Nuansa Warna Pastel yang Romantis

Jum'at, 10 November 2017 - 10:12 WIB
Nuansa Warna Pastel...
Nuansa Warna Pastel yang Romantis
A A A
JAKARTA - Sentuhan nuansa pastel, terutama pink, serta motif floral dan bentuk hati yang terkesan manis dan romantis, banyak mengilhami desainer high fashion dunia untuk koleksi terbarunya.

Dengan mengenakan busana motif cantik ini, momen pesta Anda tentu akan makin berkesan. Label papan atas yang menerapkan warna pastel dan motif bunga adalah Carven. Setelah kepergian duo desainer Adrien Caillaudaud dan Alexis Martial pada musim lalu, koleksi high class brand ini seperti “canggung”, sebelum kehadiran Serge Ruffieux dari Dior yang belum berperan pada musim Fall/Winter 2017 ini.

Tema besarnya, yaitu tentang kisah sederhana soal Dalloway, seorang wanita yang membeli bunga namun menjalani pengalaman transformatif. Tentunya, ada banyak referensi bunga yang diaplikasikan pada busana seperti kelopak Magnolia yang disampirkan pada gaun sutra ottoman warna merah muda.

Ada juga cocktail dress warna ice blue dan pink yang dihiasi bunga arum di bagian lipatannya. Terdapat juga cetakan bunga bernuansa hitamputih dengan pola yang abstrak. Anda juga bisa melirik sheath dress bernuansa merah muda berlengan panjang.

Koleksi dengan detail fringe ini dibanderol dengan harga Rp11,4 juta. Terdapat juga gaun berlengan panjang bernuansa monokrom dengan lengan berpotongan lebar. Busana yang pas dikenakan saat menghadiri arisan sosialita ini ditawarkan dengan harga Rp10,9 juta.

Nah yang juga menarik, koleksi tank top putih dengan aksen ruffle. Busana bergaya santai tanpa lengan ini bisa Anda miliki dengan membelinya seharga Rp3,3 juta. Untuk semua kekuatan bunga, rancangan paling segar dan kuat adalah gaun hitam yang apik dengan kerah potret yang lebar dan beragam potongan yang disesuaikan dengan printed Vichy.

Ada juga koleksi sweter bernuansa pelangi lengan panjang. Busana musim hujan yang nyaman ini ditawarkan dengan harga Rp5,6 juta. Intinya, studio busana ini telah melakukan tugasnya dengan baik dan sempurna. Carven adalah sebuah labelcouture asal Prancis yang dimulai pada 1945 oleh Madame Carmen de Tomasso.

Sejak awal kemunculannya, label ini memang menghadirkan desain-desain untuk perempuan yang tahu betul apa arti sebuah kebebasan atau ingin merasakan kebebasan itu seperti apa. Koleksi-koleksi awal Carven membidik pasar yang lebih terjangkau namun memastikan bahwa semangat kekinian hadir pada setiap rancangan mereka.

Titik balik label yang koleksi-koleksinya sudah terjual luas sampai kurang lebih di 50 negara di dunia itu terjadi pada 2009. Merek high fashion lainnya yang juga telah meluncurkan busana baru adalah Sonia Rykiel. Untuk musim ini, desainer kreatif Julie de Libran terilhami oleh Niki de Saint Phalle.

Dia adalah seniman yang karyanya direferensikan di patung hati perak mengkilap yang berfungsi sebagai landasan jalan layang dan lentera berwarna-warni yang digantung dari langit-langit arsitektur Beaux-Arts di Prancis.

Hasilnya, Libran berbagi hasrat akan warna dengan menggunakannya secara kreatif dan cerdik melalui bulu dan sulaman bunga yang dilakukan dengan jahitan kusam.

Dia menyebut pakaian sebagai kanvas, bekerja dengan karya klasik berdasarkan gaun DNA, gipsy, rajutan, jas dan motif garis-garis yang kebanyakan berwarna hitam, putih, dan biru tua, serta membangunnya secara proporsional dan hiasan.

Ada juga gaun putih berumbai dalam apa yang tampak seperti linen yang kokoh dengan lengan lebar dan ruffel vertikal yang melengkung. Desainnya romantis namun bersih dalam konstruksinya. Ada juga koleksi dress bernuansa hitam dari bahanlace dengan potongan ketat nan seksi.

Busana berlengan panjang transparan yang pas dipakai saat acara resmi pada malam hari ini dijual dengan harga Rp2 juta. Terdapat juga rok colorblock bernuansa gabungan hitam dan cokelat. Bawahan berbahan kulit ini ditawarkan dengan harga Rp3,3 juta.

Sonia Rykiel telah meninggal dunia pada 25 Agustus 2016 lalu di usianya ke-86 tahun akibat penyakit parkinson yang telah dideritanya selama 15 tahun. Eksistensi Rykiel mulai dikenal lewat karya dan rancangan musim dinginnya.

Kala itu, wanita yang memulai kariernya sejak usia 17 tahun ini menciptakan busana rajut yang terkesan modern dan praktis untuk dikenakan. Sweter bernama “Poor Boy Sweater” tersebut begitu menarik perhatian para pencinta mode, hingga ditampilkan pada sampul majalah Elle Paris pada 1962.

Tak heran jika sederet nama selebriti ikonik seperti Audrey Hepburn, Brigitte Bardot, dan Catherine Deneuve menjadi pelanggan setia Sonia Rykiel. Semasa hidupnya, Rykiel juga berhasil menciptakan citra baru dalam industri mode.

Dia merupakan salah satu desainer yang sukses mengembangkan teknik menjahit seperti inside-out stitching, no-hem finishings, termasuk rajutan bordir serta aksesori yang ditaburi embellishment berlian. (Rendra Hanggara)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0973 seconds (0.1#10.140)