Gurihnya Iga Bakar Asam Padeh di Hotel Mercure Cikini
A
A
A
JAKARTA - Tempat berkumpul yang menyenangkan tidak melulu di pusat perbelanjaan, restoran di hotel pun bisa menjadi alternatif untuk tempat hangout. Hal itulah yang dihadirkan Hotel Mercure Jakarta, Cikini. Hotel yang terletak di Jalan Cikini Raya No 66, Jakarta Pusat, ini terbilang strategis karena hanya beberapa menit dari Stasiun Cikini dan akses yang begitu dekat dengan kawasan Sudirman dan Thamrin. Salah satu jaringan hotel Accor Hotel ini dilengkapi 207 kamar tamu yang terdiri atas tipe superior room, previlage room, deluxe room, dan deluxe suite room. Memasuki lobi hotel, para tamu disuguhi desain interior yang terinspirasi sentuhan lokal nan modern yang menjadi karakteristik brand Mercure.
Para tamu dapat menikmati suasana hotel bertema kesenian Jakarta dan beberapa artwork yang unik pada dekorasi interior di area lobi. Tepat di sebelah lobi terdapat DeKafe yang menawarkan suasana restoran yang nyaman dengan nuansa relaxing minimalis yang khas. Cahaya lampu memberi kesan teduh serta ornamen kayu dan dedaunan membuat suasana hangat di restoran ini.
Marketing Communication Manager Mercure Jakarta Cikini Mohd R Mohani menerangkan, restoran yang berdiri sejak April 2016 ini memang mengangkat konsep sebagai restoran yang bisa sekaligus dijadikan tempat berkumpul bersama teman atau menyelesaikan tugas pekerjaan.
Menurutnya, DeKafe menawarkan berbagai menu buffet dan ala carte mulai aneka kuliner Nusantara, Western food, hingga Asian food. “Restoran berkapasitas hingga 100 pengunjung ini buka setiap hari mulai pukul 06.00- 22.00 WIB,” ujar laki-laki yang akrab disapa Mohan ini di Mercure Jakarta, Cikini, belum lama ini.
Untuk menu kuliner Nusantara, DeKafe mempunyai menu andalan, salah satunya iga bakar asam padeh. Lembut dan gurihnya daging Iga sapi bakar dipadu asam pedas kuah padeh membuat hidangan ini sangat lezat untuk disantap, terlebih dengan nasi putih hangat sebagai pendampingnya.
“Kuah padeh ini merupakan makanan khas Sulawesi. Kuah ini diciptakan dengan kaldu iga sapi yang dimasak dengan asam kandis, irisan tomat, cabai merah, garam dan merica. Kuah ini dimasak dengan api kecil,” ujar Executive Chef Mercure Jakarta Cikini Agi Dwi.
Tidak hanya iga bakar asam padeh, restoran ini juga menyajikan menu Indonesia lainnya, yakni sop buntut cikini. Menurut dia, buntut impor yang telah dibersihkan kemudian dimasak selama dua jam dengan api kecil hingga empuk. Bumbu-bumbu yang digunakan di antaranya pala putih, kemiri, bawang putih, kayu manis, dan garam.
Setelah daging buntut empuk dan bumbu meresap, barulah sayuran seperti wortel dan kentang dimasukkan. Untuk menu Western food , salmon papillote menjadi primadona di restoran ini. Menurut Chef Agi, papillote merupakan teknik memasak gaya Prancis, yakni memasak ikan salmon dengan menempatkannya di alumunium foil, kemudian dipanggang.
Bumbu yang digunakan hanya garam dan merica karena salmon yang digunakan Chef Agi adalah jenis norwegian salmon yang memiliki cita rasa gurih. Kentang tumbuk yang melengkapi menu ini terasa lembut dan meleleh di lidah.
“Untuk minuman, kami menyediakan cocolita , yaitu jus nanas yang dicampur air kelapa dan jeruk. Jus ini dapat menyegarkan mulut Anda sehabis menyantap makanan yang berlemak,” ujar Chef Agi.
Berseberangan dengan De’Kafe, terdapat De’Santai Lounge. Area ini lebih difungsikan sebagai area duduk atau ruang tunggu. Suasana De’Santai yang dibuat dengan kesanhomey, sofasofa besar, partisi ruangan berupa rak pajangan membuat suasana santai layaknya di rumah. Di salah satu meja juga tersedia dua unit komputer sebagai internet corner.
Di bagian belakang De’Kafe, dekat akses lift menuju kamar, terdapat lima meeting room dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 100 orang. Sementara itu, kid’s room terletak dekat dengan ruang meeting . Fasilitas lain yang menjadi andalan Hotel Mercure Jakarta Cikini adalah DeLangit Rooftop Bar.
