar dan menyehatkan.

Sebagai informasi, kopi asal Jabar kini sudah mendunia. Para petani kopi di Jabar pun sudah memproduksi kopi berkualitas seiring budaya minum kopi yang kini sudah menjadi gaya hidup masyarakat Jabar, khususnya yang tinggal di perkotaan.

Oleh karenanya, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan terus mendorong para petani kopi di Jabar terus memproduksi kopi berkualitas. Dengan memproduksi kopi berkualitas, kesejahteraan petani kopi akan meningkat karena harga jual kopi berkualitas jauh lebih tinggi.

Di Jabar, luas lahan tanaman kopi kini sudah lebih dari 36.000 hektare dengan potensi lahan mencapai 200.000 hektare. Untuk meningkatkan produksi kopi di Jabar, Pemprov Jabar pun rutin membagikan jutaan bibit kopi kepada masyarakat para petani kopi di Jabar.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)