Menghindari Wasir dengan Konsumsi Makanan Berserat

Jum'at, 27 Oktober 2017 - 15:48 WIB
Menghindari Wasir dengan...
Menghindari Wasir dengan Konsumsi Makanan Berserat
A A A
ANJURAN untuk mencukupi kebutuhan serat acap kali dikampanyekan pemerintah lewat program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), yang salah satu poinnya mencakup makan buah dan sayur setiap hari.

Namun tidak bisa dimungkiri, kebiasaan makan masyarakat semakin berubah sesuai tuntutan keadaan. Banyak dari kita yang hanya mengutamakan rasa kenyang dibanding gizi. Kurangnya konsumsi serat selanjutnya dapat menyebabkan susah buang air besar sehingga kita harus mengejan untuk menyelesaikannya.

Kebiasaan ini dapat menyebabkan pembuluh darah di daerah anus, yakni pleksus hemorrhoidalis, merenggang/membesar. Bila hal ini terjadi terus-menerus, pembuluh darah itu tidak akan mampu kembali ke posisi semula. Kondisi ini disebut hemoroid atau dikenal dengan wasir atau ambeien yang berasal dari kata haima dan rheo.

Dalam dunia kedokteran, wasir berarti pelebaran pembuluh darah vena (pembuluh darah balik) di pleksus hemorrhoidalis yang ada di daerah anus. Kondisi ini muncul saat terjadi peningkatan tekanan pembuluh darah vena di sekitar pinggang. Selain akibat konstipasi dan kebiasaan mengejan saat buang air besar, wasir juga bisa muncul karena kelebihan berat badan dan faktor kehamilan.

Dr Firdaus SpB, Dokter Spesialis Bedah Klinik Rumah Wasir, mengatakan, tekanan yang terus-menerus tersebut selanjutnya melemahkan jaringan pendukung pembuluh darah di sekitar anus serta mengakibatkan pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah.

"Jika pembengkakan terjadi di dalam disebut wasir internal, sementara jika pembengkakan pembuluh darah terjadi di luar sekitar anus disebut wasir eksternal," bebernya.

Diperkirakan 50% dari populasi berumur lebih dari 50 tahun menderita hemoroid derajat sedang hingga berat. Pada kasus yang berat, perdarahan lebih mungkin terjadi, terutama saat buang air besar. Perdarahan ini selanjutnya mengakibatkan masalah kesehatan lain berupa nyeri dan anemia.

Nyeri sering muncul saat penderita wasir duduk atau buang air besar. Ini terjadi terutama pada penderita wasir derajat sedang hingga berat yang disertai perdarahan atau pada penderita wasir internal mengalami prolaps, tetapi prolaps tersebut terjepit di spingter (bantalan anus) setelah buang air besar.

"Jepitan inilah yang kemudian menimbulkan sensasi nyeri karena aliran darah terhenti," ujar dr Firdaus.

Hal ini dikuatkan penelitian yang dilakukan Isselbacher tahun 2000, yang menyebutkan bahwa prolaps yang sudah terinfeksi akan menimbulkan rasa nyeri hebat dan akan terjadi pendarahan yang banyak. Pembedahan menjadi salah satu solusi yang dapat mengatasi masalah ini.

Fibrosis jaringan sekitar anus juga menjadi penyebab terjadinya nyeri pada penderita hemoroid. Adanya fibrosis mengakibatkan anus kehilangan elasitisitasnya untuk membuka dan menutup. Infeksi juga dapat menimbulkan nyeri yang cukup hebat pada penderita hemoroid, terlebih jika infeksi tersebut menyebabkan pembentukan nanah. Keluhan lain akibat wasir ialah anemia.

Merupakan masalah kesehatan yang terjadi ketika sel-sel darah merah (eritrosit) dan/atau hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada di bawah nilai normal. Jika seseorang kekurangan sel darah merah, sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup sehingga dapat menimbulkan gejala lemah, letih, dan lesu.

Anemia pada pasien hemoroid terjadi saat perdarahan terus-menerus dan terjadi dalam waktu yang lama. Adanya anemia menambah kompleksitas pengobatan hemoroid bagi dokter, tidak hanya memberikan terapi hemoroid, dokter harus melakukan tata laksana anemia. Biaya pengobatan menjadi lebih besar. Adanya anemia juga dikatakan sebagai indikasi pasien untuk segera melakukan pembedahan untuk kasus hemoroid yang dialaminya.

Sementara itu, dr Dumaria Ketty Siagian SpB MKes dari RS Evasari mengatakan, penanganan hemoroid bertujuan meringankan gejala, mulai perubahan pola hidup, pola makan dan olahraga, pengobatan, hingga tindakan operasi, tergantung ringan beratnya derajat hemoroid.

Wasir yang muncul pada masa kehamilan dapat hilang dengan sendirinya seusai persalinan. Tetapi, tetap saja diperlukan modifikasi gaya hidup. Perubahan gaya hidup yang dimaksud adalah memperbanyak air putih, mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, dan menambah asupan serat dalam makanan.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0897 seconds (0.1#10.140)