Menurut Mohan, DeLangit Rooftop Bar merupakan bar dengan konsep minimalis bernuansa outdoor yang berada di lantai hotel paling atas, yakni lantai delapan. Pemandangan dari rooftop ini juga sungguh cantik karena adanya infinity pool menghadap ke gedung-gedung Ibu Kota, sekaligus jalanan kereta yang menambah unik. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Para tamu dapat menikmati suasana hotel bertema kesenian Jakarta dan beberapa artwork yang unik pada dekorasi interior di area lobi. Tepat di sebelah lobi terdapat DeKafe yang menawarkan suasana restoran yang nyaman dengan nuansa relaxing minimalis yang khas. Cahaya lampu memberi kesan teduh serta ornamen kayu dan dedaunan membuat suasana hangat di restoran ini.
Marketing Communication Manager Mercure Jakarta Cikini Mohd R Mohani menerangkan, restoran yang berdiri sejak April 2016 ini memang mengangkat konsep sebagai restoran yang bisa sekaligus dijadikan tempat berkumpul bersama teman atau menyelesaikan tugas pekerjaan.
Menurutnya, DeKafe menawarkan berbagai menu buffet dan ala carte mulai aneka kuliner Nusantara, Western food, hingga Asian food. “Restoran berkapasitas hingga 100 pengunjung ini buka setiap hari mulai pukul 06.00- 22.00 WIB,” ujar laki-laki yang akrab disapa Mohan ini di Mercure Jakarta, Cikini, belum lama ini.
Untuk menu kuliner Nusantara, DeKafe mempunyai menu andalan, salah satunya iga bakar asam padeh. Lembut dan gurihnya daging Iga sapi bakar dipadu asam pedas kuah padeh membuat hidangan ini sangat lezat untuk disantap, terlebih dengan nasi putih hangat sebagai pendampingnya.
“Kuah padeh ini merupakan makanan khas Sulawesi. Kuah ini diciptakan dengan kaldu iga sapi yang dimasak dengan asam kandis, irisan tomat, cabai merah, garam dan merica. Kuah ini dimasak dengan api kecil,” ujar Executive Chef Mercure Jakarta Cikini Agi Dwi.
Tidak hanya iga bakar asam padeh, restoran ini juga menyajikan menu Indonesia lainnya, yakni sop buntut cikini. Menurut dia, buntut impor yang telah dibersihkan kemudian dimasak selama dua jam dengan api kecil hingga empuk. Bumbu-bumbu yang digunakan di antaranya pala putih, kemiri, bawang putih, kayu manis, dan garam.
Setelah daging buntut empuk dan bumbu meresap, barulah sayuran seperti wortel dan kentang dimasukkan. Untuk menu Western food , salmon papillote menjadi primadona di restoran ini. Menurut Chef Agi, papillote merupakan teknik memasak gaya Prancis, yakni memasak ikan salmon dengan menempatkannya di alumunium foil, kemudian dipanggang.
Bumbu yang digunakan hanya garam dan merica karena salmon yang digunakan Chef Agi adalah jenis norwegian salmon yang memiliki cita rasa gurih. Kentang tumbuk yang melengkapi menu ini terasa lembut dan meleleh di lidah.
“Untuk minuman, kami menyediakan cocolita , yaitu jus nanas yang dicampur air kelapa dan jeruk. Jus ini dapat menyegarkan mulut Anda sehabis menyantap makanan yang berlemak,” ujar Chef Agi.
Berseberangan dengan De’Kafe, terdapat De’Santai Lounge. Area ini lebih difungsikan sebagai area duduk atau ruang tunggu. Suasana De’Santai yang dibuat dengan kesanhomey, sofasofa besar, partisi ruangan berupa rak pajangan membuat suasana santai layaknya di rumah. Di salah satu meja juga tersedia dua unit komputer sebagai internet corner.
Di bagian belakang De’Kafe, dekat akses lift menuju kamar, terdapat lima meeting room dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 100 orang. Sementara itu, kid’s room terletak dekat dengan ruang meeting . Fasilitas lain yang menjadi andalan Hotel Mercure Jakarta Cikini adalah DeLangit Rooftop Bar.
Menurut Mohan, DeLangit Rooftop Bar merupakan bar dengan konsep minimalis bernuansa outdoor yang berada di lantai hotel paling atas, yakni lantai delapan. Pemandangan dari rooftop ini juga sungguh cantik karena adanya infinity pool menghadap ke gedung-gedung Ibu Kota, sekaligus jalanan kereta yang menambah unik. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)